Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mampir ke Kota Gudeg, Tokopedia Resmikan Kantor di Yogya & Semarang

Sekaligus bertemu dengan komunitas lokal dan disabilitas

Niken Ari Prayitno

Setelah sepuluh tahun hadir di Indonesia dengan basis di Kota Jakarta, Tokopedia kini resmi melebarkan sayapnya dengan membuka Tokopedia Care di Yogyakarta dan Semarang. Hal ini sebagai wujud salah satu DNA perusahaan, yakni Focus on Consumer.

Beruntung, belum lama ini Popbela berkesempatan untuk berkunjung langsung ke Tokopedia Care Yogyakarta untuk melihat lebih jauh bagaimana kantor tersebut. Bukan hanya ke Tokopedia Care, saat di Yogyakarta, Popbela juga berkesempatan untuk bertemu langsung dengan tiga seller inspiratif Tokopedia yang berasal dari Kota Gudeg tersebut.

Bagaimana keseruannya? Simak kisahnya dalam artikel ini ya!

Lebih dekat dengan konsumen lewat Tokopedia Care Yogyakarta

Popbela.com/Niken Ari

Tokopedia berfungsi sebagai garda terdepan untuk memastikan layanan Tokopedia yang didapatkan oleh masyarakat adalah kualitas layanan yang terbaik dan terpercaya.

Rudy A. Dalimunthe, VP of Operations Tokopedia, mengekspresikan antusiasmenya terhadap peresmian Tokopedia Care di Yogyakarta dan Semarang. “Tokopedia merupakan bisnis kepercayaan. Fokus utama Tokopedia Care adalah memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna, yang sudah memberikan kepercayaannya kepada kami, baik untuk menciptakan peluang hingga mencapai lebih.”

Masih menurut Rudy, layanan Tokopedia Care akan selalu hadir 24 jam dalam seminggu demi melayani kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya para pengguna Tokopedia.

Hampir 2 ribu karyawan Tokopedia Care

Popbela.com/Niken Ari

Layanan Tokopedia Care sebenarnya sudah tersedia untuk seluruh pengguna sejak awal Tokopedia berdiri, yakni pada 2009. Pertumbuhan yang sangat cepat inilah yang membuat Tokopedia melihat adanya kebutuhan untuk mendirikan Tokopedia Care Tower di kawasan Jakarta Barat pada 2018 lalu. Dan saat ini Tokopedia Care telah hadir juga di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang.

Jika dihitung hingga saat ini, tim Tokopedia telah mencapai hampir 2 ribu Nakama (sebutan karyawan Tokopedia). Hal ini mendorong Tokopedia untuk terus mengembangkan diri demi meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Membuka kesempatan bekerja bagi penyandang difabel

Popbela.com/Niken Ari

Sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang inklusif, keberadaan Tokopedia Care di Yogyakarta dan Semarang membuka kesempatan bagi masyarakat di luar Jakarta untuk bergabung dan bertumbuh bersama Tokopedia, termasuk para penyandang difabel.

Selain membuka kesempatan berkarier bagi penyandang difabel, gedung Tokopedia Care Yogyakarta dan Semarang juga memiliki infrastruktur yang ramah bagi penyandang difabel. Mulai dari jalur pejalan kaki khusus, lift dengan platform vertikal, pengangan tangan, hingga kamar kecil dan ruang salat yang dirancang khusus untuk para penyandang difabel.

Hal ini dilakukan oleh Tokopedia karena e-commerce yang identik dengan warna hijaunya ini percaya bahwa berkontribusi pada pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital dapat dilakukan oleh siapapun.

Bertemu dengan Seller Inspiratif Tokopedia di Yogyakarta

Popbela.com/Niken Ari

Selain mengunjungi kantor Tokopedia Care di Yogyakarta, saat berkunjung ke Kota Pelajar tersebut, Popbela juga berkesempatan untuk bertemu dengan tiga seller inspiratif Tokopedia. “Perjalanan Tokopedia dalam berinovasi dan mewujudkan misi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia sudah memasuki tahun ke sepuluh. Tokopedia bertumbuh pesat karena ada lebih dari 5 juta seller yang telah bergabung dan bertumbuh bersama platform kami. Kesuksesan para mitra seller ini bersama Tokopedia akan membawa kami selangkah lebih dekat dalam mewujudkan misi kami.”

Tiga seller inspiratif Tokopedia asal Yogyakarta yang sempat Popbela temui adalah Dwi Isti Winarni pemilik Jogja Batik, Nina Widjaja pemilik ArteSana, dan Sie Yulyani Retno Nugroho pemilik Fosa Sie Shop. Penasaran bisnis apa yang mereka bangun? Simak profil singkatnya berikut ini ya.

Dwi Isti Winarni - Jogja Batik

Popbela.com/Niken Ari

Dwi Isti Winarni atau yang akrab disapa Isti, awalnya berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas di Solo. Waktu bersama anak adalah faktor terbesar Isti untuk berhenti dari profesinya sebagai dosen. Ia pun memutuskan untuk mencari kesibukan lain yang dapat dikerjakan dari rumah serta memperoleh penghasilan.

Niat tersebut pelan-pelan terwujudkan di tahun 2005 melalui usaha batik yang didirikannya. Batik menjadi komoditas yang ia kembangkan karena memiliki hobi di bidang fesyen, terutama batik. Selain itu, potensi batik Yogyakarta sangat bagus. Pada awal membangun bisnisnya sebagai Jogja Batik, Isti menyewa sebuah gerai di mal. Tetapi, gerai tersebut tidak bertahan lama. Sebab, pada tahun 2006, Yogyakarta dilanda gempa dan gerainya rusak parah. Beberapa kemudian, ia memindahkan gerainya ke tempat lain dan membuat situs untuk menggaet lebih banyak pelanggan.

Nina Widjaja - ArteSana

Popbela.com/Niken Ari

Setelah belajar dan bekerja sebagai peneliti akademis di Kanada selama hampir delapan tahun, Nina Widjaja memutuskan untuk mengeksplorasi gaya hidup yang selaras dengan alam. Rasa cinta Nina terhadap alam direfleksikan dalam usahanya untuk memproduksi sendiri kebutuhan pangan dan kebersihan sehari-hari.

Pada 2015, Nina kembali lagi ke Tanah Air untuk mengenal lebih dalam kekayaan alam Indonesia dengan berbagai potensinya. Ia pun membuka usaha produk pembersih alami untuk kebutuhan sehari-hari dengan nama ArteSana melalui berbagai platform media sosial dan Tokopedia. Berbekal keahlian peneliti yang dimilikinya, Nina mencoba mengeksplorasi beragam kekayaan alami Indonesia untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuat sabun alaminya.

Sie Yulyani Retno Nugroho - Fosa Sie Shop

Popbela.com/Niken Ari

Sie Yulyani Retno Nugroho tidak pernah terpikir untuk menjadi wirausaha seperti saat ini. Fosa memang pernah menjadi seorang reseller namun berhenti karena ingin fokus mengurus anak. Awal mula berdirinya Fosa Sie Shop, dilatarbelakangi oleh hobinya yang memang senang mendesain pakaian dan kostum tradisional untuk sang anak.

Ternyata hobi ini menarik perhatian banyak orang dan mendorong mereka untuk membeli pakaian atau kostum yang dibuat oleh Fosa. Melihat semakin tingginya permintaan tersebut, Fosa akhirnya memutuskan untuk memproduksi lebih banyak kostum dan pakaian untuk dijual secara online.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration