Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Dapur di Rumah 

Yuk, olah sampah di rumah jadi bahan bermanfaat lainnya!

Natasha Cecilia Anandita

Sampah rumah tangga tak sekadar barang sisa yang tak berguna. Kamu bisa olah kembali sampah di rumahmu menjadi barang bermanfaat lainnya. Salah satunya, mengolahnya menjadi pupuk organik. Sampah dapur tertentu, bisa kamu jadikan sebagai pupuk organik padat maupun cair.

Kali ini Popbela akan memberitahumu cara membuat pupuk organik cair dari sampah dapur di rumah. Tak rumit, kok, Bela, persiapkan alat dan bahan di bawah ini serta ikuti langkahnya, ya!

Alat dan bahan yang diperlukan

freepik.com/pch.vector

Pupuk cair umumnya digunakan untuk pupuk tambahan yang diaplikasikan pada daun, batang dan bunga. Pupuk cair akan merangsang pertumbuhan bagian tersebut menjadi lebih cepat. Karena itu, diperlukan banyak unsur hara di dalamnya.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk organik cair adalah: 

  • Sampah dapur basah sebagai nitrogen, bisa berupa sayuran basi, parutan kelapa, buah busuk, dan bahan organik lainnya
  • Batang pisang yang sudah berbuah (opsional)
  • Kotoran hewan ternak, entah kambing, sapi, ayam, dan lainnya
  • Urin hewan
  • Air cucian beras
  • Air cucian ikan
  • Gula pasir/merah
  • Tetesan tebu
  • Air secukupnya
  • Sabut kelapa tanpa kulit
  • Bubuk kayu gergajian
  • Mikroba pengurai atau starter (dekomposer) SOT, EM4, dan lainnya
pexels,com/gary-barnes

Sedangkan alat yang kamu perlukan, antara lain:

  • Ember atau tong, lengkap dengan tutup (jangan dari besi ya, karena akan mengurangi kualitas pupuk)
  • Pisau tajam
  • Jerigen plastik
  • Kayu panjang untuk mengaduk
  • Selang plastik
  • Lakban atau perekat lainnya
  • Botol plastik

Cara pembuatan pupuk organik cair

freepik.com/prostooleh

1. Pencucian bahan

freepik.com

Langkah awal adalah mencuci bahan-bahan yang telah dipersiapkan. Pencucian dilakukan untuk menghindari tercampurnya zat berbahaya yang akan menghambat proses fermentasi. Gunakan air bersih dan hindari dari besi berkarat atau sejenisnya. Kemudian cincang halus atau sampai kecil.

2. Urutan langkah pembuatan

freepik.com

Ikuti langkah-langkah selanjutnya di bawah ini:

  • Larutkan mikroba pengurai seperti EM ke dalam air secukupnya.
  • Tambahkan pemanis alami berupa gula dan air tebu, lalu diamkan minimal 20 menit untuk membangkitkan mikroba.
  • Sembari menunggu mikroba bangkit, tuang kotoran ternak segar ke dalam ember/tong.
  • Masukkan sampah dapur yang sudah dicincang dengan halus dan aduk agar merata.
  • Tambahkan semua bahan padat lainnya, yaitu batang pisang, sabut kelapa, dan bubuk kayu gergajian.
  • Tuangkan larutan bioaktivator tadi yang sudah didiamkan selama 20 menit.
  • Jika ingin mempercepat proses penguraian, kamu bisa menambahkan terasi ke dalam wadah.
  • Masukkan sisa bahan cair, yakni urine hewan, air cucian beras, dan air cucian ikan, lalu aduk hingga tercampur rata.
  • Tambahkan air secukupnya, perbandingan bahan cair dan padat adalah 7:13 atau 35% cair dan 65% padat.
  • Aduk kembali hingga merata dan tutup rapat wadah tersebut
8villages.com
  • Lubangi bagian atas tutup untuk sebagai jalur masuk selang ke dalam wadah.
  • Lalu pasang selang dan rekatkan sekelilingnya untuk menutup celah udara
  • Ujung selang yang berada di luar dimasukkan ke dalam botol berisi air hal ini berfungsi menstabilkan suhu adonan pupuk organik cair yang dibuat dengan membuangnya lewat ujung botol yang diberi air tanpa harus ada udara luar yang masuk kedalam wadah tersebut.
  • Tutup sekeliling mulut botol agar tak ada celah udara di permukaannya.
  • Diamkan selama kurang lebih 10 hari, setelah 10 hari lihat apakah pupuk organik cairnya sudah matang, jika ternyata belum matang tutup kembali dengan rapat. Tanda kematangannya adalah apabila bau dari pupuk menyerupai aroma fermentasi tape.
  • Setelah fermentasi selesai langkah selanjutnya adalah memisahkan cairan dan ampasnya. Saring pupuk bahan tersebut menggunakan kain tipis.
  • Masukkan cairan dalam kedalam jerigen dan tutup rapat untuk menghindari pupuk berubah. Ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Pupuk organik cair siap untuk digunakan.

Tidak ada waktu baku berapa lama proses fermentasi tersebut. Namun, apabila telah satu bulan aroma pupuk belum menyerupai aroma tape, maka pembuatan pupuk cair tersebut gagal dan harus mengulang dari awal. Hal ini jarang terjadi dan biasanya disebabkan oleh komposisi bahan dan suhu di sekitar tempat fermentasi.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration