Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kenapa Memaafkan Lebih Sulit dari Meminta Maaf?

Berat banget rasanya

Andina Rahayu

Momen Lebaran erat sekali dengan meminta maaf dan memaafkan, yang mana dua-duanya bukan pekerjaan mudah. Tapi diantara dua hal tadi, banyak orang menganggap bahwa memaafkan memiliki tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi. Apa kamu sepakat, Bela? Atau punya pendapat lainnya?

Kalau minta maaf butuh keberanian dan kelapangan hati untuk mengakui kesalahan, sementara memaafkan butuh lebih banyak kelapangan hati, kesabaran dan keikhlasan. Tapi biar bagaimanapun, memaafkan jauh lebih baik daripada terus menyimpan rasa marah, kecewa ataupun dendam. Berikut alasan kenapa memaafkan jauh lebih sulit daripada minta maaf. 

1. Kesalahan terlalu besar

Salah satu faktor kenapa memaafkan jadi terasa sulit adalah karena kesalahan yang dilakukan terlalu menyakitkan, sehingga kamu pun enggan memberi ampunan. Kesalahan yang besar memang bisa menyimpan trauma tersendiri bagi korbannya, jadi untuk benar-benar memaafkan dengan ikhlas pun butuh proses yang panjang sampai rasa sakit itu sembuh. 

2. Takut si pembuat salah melakukan kesalahan yang sama

nytimes.com

Seseorang enggan menerima maaf dari orang lain karena dia berpendapat jika orang tersebut akan mengulanginya kembali. Nah, takut si pembuat salah melakukan kesalahan yang sama akan menjadikanmu sulit untuk benar-benar memaafkannya. Ada baiknya untuk hal yang satu ini kamu lebih positive thinking, cobalah berpikir kalau dia akan memperbaiki kesalahannya.

3. Dorongan orang-orang sekeliling yang membuat susah

Memaafkan akan lebih terasa sulit kalau tak ada dukungan dari orang terdekat di sekelilingmu. Pendapat sahabat atau saudara terhadap orang yang berbuat salah padamu sangat bisa memengaruhi penilaian kita terhadap orang tersebut. Sehingga pada akhirnya kamu berkesimpulan kalau dia tidak pantas menerima maaf.

4. Takut dianggap lemah

harpersbazaar.com/Erin Lux

Sebagian orang berpendapat bahwa memaafkan dapat merendahkan harga diri, dan menunjukkan kelemahan. Nah, alasan seseorang sulit memaafkan kesalahan orang lain adalah takut dianggap dirinya lemah. Jadi, agar terlihat tegar dan nampak sebagai pribadi yang kuat, kamu pun menjadi sulit memaafkan kesalahan orang lain. 

5. Latar belakang si pelaku yang tidak baik

Memaafkan seseorang memang butuh proses, tapi kamu pasti akan cepat luluh ketika yang melakukan kesalahan adalah orang yang kamu sayang dan punya hubungan dekat seperti saudara misalnya. Sebesar apapun kesalahannya, tetap saja dia adalah saudara dan kalian punya ikatan keluarga. Akan beda cerita ketika yang melakukan kesalahan adalah orang yang tidak jelas latar belakangnya.

Kalau Tuhan saja mampu memaafkan kesalahan manusia, bukankah seharusnya kita tak punya alasan lagi untuk tidak memaafkan kesalahan sesama, Bela? Memaafkan memang tidak akan mengubah masa lalu yang sangat menyakitkan, tapi memaafkan setidaknya mampu mengubah masa depan menjadi lebih baik.

IDN Media Channels

Latest from Single