Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Lawan Pelecehan di Ruang Publik dengan Metode 5D, Begini Caranya!

We Stand Up!

Niken Ari Prayitno

Secara sadar atau tidak, kita mungkin pernah mengalami pelecehan di ruang publik. Mulai dari berupa ucapan (verbal), hingga perlakuan yang nggak pantas. Berdasarkan hasil survei, melansir dari Standup-international.com, sebanyak 82% perempuan Indonesia pernah mengalami pelecehan di tempat umum.

Dari 82% itu, hanya 25% yang mengakui bahwa ada yang membantunya. Sisanya? Mungkin hanya diam saat tahu hal itu terjadi karena takut membuatnya lebih buruk.

Tidak ada yang ingin mengalami pelecehan seksual terjadi pada dirinya karena hal tersebut menimbulkan trauma yang mendalam bagi korban. Tapi, kita bisalho, melakukan hal sederhana saat mengalami atau melihat pelecehan seksual di ruang publik.

Dok. Popbela

Berangkat dari masalah tersebut, L'Oreal Paris berkolaborasi dengan Popbela, mengadakan pelatihan secara virtual untuk melawan pelecehan di ruang publik.

Menghadirkan Beatrix Oktaviani Sesario, Product Manager L’Oreal Paris Skin sebagai pembicara dan Lala Nabila sebagai moderator, L'Oreal Paris memberikan pelatihan melawan pelecehan di ruang publik untuk 200 pembaca setia Popbela, pada Kamis, 15 Juli 2021 lalu.

Untuk kamu yang nggak sempat mengikuti pelatihannya kemarin, berikut beberapa cara melawan pelecehan di ruang publik yang sudah Popbela rangkum untuk kamu. Simak, yuk!

Jika kamu korban pelecehan di ruang publik, ini yang bisa kamu lakukan

Unsplash.com/Eric Ward

Mengalami pelecehan di ruang publik memang sungguh menimbulkan trauma yang mendalam. Saat kamu mengalaminya, mungkin tubuhmu akan membeku karena perasaan takut menguasaimu. Dalam pelatihan pelecehan di ruang publik L'Oreal Paris bersama Popbela kemarin, Beatrix mengatakan, sebagai korban kita bisa melakukan tiga hal untuk keluar dari situasi tersebut.

Tiga hal yang bisa kita lakukan itu adalah sebagai berikut.

1. Meminta bantuan

Jika kamu mengalami hal yang membuatmu tidak nyaman, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang berwenang. Misalnya, saat di kendaraan umum, kamu bisa meminta bantuan kepada kondektur atau satpam. Bisa juga meminta bantuan kepada guru atau seseorang yang kamu percaya. 

Bantuan yang kamu minta bisa berupa ditemani sampai orang yang mengganggumu itu berhenti mengusikmu, atau hingga orang tersebut pergi.

2. Katakan sesuatu

Apabila kamu cukup memiliki keberanian, panggil dan katakan sesuatu kepada pelaku pelecehan tersebut. Tanyakan apa maksudnya melakukan hal tersebut dan jujur bahwa apa yang dilakukannya sangat membuatmu tidak nyaman.

Menegur pelaku pelecehan merupakan upaya terakhir agar tidak terjadi kekerasan. Selalu ingat untuk mengutamakan keselamatan diri kamu, ya.

3. Rekam hal tersebut sebagai bukti

Jika dirasa memungkinkan, rekam kejadian tersebut sebagai bukti bahwa kamu memang benar mengalami pelecehan. Kamu juga bisa meminta keterangan saksi di sekitarmu yang memang melihat kejadian tersebut untuk memperkuat bukti pelecehan yang kamu alami.

Metode 5D bisa kamu lakukan jika kamu melihat pelecehan di ruang publik

Instagram.com/LorealIndonesia

Bukan hanya sebagai korban, kita pun mungkin saja pernah melihat atau menjadi saksi pelecehan di ruang publik. Jika sudah begini, apa yang kita lakukan? Membantunya, atau mendiamkan saja karena takut akan bertambah buruk?

Sekarang sudah saatnya kita stand up, nih, Bela. Melalui kampanye #WeStandUpID, L'Oreal Paris memberikan metode 5D untuk melawan pelecehan di ruang publik. Jadi, apa yang bisa kita lakukan?

1. Dialihkan

Saat kamu melihat pelecehan di ruang publik, kamu bisa mengalihkan perhatian pelaku pelecehan dengan berpura-pura menjadi teman korban, atau bertanya sesuatu. Apa yang kamu lakukan ini bisa menghentikan pelaku pelecehan meneruskan aksinya.

2. Dilaporkan

Mungkin kamu butuh dukungan orang lain untuk menghentikan pelaku pelecehan, kamu bisa melaporkan hal ini ke pihak berwenang. Dengan adanya bantuan ini, pelaku pelecehan bisa segera mengentikan aksinya, atau ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

3. Direkam

Kamu juga bisa merekam kejadian yang kamu lihat sebagai bukti yang valid. Rekaman kejadian ini kamu berikan kepada korban sebagai bukti jika ia ingin mengusutnya lebih jauh. Tapi, harap diingat untuk tidak mengunggahnya ke media sosial tanpa seizin korban, ya.

4. Ditegur

Metode lainnya adalah ditegur. Kamu bisa menegur dan berbicara kepada pelaku pelecehan, lalu alihkan perhatianmu kepada korban. Abaikan saja jika pelaku terus membalas ucapanmu karena hal itu dapat memperkeruh situasi. Lakukan metode ini sebagai upaya terakhir, ya. Ingat untuk selalu mengutamakan keselamatanmu dan korban.

5. Ditenangkan

Ketika perilaku pelecehan itu telah terjadi, tenangkan korban. Yakinkan bahwa apa yang baru saja ia alami adalah kesalahan pelaku dan ia adalah korban. Posisikan diri sebagai teman dan ajak korban ke tempat yang lebih aman.

Ikuti pelatihan pelecehan di ruang publik secara mudah di mana saja

Dok. Popbela

Jika kamu merasa masih membutuhkan informasi lainnya terkait melawan pelecehan di ruang publik, kamu bisa mengaksesnya secara langsung di Standup-international.comDi laman tersebut, selain bisa mengikuti pelatihan melawan pelecehan di ruang publik secara gratis, kamu juga bisa mendapat banyak informasi terkait kampanye #WeStandUpID yang secara khusus membahas tentang kasus pelecehan di Indonesia.

Setelah membaca artikel ini dan ikut digital training-nya, mulai sekarang, yukstand up untuk melawan pelecehan di ruang publik.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration