Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

10 Rekomendasi Film Pendek Indonesia Buat Ngabuburit, Usir Rasa Bosan

Dari drama hingga komedi

Nabila Damaan

Setelah melakukan berbagai aktivitas dan ibadah di bulan Ramadhan, kamu bisa merasakan sedikit bersantai jelang waktu berbuka, nih. Masih kurang dari 10-20 menit lagi jelang buka puasa, kegiatan apa yang bisa kamu isi?

Menonton film pendek mungkin bisa menjadi opsi, Bela. Dengan durasi yang singkat, selain mendapatkan hiburan kamu juga sudah bisa menyelesaikan rangkaian cerita yang disajikan tanpa perlu waktu yang lama seperti menonton sebuah film atau series. Cocok ditonton kala ngabuburit.

Nah, pada kesempatan kali ini Popbela ingin memberikan 10 rekomendasi film pendek Indonesia buat ngabuburit, nih. Mulai dari drama hingga komedi, simak daftarnya di bawah ini, ya!

1. Kau, Rabu, dan Perkara2 Sepintas Lalu (2022)

Kau, Rabu, dan Perkara2 Sepintas Lalu adalah project film pendek karya Riri Riza bersama Oppo Indonesia dan digarap oleh Miles Film. Sebuah film pendek berdurasi 30.54 menit  yang semua tangkapan gambarnya diambil dengan menggunakan smartphone.

Film pendek yang dibintangi Nicholas Saputra ini mendapatkan sambutan hangat dari penonton, terbukti sejak penayangan perdana pada 6 Oktober 2022, hingga saat ini film pendek ini sudah mengantongi lebih dari 3 juta x pemutaran di YouTube.

Film ini mengikuti kisah seorang penulis novel ternama, Rhun (Nicholas Saputra) yang tengah menyelesaikan proses proofreading novelnya. Penerbit tempatnya bekerja mengirim seorang perempuan (Rania Putrisari) untuk membacakan kembali naskah-naskahnya sebelum novel dinyatakan selesai. Melihat dan mendengarkan suara perempuan itu setiap Rabu, membuat Rhun menaruh rasa. Sayangnya, jelang novel rampung sosok perempuan tersebut menghilang.

2. Di Rumah Sendirian (2020)

Kala pandemi covid-19 melanda Indonesia, semua kegiatan hanya dapat dilakukan di rumah. Begitupun yang dilakukan sutradara Hanung Bramantyo. Ia bersama anak-anaknya dan dibantu sang istri serta para pengasuh membuat sebuah film pendek horor bertajuk Di Rumah Sendiri yang dikerjakan kala lockdown di Yogyakarta.

Film ini berpusat kepada anak perempuan Kala Madali yang terbangun dari tidur dan mendapati seisi rumah kosong. Mencoba untuk tetap tenang, namun Kala merasa ada sesuatu yang aneh di dalam rumah. Ia mulai mendengarkan suara-suara adiknya bernyanyi, melihat batu yang dilempar, dan kejadian mistik lainnya.

3. Unbaedah (2019)

Beralih dari film horor, selanjutnya ada film pendek bertajuk Unbaedah. Film karya Iqbal Ariefurrahman berdurasi 15 menit ini berhasil meraih penghargaan Film Favorit Anti Corruption Film Festival 2019, lho.

Alkisah ada seorang ibu rumah tangga bernama Baedah yang selalu membawa pulang lebih jatah makanan yang disediakan kala pengajian ataupun acara-acara lainnya. Meski mendapatkan gunjingan dari para tetangga ia tetap acuh dan mengulangi perbuatannya. Tanpa disadari hal tersebut merupakan salah satu praktik korupsi kecil-kecilan yang membawa keluarga kecilnya mendapatkan sebuah kejadian yang tak terduga.

4. Elegi Melodi (2018)

Elegi Melodi karya Jason Iskandar adalah sajian film pendek yang cocok ditonton saat ngabuburit dan sangat inspiratif. Film pendek yang diperankan oleh Dayu Wijanto ini bahkan berhasil masuk ke dalam nominasi film pendek terbaik Piala Citra 2018, lho.

Ceritanya menyoal tentang seorang perempuan paruh baya bernama Maria (Dayu Wijanto) yang terkenal periang dan bersemangat, namun harus mendapati dirinya divonis penyakit kanker.

Seakan memiliki firasat, Maria memiliki satu permintaan kepada sang anak, Rio (Alfian Phang). Semasa muda Maria bercita-cita menjadi seorang penyanyi, untuk itu Maria ingin sekali membuat musik video yang nantinya bisa diputar saat prosesi pemakamannya. Rio yang merupakan seorang gamers dibantu oleh teman-temannya berniat untuk mewujudkan permintaan sang ibu. 

5. Tilik (2018)

Film pendek yang satu ini sempat viral di tahun 2020 karena melihat tingkah lucu dari para pemainnya. Tilik garapan Wahyu Agung Prasetyo ini menjadi sebuah tontonan yang ringan dan lekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Tilik diambil dari bahasa Jawa yang berarti menjenguk. Seperti judulnya film pendek ini sebenarnya mengisahkan segerombolan ibu-ibu desa yang ingin menjenguk salah satu kerabatnya di rawat di rumah sakit kota. Untuk menjangkau rumah sakit tersebut para ibu ini harus menyewa truk. Di sepanjang perjalanan di dalam truk tersebut banyak kejadian-kejadian sarat makna yang juga dapat membuat kamu tertawa terpingkal-pingkal.

Hebatnya lagi, film pendek berdurasi 15 menit ini berhasil memenangkan Piala Maya 2018 kategori Film Pendek Terbaik dan mendapat penghargaan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.

6. Anak Lanang (2017)

Juga sempat menjadi perbincangan di tahun 2021, film yang digarap pada tahun 2017 ini secara implisit menggambarkan tentang patriarki yang kerap terjadi di Indonesia. Sama-sama diolah oleh sutradara Wahyu Agung Prasetyo film ini juga menorehkan prestasi tahun 2019 dengan mendapatkan “Outstanding Achievement” dalam Short Film Competition di Australia ke-14. 

Mengikuti perjalanan sepulang sekolah keempat anak laki-laki sekolah dasar dengan latar keluarga berbeda yang menaiki sebuah becak. Mereka adalah Sigit, Sul, dan Lanang bersaudara. Melalui percakapan di antara ke-empat anak-anak tersebut kita seakan diberitahu bagaimana kepribadian mereka ditentukan dari kondisi keluarga mereka masing-masing.

7. Balik Jakarta (2017)

Studio Antelope dan Jason Iskandar pada tahun 2017 bekerja sama dengan Kedutaan Jerman di Indonesia untuk menggarap sebuah karya Balik Jakarta”yang cukup mendapatkan perhatian publik. Mendapuk Frederik Neust sebagai salah satu pemeran, film ini bahkan pernah di putar di bioskop Amerika, Bela.

Mengisahkan tentang Togar (Yoga Mohamad), seorang fresh graduate yang menghabiskan waktunya menjadi tukang ojek. Suatu hari ia bertemu dengan Günther, seorang turis Jerman yang membawa selembar foto rumah masa kecilnya di kawasan Kebayoran. Hanya bermodalkan gambar sebagai petunjuk, Günther meminta bantuan Togar untuk menemukan rumah tersebut. Namun tentu saja, kota yang berubah dengan cepat, mempersulit upaya mereka.

8. Sandekala (2016)

Sandekala adalah film pendek horor berdurasi 9.03 menit karya arahan Amriy Ramadhan. Berdasarkan sebuah kepercayaan tentang waktu pergantian siang dan malam (Magrib) yang dianggap sebagai waktunya para setan mengganggu manusia. 

Ceritanya cukup ramping dan sederhana, dibumbui dengan atmosfer keadaan menjelang magrib yang mencekam. Film ini menyoroti seorang ibu dan anak perempuannya yang hendak pulang ke rumah menjelang waktu magrib. Namun, perjalanan yang seharusnya dekat menjadi sangat panjang karena menganggap mereka jalan keduanya disesatkan. Mereka terus-menerus kembali ke persimpangan jalan yang sama.

9. Surat untuk Jakarta (2016)

Selanjutnya ada film pendek animasi karya anak bangsa yang wajib kamu tonton buat ngabuburit, nih. Berjudul Surat untuk Jakarta. Film pendek ini hasil besutan rumah produksi Pijaru dengan kolaborasi 3 sutradara andal: Andre Sugianto, Aditya Prabaswara, dan Ardhira Anugrah Putra yang menyoroti hiruk pikuk kota Jakarta dalam bentuk animasi.

Film animasi yang menggambarkan kehidupan sebuah kota metropolitan dengan segala aktivitasnya ini berhasil bersaing dalam gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2016, lalu pada 25 September 2016 lalu, film ini juga dinobatkan sebagai “Best Picture” dalam acara HelloFest 2016.

10. SingSot (2016)

Ravacana Films bersama Wahyu Agung Prasetyo kembali membuat film pendek horor yang bahkan memenangkan 3 buah penghargaan sekaligus. Film horor berdurasi 14.08 menit ini siap menemani waktu ngabuburit, nih.

Singsot sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti bersiul. Film ini memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai mitos yang beredar terkait Singsot. Mengisahkan anak laki-laki bernama Pulung yang kerap menginap di rumah sang nenek.

Jelang malam, Pulung dan Kakek sedang menikmati senja sambil ditemani dengan burung dalam sangkar. Sang Kakek mengajarkan Pulung untuk bersiul agar burung pun ikut bernyanyi bersama. Mengetahui hal tersebut nenek menasehati Pulung untuk tidak terus menerus bersiul. Namun, Pulung tak mengindahkan nasihat nenek.

Itulah tadi rekomendasi film pendek Indonesia yang cocok kamu tonton saat ngabuburit. Karena durasinya yang singkat, bikin waktu menunggu berbuka jadi nggak terasa, ya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration