Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Dilarang! Jangan Datang ke 7 Negara ini Kalau Mau Rayakan Valentine

Valentine di negara-negara ini dilarang!

Niken Ari Prayitno

Tanggal 14 Februari selalu diperingati sebagai hari kasih sayang atau hari valentine. Biasanya, di hari ini, orang-orang akan saling bertukar kado atau cokelat untuk pasangan mereka. Jika tidak memiliki pasangan, valentine juga bisa dirayakan bersama keluarga atau sahabat.

Jika kamu ingin sesuatu yang lebih berkesan, kamu bisa mengajak pasangan atau keluargamu untuk merayakannya sambil traveling di luar negeri. Sebab, di negara-negara Eropa misalnya, perayaan valentine bisa terkesan lebih romantis dan tak akan terlupakan.

Tapi, jangan sampai kamu merayakan valentine di negara-negara berikut ini, ya. Sebab, di sana perayaan valentine dilarang! Negara mana saja? Simak daftarnya berikut ini.

1. Arab Saudi

Unsplash.com/Ekrem Osmanoglu

Negara pertama yang melarang adanya perayaan valentine adalah Arab Saudi. Negara ini memang mengizinkan pekerja asing beragam non-muslim untuk bekerja di sana demi meningkatkan perekonomian negara. Namun, mereka tidak mengizinkan budaya barat, seperti valentine dirayakan di negara tersebut.

Setiap tanggal 14 Februari tiba, petugas setempat yang disebut juga dengan polisi agama akan berpatroli lebih ketat dari biasanya. Toko-toko dilarang menjual berbagai macam barang yang berhubungan dengan valentine, seperti cokelat dan mawar merah. Jika ketahuan, polisi akan menyita barang tersebut. 

Apabila ada pasangan atau sekelompok orang yang dicurigai merayakan valentine, polisi juga tak segan-segan untuk menangkap dan menghukum mereka. Hukuman ini berlaku bukan hanya bagi penduduk setempat, tapi juga bagi turis dan warga asing yang tinggal di sana.

2. Uzbekistan

Unsplash.com/Chi Lok Tsang

Semenjak memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991, Uzbekistan menjadi negara sekuler dengan agama Islam yang paling banyak dianut oleh penduduknya. Dengan percampuran beragam budaya dan sejarah, Uzbekistan tak pernah mempermasalahkan soal perayaan valentine.

Namun, pada tahun 2012, pemerintah setempat menilai perayaan ini kurang bermanfaat bagi mereka. Bahkan, Departemen Pencerahan dan Promosi Nilai Kementerian Pendidikan Uzbekistan sampai mengeluarkan keputusan untuk melarang perayaan valentine karena budaya asing tersebut tidak sesuai dengan budaya mereka.

Sebagai gantinya, pemerintah Uzbekistan mengajak warganya untuk mengenang pahlawan nasional mereka, Babur, yakni Kaisar Mughal dan masih keturunan Jenghis Khan yang ulang tahunnya jatuh pada 14 Februari. Alih-alih merayakan valentine, Uzbekistan merayakan 14 Februari dengan menghormati pahlawan mereka.

3. Iran

Unsplash.com/Mehrshad Rajabi

Sejak tahun 2011, pemerintah Republik Islam Iran melarang semua produksi barang atau makanan yang berkaitan dengan valentine. Tak hanya melarang produksi, mereka juga melarang promosi dalam bentuk apapun yang merayakan 'keromantisan' karena dianggap sebagai penyebaran budaya barat.

Jika kedapatan menjual atau mempromosikan barang dengan label valentine, maka akan ditindak tegas. Pasangan yang belum menikah dan kedapatan berduaan juga akan ditangkap.

Sebagai gantinya, pemerintah Iran menyelenggarakan Festival Mehrgan di tanggal 14 Februari. Festival ini sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum Islam masuk ke negara tersebut. Festival Mehrgan merupakan festival persahabatan yang ditujukan untuk menjalin kerukunan antar-penduduk di Iran.

4. Malaysia

Unsplash.com/Mohd Jon Ramlan

Sejak tahun 2005, perayaan valentine dilarang di negara yang sekitar 60% penduduknya memeluk agama Islam tersebut. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap valentine merupakan salah satu penyebab terjadinya aborsi, hingga penyalahgunaan minuman beralkohol. Maka dari itu, pemerintah kemudian mengambil sikap untuk memutus mata rantai penyakit negatif itu dengan melarang perayaan valentine.

Setiap tahun, di Malaysia ada kampanye anti-hari valentine untuk mengingatkan kembali bahwa perayaan tersebut dilarang karena dinilai merusak moral. Siapapun yang kedapatan merayakannya, akan mendapatkan hukuman. Salah satunya, ditangkap oleh pihak kepolisian.

5. Pakistan

Unsplash.com/Shiza Nazir

Sebagai negara Islam dengan populasi Muslim terbesar nomor dua di dunia, Iran juga melarang adanya perayaan valentine di negara mereka. Alasannya, perayaan ini begitu bebas dan dianggap mempromosikan budaya barat yang lebih banyak memberikan pengaruh negatifnya.

6. Rusia

Unsplash.com/Random Institute

Secara teknis, Rusia tidak melarang sepenuhnya perayaan valentine. Namun, alih-alih merayakan valentine di tanggal 14 Februari, pemerintah Rusia mengajak warganya untuk merayakan Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret. 

Cara merayakan Hari Perempuan Internasional dibuat semirip mungkin dengan valentine. Seperti, saling memberi bunga dan cokelat, hingga para suami dan pacar membersihkan rumah, memasak, serta membiarkan perempuan untuk beristirahat seharian penuh.

7. Florida

Unsplash.com/Lance Asper

Mungkin terdengar aneh jika Florida, salah satu negara bagian di Amerika Serikat melarang perayaan valentine. Mengingat Amerika Serikat merupakan negara bebas dan tentu valentine menjadi salah satu perayaan yang sering dilakukan di sana. Namun, pelarangan ini hanya berlaku di sekolah saja, bukan untuk diterapkan ke seluruh warganya.

Pelarangan perayaan valentine ini dimulai pertama kali di tahun 2014. Saat itu, kepala sekolah SMA Lake Nona melarang siswanya untuk merayakan valentine. Mereka yang ketahuan merayakan valentine akan langsung membawanya ke kantor kepala sekolah untuk dimintai keterangan.

Kemudian, peraturan ini diikuti oleh sekolah-sekolah menengah lainnya di Florida dan berlangsung sampai sekarang.

Itulah tadi daftar negara yang melarang perayaan valentine. Adakah lagi negara lain yang kamu tahu? Tulis di kolom komentar, ya!

IDN Media Channels

Latest from Travel