7 Kasus Pembunuhan yang Paling Populer Sepanjang Sejarah Dunia

Kepergian mereka meninggalkan misteri dan duka yang dalam

7 Kasus Pembunuhan yang Paling Populer Sepanjang Sejarah Dunia

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pembunuhan menjadi kasus kejahatan yang cukup sering terjadi di seluruh dunia. Saking seringnya, kebanyakan dari kita bahkan mudah sekali melupakannya. Miris memang, tetapi begitulah kenyataannya. Kasus pembunuhan ini terjadi bukan hanya pada kalangan rakyat biasa.

Pasalnya banyak juga tokoh dunia yang menjadi korban pembunuhan. Beberapa di antaranya bahkan terjadi secara tiba-tiba, dan membuat kasus ini terkenal ke seluruh dunia. Dilansir World Atlas, berikut 7 kasus pembunuhan paling populer sepanjang sejarah dunia!

1. John F. Kennedy

7 Kasus Pembunuhan yang Paling Populer Sepanjang Sejarah Dunia

John F. Kennedy merupakan Presiden Amerika Serikat ke 35, sekaligus menjadi salah satu yang termuda. Dilansir JFK Library, John F. Kennedy dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 1961, dan seharusnya menjalankan masa jabatannya hingga tahun 1965. Namun, Kennedy tidak sempat menjalankan tugasnya sebagai kepala negara hingga tuntas.

Pada tanggal 22 November 1963, seorang pria bernama Lee Harvey Oswald menembak Presiden dari jendela lantai enam sebuah gedung penyimpanan di pusat Kota Dallas, Texas.

Tembakan itu berhasil mengenai Kennedy dua kali, satu peluru bersarang di kepala dan satu lagi di lehernya. Setelah peristiwa tersebut, Sang Presiden segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dia dinyatakan meninggal dunia tidak lama kemudian. 

Polisi memang berhasil menangkap Harvey Oswald beberapa jam setelahnya, namun dua hari setelah penangkapan, Oswald ditembak mati oleh seorang pemilik bar bernama Jack Ruby.

2. Malcolm X

Terlahir sebagai orang kulit hitam di Amerika Serikat pada tahun 1925, bukanlah hal yang mudah bagi Malcolm X. Berbagai perlakuan rasis, ancaman pembunuhan, hingga kematian sang ayah secara tragis, membuat masa remaja Malcolm X suram dan terjerumus ke obat-obatan.

Dilansir Biography, pada tahun 1956, Malcolm X bergabung dengan Nation of Islam, sebuah kelompok kecil yang beranggotakan Muslim kulit hitam. Kelompok ini memiliki gagasan bahwa orang kulit hitam Amerika harus mendirikan sebuah negara yang benar-benar bebas dari orang kulit putih. Dia kemudian bekerja dengan Elijah Muhammad, sebagai ketua gerakan Nation of Islam. 

Hubungan pertemanan keduanya baik-baik saja. Hingga tahun 1963, Malcolm mengetahui bahwa Elijah yang sudah dia anggap sebagai guru, justru melakukan banyak pelanggaran dalam ajaran agama Islam.

Kecewa, Malcolm X memutuskan untuk keluar dari Nation of Islam, lalu berkelana ke Afrika dan Timur Tengah. Perjalanan ini ternyata memberikan pencerahan kepada Malcolm X. 

Kembali ke Amerika Serikat tahun 1965, Malcolm bertransformasi menjadi aktivis hak-hak sipil. Sayangnya pada 21 Februari 1965, Malcolm X dibunuh ketika akan menyampaikan pidato di Audubon Ballroom di Manhattan, New York. Dia ditembak sebanyak 21 kali oleh tiga anggota Nation of Islam yang marah karena keputusannya untuk keluar dari organisasi tersebut.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌