Karakter Winnie the Pooh dari kartun yang menemani kita sejak kecil akan berubah menjadi sang penjahat. Ya, ini bukan Winnie the Pooh yang biasanya menghibur kita di TV, Bela!
Sisi gelap dari beruang Pooh dan teman babinya, Piglet, akan ditunjukkan melalui film terbaru karya sutradara Rhys Frake-Waterfield. Melalui wawancara dengan Variety, sutradara Rhys Frake Waterfield telah membahas kisah dari film adaptasi horror ini. Mari kita simak faktanya berikut ini.
Kisah Winnie The Pooh: Blood and Honey
Sesuai dengan kisah kartunnya, film ini masih mengangkat tokoh Christober Robin sebagai teman masa kecil Winnie The Pooh. Namun, ia diceritakan terpaksa berpisah dengan Winnie dan Piglet karena harus melanjutkan perguruan tinggi.
Piglet dan Pooh akhirnya kesulitan menjalankan hidup tanpa keberadaan Christopher Robin. Mereka mengamuk, menjadi jahat, dan kembali kepada sifat hewani mereka yang ganas karena harus berjuang sendiri.
"Mereka tidak diberikan makanan, maka menjadi liar karena harus berjuang sendiri. Mereka bukan lagi hewan yang jinak - menjadi beruang ganas dan babi yang ingin berkeliling dan mencari mangsa, " ujar sutradara Waterfield.
Pooh dan Piglet dikisahkan menjadi pembunuh
Pooh dan Piglet lantas berubah menjadi pembunuh berantai atau "serial killer".
Beberapa cuplikan gambar yang menunjukkan aksi kejahatan Pooh dan Piglet telah dirilis pada hari Kamis (26/5/22) kemarin. Terlihat aksi Pooh dan Piglet yang mencoba menangkap dari belakang perempuan yang hendak mandi di jacuzzi.
"Perempuan tersebut awalnya bersenang-senang, dan kemudian Pooh dan Piglet muncul di belakangnya, menggunakan chloroform, lalu membawanya keluar dari jacuzzi dan kemudian memukul kepalanya," lanjut Waterfield.