Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Memacu Adrenaline di Soundrenaline 2022 

Nonton konser rasa outbond!

Niken Ari Prayitno

Cuaca yang tak menentu belakangan ini sempat membuat saya ragu untuk datang ke salah satu festival musik di penghujung tahun, Soundrenaline 2022. Sepanjang jalan menuju Allianz Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, langit mendung sudah menggelayut. Bahkan, di kawasan Gambir, terlihat bekas hujan karena jalanan yang basah.

"Pasti tidak hujan, kalau konser kan ada pawang hujan," pikir saya saat itu.

Perkiraan saya meleset. Tepat saat saya tiba di tempat parkir, hujan lebat disertai angin kencang mendera lokasi konser. Berbekal jas hujan hitam, saya nekat menerobos hujan dan masuk ke venue. Belum juga mulai, tapi badan dan wajah saya sudah kuyup dengan air hujan.

Genangan air di gate dan sedikitnya tempat berteduh

Popbela.com/Niken Ari

Foto yang kamu lihat di atas ini memang kejadian sebenarnya yang saya alami saat akan masuk ke venue Soundrenaline. Hujan deras yang turun sekitar 30 menit itu berhasil membuat genangan air di gate. Sepatu sandal saya terendam separuh di genangan ini yang membuat saya harus rela mengenakan sandal basah sepanjang konser.

Saat di gate pun, sangat sedikit tempat berteduh. Sehingga gate yang seharusnya menjadi lokasi pengecekan barang bawaan dan tiket, berubah menjadi tempat berteduh sementara. Antrian cukup mengular dan baru terurai saat hujan mereda karena beberapa penonton memilih untuk masuk.

Booth makanan dengan banyak varian dan harga terjangkau

Setelah berhasil masuk dan cukup kedinginan karena badan yang basah, saya memutuskan untuk mengisi perut dulu. Berharap ada beberapa penjual makanan di dalam venue menjadi ekspektasi saya saat masuk dan menjelajahi bagian dalam lokasi festival. 

Harapan saya sesuai dengan kenyataan yang ada. Pukul 15.45 WIB saya masuk beberapa stage menghentikan sementara kegiatan mereka demi alasan keamanan. Hal ini saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengisi perut sebelum penampil favorit saya naik ke panggung.

Kalau biasanya harga yang ditawarkan di event musik bisa naik berkali-kali lipat, berbeda halnya dengan di Soundrenaline. Harga yang ditawarkan di masing-masing tenant masih terbilang cukup terjangkau, kok. Bahkan saya bisa membeli kopi dengan harga yang sama persis dengan yang di kedai mereka. Lumayan, bisa mengobati bad mood akibat kehujanan sebelumnya.

Lebih dari sekadar festival musik

Popbela.com/Niken Ari

Kalau di festival-festival musik sebelumnya hanya menjual performance musisi dari beberapa panggung, di Soundrenaline lebih dari itu. Tidak hanya penampilan musisi Tanah Air dan internasional yang menjadi hightlight-nya, tapi ada juga karya seni lain yang dipamerkan di sini.

Beberapa yang bisa kamu nikmati adalah deretan jenis ikan cupang yang menjadi sekat menuju toilet umum. Pada bagian depannya, kamu juga bisa melihat beberapa jenis ikan cupang di dalam akuarium kaca kecil. Lalu ada pula booth dari Tahi Lalat yang menampilkan pameran berbeda, serta menjual merchandise khas animasi tersebut.

The Prediksi yang tak terprediksi

Instagram.com/Theprediksi_

Jujur saja, dari semua penampil di hari pertama, saya paling penasaran dengan The Prediksi. Geng motor yang diketuai oleh Andre Taulany ini untuk pertama kalinya debut mengisi panggung musik. Memang, sebagian dari anggota The Prediksi adalah musisi, sehingga mudah saja bagi mereka untuk tampil di atas panggung. Prediksi saya ternyata salah besar!

The Prediksi tampil bak boyband, lengkap dengan koreografi khas bapak-bapak. Ada tujuh lagu yang dibawakan The Prediksi malam itu. Dengan begitu meriah, The Prediksi muncul membawakan lagu “Ekspresi” yang langsung disambut oleh penonton.

Setelah itu, Gading Marten menjadi lead vocal saat The Prediksi membawakan lagu milik Iwa K. berjudul “Bebas”. Disertai dengan gimmick khas Soleh Solihun, The Prediksi dengan apik membawakan lagu selanjutnya, yakni “Sempurna”, “Mungkinkah”, “Pesawat Tempur”, “Mars Prediksi” dan ditutup dengan “Let’s Dance Together”.

Dua musisi batal tampil

Selain cuaca, kabar kurang mengenakan soal batalnya dua musisi untuk tampil di Soundrenaline juga cukup mengecewakan penonton. Namun, batalnya FKJ dan The Ataris bukan tanpa alasan, kok, Bela.

Merangkum dari berbagai sumber, FKJ batal tampil lantaran alat-alat musik mereka tertahan di bea cukai Amerika Serikat. Sementara The Ataris terpaksa tak jadi tampil karena visa mereka belum juga keluar. Beberapa penonton memang sudah begitu menantikan mereka. 

Masalah batalnya FKJ nggak berhenti sampai di situ, Bela. Dalam FAQ awal, pihak promotor akan memberikan refund jika Weezer, Clean Bandit, Neck Deep, FKJ, dan Mura Masa batal tampil. Namun, peraturan diubah tanpa konfirmasi lebih dulu oleh pihak promotor, yakni tiket hanya bisa di-refund jika Weezer dan Clean Bandit yang batal tampil.

Perubahan peraturan secara mendadak oleh promotor ini membuat penonton kesal. Mereka melampiaskan kekesalan dan kritik melalui lini masa di Twitter. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi apapun dari pihak Soundrenaline.

Kurangnya persiapan menghadapi cuaca yang berubah

Terlepas dari penampilan bintang tamunya yang sangat menghibur dan tampil all out, Soundrenaline terbilang sangat kurang persiapan menghadapi cuaca yang cepat berubah. Pertama, kurangnya tempat berteduh, sehingga saat hujan turun, penumpan memenuhi Tropical Stage yang berlokasi indoor.

Kedua, kurang mempersiapkan papan pijakan ketika hujan turut begitu lebat dan membuat becek bagian taman yang kebanyakan tanah berumput. Ketiga, jalur menuju A Stage yang hanya satu karena jalur jembatan lainnya terpaksa ditutup dengan alasan keselamatan. Jalut itu pun saya nilai cukup berbahaya karena sempit dan sangat curam. Sehingga, mobilitas penonton saat perpindahan line up menjadi sangat padat, meski tidak terjadi chaos.

Semoga saja, di hari keduanya, Soundrenaline bisa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca yang berubah-ubah ini. Sehingga, kita bisa menikmati konser dengan lebih nyaman. Kamu datang juga hari ini?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration