Insecurity ada sebuah kondisi mental yang menyebabkan seseorang merasa "tidak aman". Perasaan ini pun bisa berlaku pada banyak hal. Orang yang mengalami insecurity atau sedang merasa insecure, seringkali merasa tidak percaya diri. Tak hanya itu, tapi juga kerapkali membandingkan diri dengan orang lain, serta tidak berani keluar dari zona nyaman.
Bila didiamkan, insecurity lama-kelamaan akan mengganggu kehidupan sehari-hari hingga kesehatan mental. Untuk itu, penting bagi kita semua mengenali dan menghadapi insecurity yang melanda.
Prilly Latuconsina, seorang figur publik Indonesia, berbagi kisah dan kiatnya untuk kenali dan hadapi insecurity, dalam sesi "#RealTalk: Ngobrol Jujur Tentang Insecurities, Yuk!" di Festival Pulih bersama Popbela.
Jadikan insecurity sebagai cara mengevaluasi diri
Dalam sesi ini, Prilly berbagi kisah bahwa dirinya seringkali merasa insecure, terutama tidak percaya diri atas penampilan fisiknya. Sebagai seorang figur publik, Prilly mengaku sering membandingkan diri dengan orang lain, ia merasa dirinya tidak cukup cantik bila dibandingkan dengan aktris-aktris lain.
Prilly menegaskan bahwa dirinya selalu mencoba memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Hal inilah yang akhirnya membuat dirinya terlihat baik-baik saja, meskipun di dalam hati dan pikirannya sedang merasa insecure.
Tak jarang, ketika merasa insecure, Prilly pun menjadi toxic bagi dirinya sendiri. Ia mulai mempertanyakan value dirinya sendiri. Lambat laun, hal ini dijadikan evaluasi oleh Prilly untuk terus memperbaiki diri setiap hari.
Komentar di media sosial jadi alasan terbesar insecurity Prilly
Prilly mengaku bahwa komentar dari orang-orang di media sosial menjadi salah satu alasan terbesar Prilly merasa insecure.
Namun seiring berjalannya waktu, ia selalu mencoba memperbaiki diri. Mulai dari menambah wawasan hingga menunjukkan prestasinya, komentar dan insecurity tersebut pun berkurang.
Komentar di media sosial yang ditujukan untuk dirinya sering menuntut Prilly untuk tampil sesuai standar dan sistem di masyarakat. Merasa tidak memenuhi standar dan sistem tersebut, Prilly pun akhirnya memilih untuk membatasi diri dalam berekspresi, terutama apa yang ia tampilkan di media sosial.