Mendengar kata Pramuka, kamu pasti akan ingat dengan seragam cokelat yang selalu kamu pakai di hari Sabtu (atau saat ini di hari Rabu) semasa sekolah dulu? Pramuka atau yang merupakan singkatan Praja Muda Karana ini, merupakan kegiatan anak muda yang ada di setiap sekolah. Tujuan dari Pramuka ini adalah mengajarkan kemandirian dan ketangkasan.
Lalu, sebenarnya bagaimana sejarah Pramuka di Indonesia dan apa saja kegiatannya? Simak berikut ini, yuk!
Sejarah singkat lahirnya Pramuka Indonesia
Sebelum Indonesia merdeka, ada berbagai gerakan kepanduan yang berdiri sendiri-sendiri. Banyak dari organisasi kepanduan itu telah berdiri sejak masa kolonialisme Belanda di Tanah Air. Umumnya, kepanduan-kepanduan di Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan juga berperan besar dalam proses kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia.
Baru kemudian setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka dengan anggota Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A Azis Saleh, serta Achmadi. Keempat tokoh kepramukaan Indonesia ini menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka serta Keputusan Presiden RI Nomor 238/1961, tentang Pramuka.
Sejak itu terbentuklah Praja Muda Karana (Pramuka), satu-satunya gerakan kepanduan nasional yang ada di Indonesia. Gerakan yang memiliki lambang tunas kelapa ini juga menjadi anggota dari Dewan Kepanduan Dunia dan aktif dalam berbagai gelanggang internasional.
Berdasarkan keputusan presiden, Gerakan Pramuka ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik kepanduan anak serta pemuda Indonesia. Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang sejak kanak-kanak aktif dalam kepanduan, pada 1960 ditetapkan menjadi Pramuka Agung dan di kemudian hari ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Pramuka identik dengan berkemah
Pramuka sangat identik dengan berkemah, di mana para anggota biasanya akan melakukan aktivitas yang berdampingan langsung dengan alam. Selain itu, dalam kesempatan ini para anggota Pramuka memiliki kesempatan untuk bertemu satu dengan lainnya, bahkan dari daerah berbeda sekalipun.
Adapun kegiatan berkemah ini biasanya disebut Jambore dan Raimuna. Jambore merupakan pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk perkemahan skala besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka tingkat ranting (kecamatan) hingga tingkat nasional. Sementara Raimuna adalah perkemahan skala besar yang mempertemukan para Pramuka Penegak dan Pandega. Acara perkemahan tersebut juga diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat ranting hingga nasional.