Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Review 'Orphan: First Kill': Teror dan Aksi Brutal Seorang Eshter

Kembalinya misi pembunuhan

Nindi Widya Wati

Setelah 13 tahun turun dari layar bioskop, akhirnya saya bisa menonton kembali film Orphan yang hadir dengan prekuelnya bertajuk Orphan: First Kill. Penantian yang ternyata dirasakan pula oleh orang-orang saat hadir memenuhi ruang bioskop. Terlebih, para penggemar berat aktris Isabelle Fuhrman yang berlakon sebagai Esther atau Leena Klammer.

Menyaksikan seorang Leena sebagai perempuan yang memiliki kelainan langka bernama hipopituitarisme. Ia harus menerima kondisi tak bisa tumbuh layaknya perempuan dewasa yang lain, apalagi mengingat Leena sudah memasuki kepala tiga.

Namun tanpa disangka, penyakit ini justru dimanfaatkan Leena. Ia kerap menyamar jadi seorang anak kecil–dengan menciptakan ide kejahatan yang begitu licik, termasuk saat menghabisi nyawa orang-orang yang tak sejalan dengannya. 

Ingin terbebas dari belenggu

Dok. Orphan: First Kill

Baru memasuki awal film, saya sudah cukup deg-degan saat melihat seorang wanita yang mencoba berani datang ke RSJ wilayah Estonia. Saya seperti ikut dibawa masuk ke RSJ Estonia–yang terlihat jauh dari jangkaun penduduk lantaran menampung beberapa pasien dengan kelainan mental, termasuk Esther yang bernama asli Leena.

Menurut keterangan salah seorang penjaga, Leena jadi pasien yang masih dalam proses perawatan dan masih terbilang berbahaya. Bahkan, awal mula ia harus dirawat dalam RSJ Estonia karena aksi brutalnya yang meneror masyarakat. 

Perempuan itu pun cukup merasa was-was, sebab takut Leena bakal berulah keluar dari rumah sakit. Belum hilang rasa cemas itu–ternyata Leena benar-benar menyusun rencana licik agar bisa menghirup udara bebas, keinginan yang membuat ia membunuh secara brutal beberapa petugas RSJ Estonia. 

Kembalinya sosok Eshter

Dok. Orphan: First Kill

Keberhasilan Leena keluar dari RSJ Estonia, membuat ia ingin sekali punya identitas baru agar bisa pergi kemanapun. Keinginan yang membuat Leena akhirnya menemukan profil diri berupa sosok anak kecil bernama Esther. Berparas mirip dengan Leena–sosok Eshter ternyata anak perempuan yang sudah lama dikabarkan hilang sampai kabarnya tersiar di mana-mana.

Seperti membawa angin segar, kemunculan Leena yang serupa Eshter pun mencuri perhatian pihak berwajib hingga berujung membawa Eshter bertemu keluarganya. Ya, kini Leena mengelabuhi semua orang, bahkan Tricia Albright ibu dari Eshter asli pun merasa berhasil membawa anaknya kembali ke rumah. 

Meski, tanpa Leena ketahui bahwa Tricia Albright awalnya menaruh rasa ragu dan curiga, apalagi saat melihat Eshter yang dari segi gelagat tidak sama dengan anak semata wayangnya. Namun, sosok ibu yang satu ini tetap mencoba percaya akan keberadaan Eshter yang muncul kembali.  

Gencarkan misi pembunuhan

Dok. Orphan: First Kill

Keinginan Leena menjadi seorang Eshter bukan tanpa sebab, terlebih saat melihat betapa kaya rayanya keluarga Tricia Albright (Julia Stiles) dan sang suami Allen Albright (Rossif Sutherland). Hal tersebut, menjadikan Leena berambisi menguasai kekayaan keluarga Albright dengan misi ingin membunuh satu keluarga ini. 

Namun, kali ini Leena seperti masuk dan terjebak dalam kandang harimau, keluarga Albright tak semudah itu untuk ia habisi–apalagi Tricia Albright. Sepanjang menonton film beberapa kali orang-orang takut hingga menutup mata. Bagaimana tidak? Film bergenre thriller dan horor ini begitu brutal menampilkan pembunuhan sadis dengan lumuran darah. 

Bagi kamu yang penasaran dengan aksi brutal Eshter, penayangan Orphan: First Kill di bioskop Indonesia dapat dinikmati pada 31 Agustus 2022, ya!  

IDN Media Channels

Latest from Inspiration