Karena pandemi dan menghabiskan waktu di layar ponsel, banyak millennial yang mulai tertarik untuk terjun ke dunia saham. Apalagi, melihat tren saham yang terus menanjak naik, membuat kita tergiur tanpa berpikir panjang soal risiko yang mungkin saja kita alami. Padahal, untuk memulai terjun ke dunia saham, banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, masyarakat Indonesia masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah, yakni dengan indeks literasi 38,03% dari total populasi. Dengan demikian, ada tiga permasalahan finansial yang perlu dibenahi agar menjadikan masyarakat yang financially fit. Apa saja, ya?
1. Kurangnya pengetahuan yang cukup
Pemahaman yang kurang terkait konsep dasar finansial menyebabkan banyak masyarakat mengambil keputusan finansial yang kurang tepat. Misalnya, memulai investasi karena mengikuti tren tanpa punya pemahaman dasar, pemahaman kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan dana darurat, proteksi atau investasi.
2. Kebiasaan buruk yang masih terus dilakukan
Kebisaaan manajemen finansial yang kurang tepat dan terbawa gaya hidup kekinian yang masih saja terus dilakukan. Misalnya, tergoda ajakan diskon, membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan dengan cara kredit, hingga menunda menabung.
Untuk memulai kebiasaan yang baik untuk ‘menyehatkan’ kondisi finansial pribadi, bisa dilakukan secara bertahap dengan langkah yang mudah. Misalnya, mulai menyisihkan 5% dari gaji di awal bulan untuk langsung ditabung, atau menahan diri untuk nggak membeli barang secara kredit.