Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Cara Mengatasi Pengabaian Emosional dalam Pernikahan

Tidak mudah, tetapi bisa jadi upaya terbaik!

Fikriah Nurjannah

Semua orang tentu menginginkan kehidupan pernikahan yang bahagia dan sempurna. Namun, dalam mewujudkannya tidaklah mudah. Terkadang, kamu akan dihadapkan pada situasi dan kondisi pernikahan yang pasang-surut. Salah satu situasi sulit yang kemungkinan terjadi dalam kehidupan pernikahan, yakni adanya pengabaian secara emosional. Saat hal itu terjadi secara terus-menerus, maka ini bisa menjadi sinyal bahwa suatu masalah yang jauh lebih besar sedang terjadi.

Seorang terapis pernikahan dan keluarga, Sarah O'Leary, menyampaikan bahwa pengabaian emosional adalah ketika keterikatan dan kebutuhan emosional seseorang diabaikan. Pengabaian emosional dapat membuat pasangan terpisah, dan tidak dapat merasa aman dalam hubungan pernikahannya. Ini juga memiliki dampak yang sangat negatif pada kesejahteraan pribadi diri sendiri, baik secara mental maupun fisik.

Orang yang mengalaminya kemungkinan hanya memiliki perasaan samar bahwa ada sesuatu yang salah. Tanpa bukti nyata atau tertulis, orang tersebut mungkin akan sulit mengukur dan mengungkapkan apa masalahnya. Pada akhirnya, banyak orang yang cenderung bertahan dalam hubungan yang sebenarnya tidak berhasil karena tidak ada senjata untuk mengatasinya, bahkan ketika hubungan tersebut runtuh di sekitarnya.

Lalu, bagaimana caranya agar kamu dapat mengatasi pengabaian emosional dalam kehidupan pernikahan? Simak deretan penjelasan berikut ini.

1. Jangan merasa menjadi seorang korban

pexels.com/austin-guevara

Meskipun perilaku pasanganmu mungkin menyakitkan, namun penting bagi drimu untuk tidak bersikap seperti seorang korban. Jika kamu merasa menjadi korban, kamu mungkin akan lebih menuduh dan kembali menyalahkan situasi tanpa hasil. Jika kamu menghabiskan sebagian besar waktu dan energi yang kamu miliki untuk memberitahunya apa yang dilakukannya salah, atau bagaimana dia menyakiti dirimu, maka itu bisa membuatnya bersikap defensif dan menyebabkannya menjauhkan diri darimu.

Memang penting untuk berbicara dengan pasanganmu dan memberitahunya bagaimana perasaanmu. Namun, kamu perlu mengingat bahwa penting untuk tidak mengulangi hal tersebut berulang kali. Kamu bisa melakukan percakapan yang berfokus pada perasaan luka dirimu, tetapi setelahnya lanjutkan fokus pembicaraan dengan diskusi cara untuk memperbaiki masalah dan menjadi hubungan yang lebih sehat.

2. Coba periksa apa yang mendasari penyebab perilaku tersebut

pexels.com/cottonbro

Sama seperti masalah apa pun yang kamu atasi dalam hidup, kamu perlu meluangkan waktu memikirkan apa yang memicu masalah tersebut, yakni perilaku pengabaian yang dilakukan pasangan. Tanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan seperti berikut ini:

  • Apakah hubungan kamu selalu seperti ini atau memburuk seiring waktu?
  • Apakah rasanya sikap pasanganmu berubah dari satu hari ke hari berikutnya?
  • Apakah ada situasi atau peristiwa yang memicu perubahan perilakunya?

Jika perilaku pengabaian secara emosional yang dilakukan pasanganmu selalu menjadi bagian dari hubungan kalian, ini mungkin menjadi masalah yang jauh lebih besar daripada yang kamu sadari. Namun, jika kamu dapat memperhatikan perubahan perilaku ini kembali ke peristiwa tertentu, atau kamu dapat berpikir dengan pasti bahwa pasanganmu baru saja melalui masa sulit, maka itu bisa membuat perbedaan dalam bagaimana semua hal ini dapat terjadi. Jika perilaku ini terjadi secara situasional, peluang kamu untuk memperbaiki hubungan kemungkinan jauh lebih besar.

3. Bersikap proaktif

pexels.com/emma-bauso

Dalam hubungan apa pun, dibutuhkan dua orang untuk bisa menjalaninya dengan baik. Sementara dalam pengabaian secara emosional, sumbernya mungkin berasal dari pasanganmu dan mungkin bukan ide yang baik untuk hanya duduk dan menunggu. Ingatlah bahwa terkadang orang tidak mengenali perilaku mereka sendiri.

Jadi, jika pasanganmu tidak menyadari bahwa dia lalai atau menyakiti dirimu, maka kemungkinan besar kamu tidak akan pernah melihat perubahan dari dirinya. Hal ini karena dia bahkan tidak tahu bahwa ada sesuatu yang salah pada sikapnya. Oleh karenanya, bersikaplah secara proaktif dalam mengatasinya. 

4. Bicarakan hal tersebut secara konstruktif

pexels.com/katerina-holmes

Sesulit apa pun, penting bagi kamu dan pasangan untuk bisa menyisihkan waktu, duduk, dan membicarakan hubungan kalian. Pastikan untuk memilih waktu di mana kalian dapat berkomitmen dan tidak membuat kamu mengkhawatirkannya. Saat kamu mencoba untuk melakukan percakapan yang produktif saat sedang lelah, lapar, atau stres, maka itu tidak akan pernah membuahkan hasil.

Selain itu, penting bagi kamu untuk membuat percakapan secara konstruktif. Kata-kata marah, melemparkan tuduhan, dan menunjuk pasanganmu akan hal yang tidak baik, tentu tidak akan membantu masalah yang sedang dihadapi. Kamu harus membuka percakapan dengan pengertian, rasa cinta, dan pengampunan jika ingin menyelamatkan hubunganmu dengan pasangan.

5. Buatlah jadwal untuk quality time bersama

pexels.com/steshka-willems

Saat kamu mengalami pengabaian secara emosional dan mencoba untuk menghabiskan waktu bersama atau melakukan quality time, hal ini akan tampak berlawanan dengan intuisi. Meski begitu, terkadang itulah yang dibutuhkan saat hubungan dilanda situasi tersebut.

Memiliki ruang yang jauh dari stres akan kehidupan sehari-hari pekerjaan dan tuntutan lain dapat memberikan kamu sedikit udara segar untuk bernapas. Dengan tidak adanya kebisingan maupun gangguan hiruk-pikuk dari luar, kamu bisa memiliki waktu berkualitas yang dibutuhkan untuk fokus terhadap satu sama lain. Ini tentu bisa menjadi awal terciptanya kembali percikan romansa dalam hubunganmu dengan pasangan.

6. Cari bantuan profesional

pexels.com/cottonbro

Pengabaian emosional dalam kehidupan pernikahan merupakan masalah yang bisa sangat sulit untuk bisa kamu atasi sendirian. Meski begitu, kamu bisa mencari bantuan profesional untuk mengatasi keadaan yang diluar kendalimu. Memiliki seorang terapis yang baik bisa sangat membantu.

Dia memfasilitasi percakapan yang konstruktif untukmu dan pasangan, membantu kamu mendapatkan beberapa perspektif, dan memberi kamu dan pasangan ruang untuk mengekspresikan perasaanmu. Selain itu, terapis sebagai pihak ketiga yang tidak memihak akan dapat mengidentifikasi pengabaian emosional yang terjadi dalam hubunganmu. Berasal dari pihak ketiga yang netral, pasangan kamu mungkin akan lebih cenderung mendengarkan saran yang diberikan dan menebus kesalahannya.

7. Bersabarlah

pexels.com/muhammad-lutfy

Ingatlah bahwa masalah yang membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk diselesaikan dan tidak dapat diselesaikan dalam semalam. Mendapatkan hubungan kamu kembali ke jalurnya yang baik membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan waktu. Jika kamu mencari bantuan profesional, ingatlah untuk mengedepankan yang terbaik dan mempercayai prosesnya.

IDN Media Channels

Latest from Married