Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Modus Penipuan Online Terbaru dan Cara Menghindarinya

Waspada, jangan sampai tertipu!

Nafi' Khoiriyah

Modus penipuan terbaru kini semakin banyak macamnya. Hal itu didorong oleh meningkatnya transaksi berbasis online, salah satunya jual beli di e-commerce.

Terbaru, mereka memakai modus penipuan pengiriman paket mengatasnamakan ekspedisi tertentu. Kasus penipuan tersebut tentu perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Sebab jika tidak, saldo rekening milikmu kita bisa terkuras oleh penipu.

Untuk itu, macam-macam penipuan online dan cara mencegahnya perlu diketahui untuk mencegah penipuan semacam ini. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini.

1. Modus penipuan pengecekan resi dan foto paket format APK

Twitter/txtfrombrand

Modus penipuan pengiriman paket baru-baru ini tengah ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Salah seorang pengguna Twitter mengunggah tangkapan layar bukti tindakan penipuan. 

Di dalamnya, penipu tersebut tampak mengaku sebagai kurir yang mengatasnamakan agen ekspedisi J&T. Target sasaran penipu tersebut diminta untuk mengecek resi dengan format file APK dalam chat WhatsApp. 

Selain meminta pengecekan resi, ada pula penipu yang meminta korban untuk membuka foto paket. Namun, lagi-lagi file tersebut berformat APK.

Padahal, APK adalah software yang bisa digunakan untuk menyimpan aplikasi atau program yang akan dijalankan di perangkat android.

Benar saja, dalam postingan Twitter tersebut dijelaskan bahwa korban yang telanjur membuka file APK mendapati saldo m-banking miliknya habis.

Menyusul kejadian tersebut, pihak J&T kemudian meminta masyarakat untuk selalu waspada dengan oknum yang mengatasnamakan bisnisnya. Mereka juga menegaskan bahwa pengecekan resi J&T yang resmi hanya melalui AppStore dan Play Store saja. 

2. Modus penipuan toko online di WhatsApp

pexels.com/Mikhail Nilov

Selain itu, ada pula modus penipuan online yang biasanya dilakukan melalui WhatsApp. Mereka biasanya mengatasnamakan toko online dan mengirimkan tautan hadiah, promosi, atau voucher diskon palsu. 

Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati jangan sampai membuka tautan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal secara sembarangan. Meskipun mereka mengatasnamakan marketplace atau toko tertentu. 

Pada kasus toko online palsu, mereka biasanya akan mengarahkan kamu untuk membuka tautan dan meminta mengisi data pribadi sebagai syarat pengambilan hadiah. Padahal, tautan tersebut berisi malware atau virus yang bisa menyalin data pribadi di ponselmu. 

3. Modus penipuan atas nama bank

pexels.com/Sora Shimazaki

Modus penipuan terbaru mengatasnamakan bank masih terus terjadi sampai saat ini. Penipu biasanya akan mengirimkan pesan melalui WhatsApp atau SMS dan menginformasikan kepada target untuk memperbarui data pribadinya. 

Mereka menggunakan teknik phising, yakni mencuri informasi penting seperti data pribadi kemudian mengarahkan korban untuk masuk ke situs palsu. Mereka akan menyamar sebagai pihak bank dan memintamu untuk memperbarui data agar akunmu tidak terblokir.

Jika data sudah terisi, mereka bisa membobol m-banking yang ada di ponselmu dan menguras habis isinya. Supaya tidak terjadi, hal yang perlu kamu ketahui adalah bahwa pihak bank tidak pernah menghubungi nasabah melalui nomor ponsel +62 atau mengirimkan tautan untuk memperbarui data. 

4. Modus penipuan via telepon

unsplash.com/Lacie Slezak

Tak hanya modus penipuan pengiriman paket, toko online, atau bank saja, modus penipuan via telepon juga masih perlu diwaspadai. Biasanya, penipu akan mengabarkan bahwa korban menang undian dari bank, dompet digital, atau e-commerce tertentu. 

Setelah itu, mereka akan mengabarkan bahwa akan mengirimkan sejumlah uang tunai yang akan ditransfer ke rekening milikmu. Namun, syarat dari pengiriman uang tersebut adalah kamu harus mengirimkan nomor rekening, nomor telepon yang aktif di dompet digital, hingga kode OTP. 

5. Modus penipuan pengambilalihan akun

pexels.com/Sora Shimazaki

Terakhir, modus penipuan online pengambilalihan akun atau account take over terjadi saat seseorang yang memiliki kartu debit, kredit, atau dompet digital tanpa disadari telah memberikan informasi pribadi kepada pelaku. 

Oleh karena itu, korban tidak berkomunikasi secara langsung kepada penipu, tetapi kemudian langsung merasakan dampak pencurian tersebut. Hal itu terjadi karena informasi pribadi seperti tanggal lahir, nama ibu kandung, alamat rumah, foto KTP, NPWP, dan lain sebagainya diberikan kepada penipu tanpa sadar. 

Pelaku tersebut kemudian melakukan aksi pengambilalihan akun dengan data yang dikumpulkan. Setelah itu mereka langsung menghubungi pihak bank untuk melakukan pembaharuan data atau melaporkan kehilangan kartu. 

Jika sudah terjadi, maka penipu akan membuat akun atau kartu baru mengatasnamakan korban. Maka dari itu, berhati-hatilah saat membagikan data pribadi. Pastikan data tersebut hanya diberikan kepada pihak yang berwenang saja. 

Cara menghindari penipuan online

pexels.com/Anton

Untuk menghindari modus penipuan terbaru tersebut, ada beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan.

  • Buat password yang aman dan kuat 

Banyaknya akun digital terkadang membuatmu memilih untuk menyamakan semua kata sandinya. Mulai dari akun email, akun bank, dompet digital, bahkan sampai akun e-commerce, semua memiliki password yang sama.

Nah, hal tersebut akan sangat berbahaya jika kamu menjadi sasaran penipu. Sebaiknya, gunakan password yang kuat, bedakan password satu akun dengan yang lainnya, serta perbaharui password secara berkala setiap 3-6 bulan sekali. 

  • Jangan pernah posting data pribadi di media sosial

Memposting data pribadi di media sosial, misalnya KTP/SIM/NPWP bisa sangat berbahaya. Data tersebut bisa dimanfaatkan oleh penipu untuk membobol akun pribadimu.

Selain itu, jangan sampai kamu membagikan foto identitas ke kolom komentar di laman yang tidak dikenal. Sebab, bisa jadi laman tersebut hanyalah buatan dari para penipu. 

  • Gunakan jaringan Wifi yang aman

Jaringan Wifi gratis bisa menjadi salah satu alternatif yang digunakan penipu untuk mencuri data pribadimu. Jadi, pastikan jaringan Wifi yang kamu gunakan sudah aman atau secure supaya tidak terjadi hal yang diinginkan. 

  • Aktifkan fitur pengamanan ganda

Two-factor authentication atau fitur pengaman ganda bisa melindungi peretasan yang dicoba dilakukan oleh penipu. Oleh karena itu, aktifkan fitur ini di email, media sosial, layanan perbankan, hingga pesan di perangkatmu.

Jika sudah aktif, kamu akan diminta memasukkan kode OTP setiap kali masuk ke akun. Fitur ini juga akan memberitahumu jika ada seseorang yang mencoba mengakses akunmu. 

  • Jangan mengunduh aplikasi sembarangan di perangkat

Terakhir, jangan mengunduh aplikasi sembarangan di perangkat ponsel atau laptopmu. Sebab, aplikasi tersebut bisa menjadi alat penipu untuk melakukan phising atau pencurian data. 

Itulah 5 modus penipuan terbaru beserta cara pencegahannya. Semoga kita tidak menjadi korban dari oknum yang melakukan tindak kejahatan seperti di atas ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration