Kata Shalawat—atau dalam Bahasa Indonesia, Selawat—mengandung tiga pengertian, sesuai dengan pelakunya. Pertama, Jika Allah berselawat kepada makhluknya, artinya Allah mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada makhluk tersebut. Kedua, jika malaikat berselawat untuk manusia, berarti ia beristighfar atau memohon ampun kepada Allah untuk manusia. Ketiga, Jika kita manusia berselawat kepada Rasulullah misalnya, berarti kita berdoa kepada Allah agar mencurahkan rahmatNya kepada beliau.
Ada banyak riwayat yang menyebutkan keutamaan-keutamaan membaca shalawat. Di antaranya:
- Riwayat Anas ibn Malik ra., Rasulullah SAW bersabda “Sesunggguhnya orang yang paling dekat di antara kalian kepadaku pada hari kiamat adalah orang paling banyak membaca shalawat untukku. Barang siapa membaca shalawat pada malam hari dan hari Jumat sebanyak seratus kali, maka Allah akan mengabulkan baginya seratus permohonan: 70 puluh permintaan ukhrawi dan 30 permintaan duniawi. Lalu malaikat mendatangi kuburku seraya memberitahukan kepadaku nama dan nasab orang tersebut. Dan itu semua tertulis di lembaran putih.”
- Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Rasulullah bersabda: “Barang siapa membaca shalawat untukku satu kali, maka Allah akan mencurahkan rahmatNya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim). Dalam Riwayat lain ditambahkan, “…dihapus darinya sepuluh kesalahan.” (HR Ibnu Hibban) “…dan akan diangkat derajatnya sepuluh kali.” (HR. an-Nasa’i)
1. Shalawat Nariyyah
Keutamaan shalawat ini adalah untuk menjauhkan kita dari semua kesulitan, menemukan jalan keluar dari masalah, hingga segala keperluan dapat terpenuhi.
“Allahuma shalli shalaatan kaamilataw wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidinaa muhammadinil ladzii tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu watuqdhaa bihill hawaa-iju watunaalu bihir raghaa-ibu wahusnul khawaatimi wyustasqal ghamaamu biwajhihil kariim, wa-‘alaa aalihii washahbihii fii kulli lamhatiw wanafasim bi-‘adadi kulli ma’luumil lak, yaa rabbal ‘aalamiin.”
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salam yang penuh kepada junjungan kami, Muhammad SAW., dengan shalawat yang dengannya semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, semua dambaan serta khusnul khatimah dapat diraih, dan dengan dirinya yang mulia awan menurunkan hujannya, dan (semoga juga terlimpahkan) kepada keluarga dan para sahabatnya, di setiap detik dan helaan napas, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui, wahai Tuhan alam semesta.”
2. Shoalawat Tausi’ul Arzaq
Jika shalawat ini dibaca terus menerus, niscaya diluaskan rezekinya dan diberi akhlak yang baik.
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad, shalaatan tuwassi-‘u bihaa ‘alainal arzaaqa watuhassinu bihaa lanal akhlaaq, wa-‘alaa aalihii washahbihii wasallim.”
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat beserta salam kepada junjungan kami, Muhammad SAW., yang dengannya Engkau meluaskan rezeki kami dan memperbaiki budi pekerti kami, dan (terlimpahkan) kepada keluarga dan para sahabatnya.”