Tradisi Ngagah merupakan salah satu tradisi unik di Bali. Tradisi ini biasanya dilakukan sebelum upacara Ngaben, baik Ngaben perorangan maupun Ngaben massal. Ngagah dilakukan untuk jenazah yang sudah dikubur sebelum upacara Ngaben dilaksanakan.
Saat prosesi Ngagah ini, warga Banjar Adat secara bergotong-royong menggali kuburan yang jenazahnya akan dilakukan upacara Ngaben. Pemandangan yang unik bisa dijumpai saat prosesi Ngagah ini.
Biasanya, berdasarkan musyawarah antara tetua dan warga Banjar Adat, prosesi Ngagah dilakukan sebelum hari Upacara Ngaben. Hal ini agar warga Banjar Adat bisa lebih fokus untuk melaksanakan Upacara Ngaben dan mempersingkat waktu pelaksanaannya.
Karena dilakukan sebelum hari Upacara Ngaben, dalam prosesi Ngagah akan dilakukan pembakaran jenazah setelah diangkat dari liang kuburnya. Hal ini karena faktor kesehatan semata, agar terhindar dari penyebaran penyakit atau bakteri yang berasal dari jenazah yang telah lama dikubur.
1. Prosesi penggalian kuburan yang dilakukan secara bergotong-royong
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 2. Warga Banjar Adat secara bergotong-royong mengangkat jenazah dari liang kubur
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 3. Warga Banjar Adat bergotong-royong memindahkan jenazah ke tempat pembakaran
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 4. Beberapa jenazah yang sudah ditaruh di tempat pembakaran
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 5. Salah satu tulang tengkorak jenazah yang akan dibakar
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 6. Setelah dilakukan penggangkatan jenazah, dilakukan upacara menggunakan sarana itik hitam sebelum liang kubur diuruk kembali
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 7. Jika semua jenazah sudah diangkat dari liang kubur, maka dilanjutkan dengan pembakaran jenazah tersebut
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 8. Petugas yang membakar jenazah, di Bali sering disebut 'tukang kompor mayat'
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 9. Setelah pembakaran selesai, dilanjutkan dengan mengumpulkan tulang-tulang sisa pembakaran
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 10. Tulang-tulang ini dibentuk menyerupai wujud manusia yang kemudian dibungkus dengan kain kasa
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana 11. Petulangan, tempat untuk menaruh tulang yang sudah dibungkus kain kasa pada prosesi sebelumnya
IDNTimes.com/Ari Budiadnyana Setelah semua tulang ditempatkan pada petulangan, barulah petulangan ini ditutup. Pada malam harinya dilakukan penjagaan oleh pihak keluarga dan warga banjar adat secara bergantian, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat hari Upacara Ngaben, tulang-tulang ini akan dibakar lagi sesuai dengan rangkaian Upacara Ngaben.
Itulah tadi deretan prosesi dari upacara Ngagah yang kerap dijumpai di Bali. Apakah kamu pernah berkesempatan menyaksikannya secara langsung?
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "11 Potret Tradisi Ngagah, Prosesi Menggali Kuburan di Bali" ditulis oleh Ari Budiadnyana