Dunia kecantikan tengah digandrungi oleh millennial. Lewat beragam platform media sosial yang tersedia saat ini, membuat siapa saja bisa dengan mudah menunjukan bakat dan keahlian mereka dalam merias wajah. Asalkan rajin, mau terus belajar dan mendengarkan masukan, karyamu pasti akan mudah didengar oleh seantero jagat maya.
Kehadiran media sosial di beberapa tahun belakangan memang sangat membantu siapa saja yang tengah merintis karier, tak terkecuali untuk profesi make up artist. Lewat media sosial, mereka dengan mudah mengunggah portofolio terbaik sebagai etalase memasarkan keahlian yang dimilikinya.
Namun, kepikiran nggak, sih, bagaimana make up artist berjuang merintis kariernya di masa sebelum media sosial seperti saat ini?
Penasaran dengan hal itu, Popbela bertanya langsung kepada make up artist yang telah berkiprah hampir 15 tahun lamanya, yakni Anpa Suha. Ditemui di sela-sela penjurian Popbela Beautyfest Asia, Beauty Awards 2020, Anpa berkisah bagaimana dirinya membangun kepercayaan klien hingga akhirnya bisa menjadi make up artist langganan banyak orang penting, termasuk petinggi dari negara tetangga.
Tentu merintis karier sebelum adanya media sosial bukan perkara mudah. Hal terbaik yang bisa dilakukan agar bisa bersaing di dunia kecantikan adalah memberikan kerja keras dan hasil nyata untuk menjaga kepercayaan klien. Jika hasilnya bagus dan klien sudah percaya, ia akan merekomendasikan make up artist kepada kerabat mereka dengan sendirinya. Hal inilah yang membuat karier Anpa berkembang.
“Sebetulnya, pekerjaan make up artist ini, kan, pekerjaan yang bisa terkenal dari mulut ke mulut. Yang terpenting, dalam hasil nyatanya itu memang bisa memuaskan klien. Apa lagi, aku juga merintis karier jauh sebelum adanya media sosial. Tapi, di dunia kecantikan yang aku tekuni, sampai bisa sebesar ini sebelumnya, ya, karena dari mulut ke mulut,” jelas Anpa.
Tak dipungkiri, media sosial saat ini juga berperan dalam kariernya. Ia bisa melebarkan sayapnya dengan rutin mengunggah hasil riasannya di media sosial. Namun, Anpa mengatakan, meski dimudahkan ‘pamer’ karya di media sosial, agar terus berkembang, seorang make up artist harus terus mengasah keahliannya.
“Media sosial apakah membantu? Tentu sangat membantu. Kalau di media sosial semua memang terlihat menarik. Packaging harus cantik, fotonya harus menarik, tapi kalau kamunya nggak bisa apa-apa ya sama juga bohong. Kembali lagi, klien puas, mereka bilang bagus, ya itu kekuatan kita nantinya,” kata pria kelahiran 1987 ini.
Saat awal merintis karier, relasi dari klien sangatlah penting. Karena itu, Anpa selalu memberikan yang terbaik untuk klien dan membuat mereka puas. Jika sudah puas, mereka akan dengan sendirinya merekomendasikan penata rias tersebut ke rekanannya yang lain. Salah satu klien yang membuat Anpa dikenal luas adalah Vina Panduwinata. Dari Vina, Anpa mengenal relasi yang berpengaruh terhadap kariernya saat ini.
“Mama Vina Panduwinata jadi salah satu artis Indonesia yang membuat aku puas dan bangga menggeluti pekerjaan ini. Karena berkat dia aku jadi lebih dikenal luas. Aku bisa masuk ke banyak kalangan yang lebih luas lagi. Bisa dibilang, Mama Vina itu jembatan aku mengenal lebih banyak relasi.”
Menjadi seorang make up artist adalah cita-cita Anpa sejak lama. Bahkan, sejak duduk di bangku SMK, Anpa sudah berkhayal bisa merias artis dan orang-orang besar di Indonesia. Mimpinya itu pun menjadi kenyataan. Anpa dipercaya merias putri Raja Brunei dan Kahiyang Ayu, putri kedua Presiden Joko Widodo di pesta pernikahan keduanya.
“Kalau ditanya paling berkesan dan puas itu, saat aku merias keluarga Kerajaan Brunei. Saat itu aku dipercaya merias putri kerajaan di hari pernikahannya. Aku bangga banget karena ini khayalan aku sejak aku masih SMK. Jadi, sejak aku SMK itu, aku sudah berkhayal, pengen banget merias artis-artis besar Indonesia, pengen merias orang-orang penting juga, dan pengen merias keluarga kerajaan. Happy banget karena apa yang aku inginkan benar-benar jadi kenyataan,” ungkap Anpa.
Bagi Anpa, riasan seharusnya bisa memperkuat karakter si pemakainya. Maka dari itu, sebagai make up artist, seharusnya tahu riasan apa yang cocok untuk kliennya dengan menonjolkan kelebihan yang dimiliki masing-masing individu. Feeling tersebut yang menurut Anpa akan muncul dengan sendirinya seirig dengan jam terbang seorang make up artist.
“Aku percaya banget setiap perempuan punya kecantikannya masing-masing. Jadi, riasan yang aku pulaskan di wajah mereka tergantung look dan kepribadian perempuan itu sendiri. Nah, itu yang dinamakan feeling. Feeling itu yang nggak bisa kamu beli, feeling akan muncul seiring dengan jam terbang kamu. Semakin banyak kamu bertemu orang, maka semakin bisa mendandani seseorang sesuai dengan karakteristiknya. Kamu jadi bisa menentukan riasan apa yang cocok dengan dirinya tanpa terlihat memaksa.”
Melihat perkembangan yang sangat pesat membuat Anpa optimis kalau dunia kecantikan Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan akan sangat maju. Hal ini disebabkan karena ia melihat banyak sosok-sosok berbakat yang mulai bermunculan.
“Dunia kecantikan itu sangat bergejolak, tidak bisa diprediksikan dan tidak bisa dilihat pula berdasarkan gender. Semua perempuan saat ini sangat berkembang karena keinginan mereka untuk belajar sangat kuat. Menurut aku dunia kecantikan Indonesia akan sangat maju sekali karena banyak sosok berbakat dari daerah yang memiliki kemampuan luar biasa akan bermunculan,” tutup Anpa.
Anpa Suha menjadi salah satu juri yang turut berperan dalam memilih brand beauty terbaik di ajang Beauty Awards 2020. Beauty Awards 2020 akan diumumkan dalam rangkaian acara BeautyFest Asia 2020 x Shopee.
Tahun ini BeautyFest Asia 2020 by Popbela.com akan tampil secara virtual dan bisa kamu nikmati melalui website BeautyFestAsia.popbela.com. Berkolaborasi dengan Shopee sebagai exclusive online event shopping platform, kamu bisa mendapatkan berbagai penawaran produk beauty & skincare yang menarik. Jangan lupa ikutan berbagai courses & workshops selama tiga hari, 6 - 8 November 2020, dengan guest star seperti Rossa, Raisa dan global influencer tahun ini, PONY. Stay tuned!
