Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

"Lathi" Disebut Lagu Pemuja Setan, Ini Kronologi dan Faktanya

#LathiChallenge juga disebut haram

Niken Ari Prayitno

Lagu milik Weird Genius, "Lathi" masih terus menjadi perbincangan di media sosial. Bahkan, lagu tersebut menjadi semakin viral dengan adanya #LathiChallenge. Tantangan yang menggunakan lagu "Lathi" sebagai latar musiknya ini menampilkan perempuan yang sedang berias dengan cantik. Namun, seiring hentakan lagu yang kian keras, sang perempuan di video berubah menjadi sosok yang menyeramkan.

Memang, maksud dari #LathiChallenge adalah di balik kecantikan paras perempuan, tersimpan kekuatan yang membuatnya tak takut menghadapi apapun. Kekuatan ini akan muncul jika ia merasa tersakiti yang teramat sangat.

Tapi, belum lama ini, ada pernyataan dari seorang pemuka agama asal Malaysia yang menimbulkan kontroversi terkait lagu "Lathi" ini. Menurutnya, "Lathi" merupakan lagu pemuja setan dan semua orang harus berhenti melakukan #LathiChallenge.

Bagaimana kronologi dari kontroversi seputar lagu "Lathi"? Simak di bawah ini.

1. Disebut sebagai ritual pemuja setan

Twitter.com

Dalam video klipnya, "Lathi" memang menampilkan budaya Jawa. Seperti kuda lumping, wayang kulit, dan tarian Jawa. Musiknya yang menyertakan alunan gamelan, membuat nuansa "Lathi" terkesan mistis.

Mungkin karena hal ini pula yang membuat Wan Dazrin, seorang pemuka agama dari Malaysia menganggap kalau lathi adalah ritual pemuja setan yang berasal dari Jawa. Hal ini diperkuat dengan riasan menyeramkan yang ditampilkan di setiap video #LathiChallenge. Saat ini, cuitan Wan Dazrin soal ini sudah dihapus.

2. Reza Arap akan menghapus lagu "Lathi" jika terbukti benar bisa memanggil arwah

Melihat pernyataan yang diunggah oleh Wan Dazrin, salah satu personel Weird Genius memberikan komentarnya di media sosial Twitter. Reza Arap bahkan mengatakan akan menghapus lagu "Lathi" dari semua platform musik kalau Wan Dazrin bisa membuktikan lagu tersebut dapat memanggil arwah.

3. Sampai masuk di koran Malaysia

Semakin memanas, "Lathi" bahkan sampai masuk di kolom opini koran Harian Metro, Malaysia. Dalam koran tersebut tertulis bahwa #LathiChallenge adalah haram hukumnya. Sebab, dalam video #LathiChallenge, para perempuan dengan senang hati membuat video yang menukarkan wajahnya dengan wajah setan.

Hal ini dinilai menyalahi syariat Islam. Maka sang penulis opini tersebut mengatakan bahwa mengikuti #LathiChallenge sama dengan ikut-ikutan melakukan hal haram.

4. Tanggapan dari Weird Genius soal kontroversi "Lathi"

Mengetahui bahwa "Lathi" menjadi sangat terkenal dan kontroversi di Negeri Jiran, Weird Genius tidak tinggal diam. Melalui channel YouTube Deddy Corbuzier, mereka mengatakan sangat senang bahwa karya mereka bisa didengarkan hingga ke negara tetangga.

Soal penyembah setan, Eka Gustiwana mengatakan setiap orang menginterpretasikan seni dengan cara yang berbeda. Sehingga, setiap orang berhak untuk menilai karya seni sesuai dengan interpretasinya karena seni bukanlah hal yang mutlak. Namun, ia tidak setuju jika seseorang berpendapat dan orang lain harus mengikuti pendapatnya itu.

5. Lathi diambil dari pepatah Jawa

Lathi sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa Jawa yang artinya lidah. Lirik lagu "Lathi" pun memasukan satu pepatah Jawa, yakni "Ajining diri ana ing lathi" yang artinya "Harga diri seseorang terletak pada lidah (ucapan)".

Maksud dari pepatah ini adalah kita harus berhati-hati dengan lidah atau ucapan kita terhadap orang lain. Sebab, harga diri kita ada di lidah. Jika kita bisa menjaga tutur kata dengan baik dan sopan serta tidak menyakiti, maka baiklah harga diri kita. Sebaliknya, harga diri bisa jatuh jika ucapan yang kita katakan menyakiti orang lain.

6. Klarifikasi dan meminta maaf

Mengetahui bahwa pernyataannya soal"Lathi" menjadi viral dan menuai kontroversi, Wan Dazrin meminta maaf. Lewat cuitan klarifikasinya, ia tidak bermaksud menjelekan budaya Jawa dan menuduh orang-orang yang ikut #LathiChallenge sudah melakukan sesuatu yang haram.

Melihat kontroversi ini, kita bisa belajar dari pepatah "Ajining diri ana ing lathi" . Pikirkan dulu apapun yang akan kita ucapkan karena harga diri ada pada lidah (ucapan).

IDN Media Channels

Latest from News