Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Cara Mudah Merawat Anak Kucing Tanpa Induk, Siap Mengadopsinya?

Berminat mengadopsi anak kucing, Bela?

Romi Subhan

Kamu pasti pernah menemukan anak kucing yang kehilangan induknya. Meski terpikir untuk mengadopsinya, kamu mungkin berpikir akan sulit merawat anak kucing tersebut tanpa induk.

Sebenarnya ada cara merawat anak kucing tanpa induk tersebut. Apa saja yang bisa kamu lakukan untuk merawatnya? Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Simak, yuk!

1. Menyediakan tempat tinggal yang hangat

Unsplash.com/Lara Baeriswyl

Pertama tentu kamu butuh memberikan anak kucing tersebut tempat tinggal. Tempat tinggal itu haruslah nyaman dan hangat. Kamu bisa tambahkan selimut agar tempat tinggal tersebut makin hangat. Selain itu, hindari dari pendingin ruangan dan angin agar anak kucing merasa lebih nyaman.

Hal ini bisa kamu lakukan agar anak kucing tersebut merasa tinggal dekat dengan sang induk. Kamu bisa mengganti selimut dengan botol hangat agar anak kucing merasa nyaman. Lakukan ini hingga anak kucing tersebut berusia empat sampai enam minggu.

2. Memberikan susu pengganti

Unsplash.com/Sergey Semin

Anak kucing membutuhkan asupan nutrisi dari sang induk berupa susu. Tanpa sang induk tentu anak kucing membutuhkan susu pengganti. Kamu bisa memberikan mereka susu yang dirancang khusus untuk anak kucing.

Disarankan untuk tidak memberinya susu sapi karena akan bisa mengganggu pencernaannya. Kamu bisa mendapatkan susu pengganti tersebut di dokter hewan ataupun penampungan hewan.

Untuk hasil maksimal, biasanya anak kucing membutuhkan susu tersebut satu hingga dua jam sekali. Namun ketika usianya sudah memasuki 3 hingga 4 minggu, kamu bisa memberikan susu pengganti tersebut sebanyak empat hingga enam kali sehari.

3. Memberikan vaksin

Unsplash.com/Piotr Musiol

Langkah yang tak kalah penting adalah memberikan vaksin. Vaksin ditujukan untuk mencegah risiko penyakit atau virus yang biasa menyerang anak kucing.

Kamu bisa memberikannya ketika usia anak kucing memasuki 6-8 minggu dan bisa kamu berikan hingga usia 16 minggu. Sebelum memberikan vaksin, kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan untuk mengetahui vaksin yang tepat untuk anak kucing tersebut.

4. Ajarkan untuk sendawa

Unsplash.com/Sindy Strife

Anak kucing perlu untuk diajari banyak hal, salah satu yang cukup penting adalah sendawa. Hal ini biasanya terjadi ketika anak kucing terlalu sering meminum susu, sehingga banyak gas diperutnya.

Untuk mengajarinya sendawa, kamu hanya perlu menepuk punggungnya secara perlahan saat dia selesai meminum susu. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam perut kucing.

5. Perlunya membuat jadwal pemberian susu

Unsplash.com/Koen Eijkelenboom

Seperti dibahas pada poin sebelumnya, kamu perlu memberikan susu pengganti untuk anak kucing. Nah, terkait hal tersebut, kamu perlu membuat jadwal pemberian susu agar anak kucing tidak terlalu sering ataupun terlalu sedikit minum susu. Tentu dengan takaran yang tepat.

Saat kucing berusia 0-1 minggu, kamu cukup memberikan 2-6 ml susu setiap dua jam. Lalu saat usianya masuk 1-2 minggu, kamu bisa memberikan 6-10 ml setiap 2-3 jam. Kemudian, saat memasuki usia 2-3 minggu, berikan 10-14 ml susu setiap 3-4 jam. 

Selanjutnya, saat anak kucing memasuki usia 3-4 minggu kamu bisa memberikan 14-18 ml susu setiap 4-5 jam. Terakhir, saat usia kucing memasuki 4-8 minggu, kamu bisa memberikan 18-22 ml susu atau makanan padat basah setiap 5-6 jam.

Jika jadwal pemberian susu ini sudah teratur, maka anak kucing akan terbiasa dengan sendirinya dengan jadwal tersebut.

6. Membantu anak kucing buang air kecil dan buang air besar

Unsplash.com/Kym Ellis

Berikutnya kamu juga perlu memikirkan anak kucing saat buang air kecil ataupun buang air besar. Tentu mereka tidak tahu cara melakukannya tanpa bantuan induk mereka.

Kamu bisa membantu mereka dengan cara memijat perut kucing sampai dia bisa mengeluarkan kotoran. Perlu kamu lakukan berulang hingga anak kucing bisa buang air besar sendiri di tempat yang telah disediakan. Kamu juga perlu membersihkan pantat kucing dengan menggunakan tisu kering dan basah setelah dia buang air besar.

7. Menjauhkan kucing kecil dari kucing dewasa

Unsplash.com/Maksym Diachenko

Anak kucing tersebut tentu tanpa induknya dan tidak mempunyai pelindungan selain kamu. Dia bisa sangat jadi target dari kucing dewasa, kucing dewasa memiliki keingintahuan tinggi akan anak kucing yang baru. Dia bisa saja melukai anak kucing tersebut, jadi sangat perlu untuk menjaganya agar tidak dekat atau terjangkau oleh kucing dewasa.

Kamu perlu melakukan hal ini hingga usia anak kucing cukup dan bisa beradaptasi dengan kucing dewasa.

Itulah cara merawat anak kucing tanpa induk yang benar, kamu perlu ekstra sabar untuk merawatnya karena memang anak kucing sangat rentan bila tanpa induk, kamu perlu menggantikan induk kucing dengan poin-poin yang sudah Popbela sebutkan di atas, ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration