Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

9 Kisah Peri dari Berbagai Negara, Tak Selalu Baik Hati

Tiap negara punya versi cerita yang berbeda

Zikra Mulia Irawati

Saat masih kecil, kebanyakan dari kita ingin memiliki teman berwujud peri. Dalam berbagai tontonan, peri digambarkan sebagai sosok baik hati yang bisa menolong kita saat sedang dalam kesusahan.

Namun, peri ternyata berasal dari legenda yang berkembang di berbagai negara. Memiliki versi yang berbeda-beda, makhluk ini ternyata tidak selalu baik hati.

Kira-kira negara mana saja yang punya legenda tentang peri? Bagaimana kisahnya. Simak cerita lengkapnya di bawah ini.

1. Peri menurut mitologi Yunani

The dance of the nymphs oleh Edouard Bisson (mutualart.com)

Dalam Mitologi Yunani ada makhluk bernama nimfa. Ia sering diidentikkan dengan peri. Sosok ini disebutkan dalam Timeless Myths dan penyair Yunani Homer dalam Iliad dan Odyssey pada abad ke delapan SM.

Nimfa atau peri dalam kisah ini digambarkan sebagai perempuan ditugaskan untuk merawat air, bunga, pohon, hingga angin yang ada di Bumi. Makhluk ini juga dianggap sebagai pelindung hutan dan hewan di dalamnya. 

2. Peri menurut legenda Inggris

Fairy King and Queen (1910), artist unknown (wikimedia.org)

Legenda yang berkembang di Inggris menyebutkan peri memiliki beragam wujud, mulai dari baik, jahat, cantik, hingga mengerikan. Namun, mereka tidak menyebutnya sebagai peri, melainkan "Orang Kecil" atau "Orang Tersembunyi".

Menurut sejarah, peri Inggris berasal dari abad ke-13, ketika sejarawan Gervase dari Tilbury menggambarkannya. Sementara itu, sudut pandang agama meyakini bahwa peri adalah malaikat yang jatuh dari surga dan neraka. Agama Kristen juga meyakini adanya makhluk ini.

3. Penampakan peri di Inggris

Jepretan pertama Cottingley Fairies (1917) oleh Elsie Wright (wikipedia.org)

Selain legenda, di Inggris juga pernah ada kisah dua orang gadis bernama Frances Griffiths dan Elsie Wright yang mengaku melihat peri saat bermain di Cottingley Beck di West Yorkshire pada 1917. Karena banyak yang tidak percaya, Elsie kembali ke sungai untuk memotret makhluk tersebut dengan kamera ayahnya.

Potret Frances bersama empat peri kemudian terbit di The Strand Magazine. Namun, Arthur Wright sebagai fotografer profesional percaya foto itu palsu. Di sisi lain, Polly, ibu Elsie memercayai keaslian foto tersebut. Foto lain yang menangkap Elie bersama gnome (makhluk kecil serupa kurcaci) pun muncul. Hal ini bahkan menarik perhatian penulis dan dokter Sir Arthur Conan Doyle pada 1920.

Jepretan kedua Cottingley Fairies, Elsie Wright dan Gnome (wikipedia.org)

Berselang puluhan tahun, Museum of Hoaxes melansir kabar bahwa James Randi menemukan gambar peri yang sama persis dalam Princess Mary's Gift Book (1915) pada 1978. Kontroversi ini akhirnya selesai pada 1981 karena Elsie mengakui bahwa foto-foto itu palsu.

4. Peri menurut legenda di Irlandia

Ilustrasi Leprechaun oleh Jean-noël Lafargue (wikipedia.org)

Kisah peri di Irlandia merupakan gabungan kepercayaan Celtic, Yunani-Romawi, dan Jerman. Cerita ini dimulai dari pendongeng pagan yang bergabung dengan cerita rakyat Celtic dan Kristen. Seiring berjalannya waktu, legenda peri ini berkembang jadi cerita modern.

Peri paling terkenal di Irlandia digambarkan sebagai sosok berpakaian hijau yang sedikit. Namanya Leprechaun. Siapapun yang mampu menangkapnya, ia akan tiga permintaannya akan dikabulkan.

Namun, masyarakat Irlandia kini tak lagi percaya akan makhluk ini. Meskipun demikian, mereka tetap menghargai salah satu legenda nenek moyangnya tersebut.

5. Peri menurut dongeng kaum perempuan Prancis

Finette Cendron, ditulis oleh Countess Marie-Catherine d'Aulnoy (colorado.edu)

Countess Marie-Catherine d'Aulnoy merupakan sosok berjasa dalam perdongengan. Menurut Wonders and Marvels, ia mulai menulis dongeng pada 1697. Tak hanya itu, Marie juga mendirikan salah satu klub sastra pertama untuk perempuan di Paris dan menghasilkan dua pertiga dari cerita yang berkembang di Prancis periode 1690 dan 1715.

Selama 1871 sampai 1914, ratusan buku cerita rakyat tentang dongeng, legenda, dan lagu yang kebanyakan mengisahkan peri diterbitkan. Cerita itu populer sampai Perang Dunia I dan dilanjutkan setelah Perang Dunia II.

6. Peri menurut legenda Amerika

Peri yang dipercayai orang Amerika (otherworldlyoracle.com)

Kisah peri Irlandia terbawa sampai ke Amerika. Namun, cerita tersebut jadi lebih berkembang karena berpadu dengan budaya Skotlandia dan tomtra dari Finlandia.

Dalam legenda ini, peri juga digambarkan sebagai "orang kecil," ungkap Other Worldly Oracle. Konon, makhluk ini membantu anak-anak sekaligus mengajari dan memberikan kekuatan kepada para dukun. 

Beberapa suku di Amerika memberikan sebutan yang berbeda-beda untuk makhluk satu ini. Suku Shoshone menyebut mereka Nimerigar. Adapun suku Cherokee yang memiliki tiga jenis peri bernama Dogwoods yang baik hati, Laurels yang nakal, serta Rocks yang hidup berdasarkan teritori dan agresif.

7. Peri baik hati

Ilustrasi Brownie oleh Alice B Woodward (wikipedia.org)

Inilah sosok peri yang melekat di kepala kebanyakan orang. Namun, mereka juga punya nama, lho! Sebut saja Brownie. Peri yang namanya mirip jenis kue ini adalah peri yang suka membantu membereskan pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan sampingan.

Sinema Indonesia biasanya mengadaptasi sosok Ibu Peri. Karakternya hampir berisi kebaikan seluruhnya, mulai dari suka memberi nasihat bijaksana, hadiah-hadiah yang indah, serta melindungi anak-anak. Ibu peri akan mengawasi kelahiran bayi hingga pembaptisannya dan menjaga agar bayi itu tidak diculik peri jahat. Namun, jika ibu peri marah, ia mampu mengeluarkan kutukan.

Ada juga Merfolk, putri duyung yang hidup di laut, berburu makanan, dan mengawasi anak-anak mereka. Sementara itu, ada Gnome yang digambarkan bertubuh kecil, pemalu, dan bertopi merah. Peri ini mampu menyembuhkan hewan yang sakit dan terluka.

8. Peri jahat

Goblin Turned to Stone oleh William Elliot Griffis (mythus.fandom.com)

Saat mendengar kata Goblin, drama korea yang dibintangi aktor Gong Yoo mungkin langsung terlintas. Namun, makhluk tersebut dalam cerita yang berkembang di masyarakat adalah salah satu peri jahat bersama Banshees, Bug-a-boos, Black Annis, dan Jack-o-Lantern. Kebalikan dari peri baik, makhluk ini suka menipu dan menghantui manusia. Duh, seram juga, ya?

9. Peri gigi

Peri Gigi (vox.com)

Peri yang satu ini terkenal di kalangan anak-anak hingga menjadi sebuah tradisi. Setiap ada gigi yang tanggal, Peri Gigi akan menukarnya dengan sebuah hadiah. Meski bukan benar-benar peri yang memberi hadiah, tradisi ini masih dilakukan hingga hari ini.

Di Amerika, Peri Gigi membawa satu hadiah berupa uang yang ditinggalkan di bawah bantal seorang anak yang giginya tanggal. Tradisi ini pertama tertulis dalam sebuah drama tahun 1927 yang oleh Esther Watkins Arnold. Namun, cerita ini sudah ada sejak tahun 1900.

Versi berbeda juga dimiliki negara lain. Di Eropa, gigi ke enam yang tanggal yang dianggap cukup istimewa untuk diberikan hadiah.Sementara di Spanyol, Ratoncito Perez adalah hewan pengerat kecil yang meninggalkan hadiah untuk ditukar dengan gigi. 

Prancis menyebutkan Peri Gigi adalah tikus atau kelinci. Tradisi negara ini jadi yang paling diikuti oleh Amerika. Bedanya, anak-anak negara ini meletakkan gigi yang tanggal di sepatu dan menerima koin di pagi harinya.

Wah, ternyata kisah-kisah peri yang ada di dunia cukup beragam, ya, Bela? Apakah kamu pernah bahkan masih memercayai salah satunya?

 

Disclaimer: artikel ini telah tayang di laman idntimes.com dengan judul "9 Fakta Legenda Peri, dari Yunani Kuno hingga Irlandia" yang ditulis oleh Amelia Solekha

IDN Media Channels

Latest from Travel