Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Contoh Buku Fiksi: Pengertian, Jenis, Beserta Fungsinya

Beda dengan buku nonfiksi

Nafi' Khoiriyah

Saat akan membeli atau membaca buku, kamu mungkin bertanya-tanya tentang istilah buku fiksi dan buku nonfiksi. Meskipun jelas berbeda, tetapi banyak orang yang masih suka tertukar antara keduanya. 

Singkatnya, buku fiksi merupakan karangan yang berdasarkan imajinasi dan tidak terikat pada fakta. Sebaliknya, buku nonfiksi terikat dengan fakta atau sejarah.

Nah, kali ini Popbela.com akan membahas contoh buku fiksi beserta pengertian, jenis dan fungsinya. Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya, Bela!

1. Pengertian buku fiksi

unsplash.com/Sincerely Media

Sebelum masuk pada contoh buku fiksi, kamu perlu memahami terlebih dahulu apa itu buku fiksi. Seperti namanya, fiksi berasal dari kata fiction yang artinya rekaan, imajinasi, dan tidak berdasarkan kenyataan. 

Lebih lengkapnya, buku fiksi merupakan karya sastra yang dibuat dengan mengandalkan pemaparan mengenai seseorang atau mengenai suatu peristiwa. Hal itu berbeda dengan buku nonfiksi yang terikat dengan fakta. 

Buku fiksi tersebut disusun berdasarkan imajinasi penulis. Biasanya, isi dalam buku ini banyak menggunakan bahasa kiasan yang tidak menggunakan makna sebenarnya.

Hal itu digunakan supaya pembaca bisa larut ke dalam cerita. Jadi, setiap penulis buku fiksi perlu memiliki imajinasi yang kuat dan pengetahuan yang luas.

2. Contoh buku fiksi

pexels.com/Leah Kelley

Lalu, seperti apa contoh buku fiksi itu? Dilihat dari macam-macam karya sastra yang bersifat fiksi, ada beberapa contoh buku fiksi berdasarkan jenisnya. 

1. Novel

Menurut KBBI, novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat tokoh. Dengan rangkaian cerita yang panjang, novel tentu memiliki kompleksitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan karya sastra lainnya.

Contoh beberapa judul buku novel yang bisa kamu temukan adalah Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, Aroma Karsa karya Dee Lestari, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, dan masih banyak lainnya.

2. Cerpen

Cerpen atau cerita pendek sama-sama karya fiksi hasil imajinasi penulis. Dibandingkan dengan novel, cerpen umumnya ditulis tidak lebih dari 10.000 kata. Terkadang, cerita yang diangkat dalam cerpen terinspirasi dari kisah nyata, tetapi kemudian dikembangkan kembali dengan imajinasi penulis.

Buku cerpen biasanya terdiri dari beberapa judul yang tergabung dalam antologi cerpen. Contohnya adalah Corat Coret di Toilet karya Eka Kurniawan, Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis, Malam Terakhir karya Leila S. Chudori, dan masih banyak lagi. 

3. Puisi

Kalau sebelumnya buku berisi kumpulan cerpen, buku puisi juga termasuk dalam karya fiksi. Puisi merupakan karya sastra yang ditulis berdasarkan perasaan penyair dan terikat dengan rima, irama, bait, dan larik. Kini, ada berbagai judul buku puisi seperti Ayat Ayat Api karya Sapardi Djoko Damono dan Buku Latihan Tidur karya Joko Pinurbo.

4. Dongeng

Hampir sama dengan kumpulan cerpen, ada pula buku fiksi yang berisi kumpulan dongeng anak-anak. Biasanya, dongeng ini berisi cerita rakyat seperti dongeng Malin Kundang, Timun Emas, dan berbagai judul lainnya. Meskipun berasal dari cerita rakyat, tetapi semuanya termasuk fiksi karena ditulis menggunakan imajinasi penulis. 

3. Fungsi buku fiksi

pexels.com/Uriel Mont

Masing-masing jenis buku fiksi memang memiliki unsur-unsurnya tersendiri. Namun, secara umum terdapat beberapa unsur buku fiksi, mulai dari tema sampai amanat berikut. 

1. Tema 

Tema merupakan gagasan utama dalam sebuah karya tulis. Biasanya, tema memayungi tulisan seperti sebuah pondasi rumah yang membangun isi tulisan. 

2. Tokoh 

Saat membaca karya novel atau cerpen, kamu pasti akan menemukan karakter-karakter di dalamnya. Nah, karakter tersebut adalah tokoh yang biasanya menggambarkan watak tertentu. 

3. Latar

Dalam beberapa jenis buku fiksi, latar menjadi unsur yang sangat penting. Latar merupakan keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.

4. Alur

Untuk mendapatkan jalan cerita yang bagus, penulis perlu memperhatikan rangkaian peristiwa dalam cerita. Di dalam alur tersebut, terdapat konflik yang bisa menghasilkan ketegangan.

5. Gaya bahasa 

Setiap penulis menyampaikan ceritanya dengan gaya sendiri. Nah, gaya dengan sindiran, majas, dan sebagainya itu disebut dengan gaya bahasa.

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Meskipun karya fiksi, di dalamnya tetap mengandung pesan tersirat di dalamnya.

4. Ciri-ciri buku fiksi

pexels.com/Karolina Grabowska

Terakhir, ciri-ciri buku fiksi berikut ini perlu kamu ketahui setelah mengerti contoh buku fiksi. Secara umum, buku fiksi memang bukan berdasarkan kisah nyata.

Berikut ciri-ciri buku fiksi secara lebih detail.

1. Bersifat imajinatif 

Ciri buku fiksi yang pertama ialah bersifat imajinatif. Artinya, tulisan di dalam buku fiksi dibuat dengan mengandalkan imajinasi pengarang atau rekaan saja. Jadi, penulis bebas untuk mengutarakan imajinasinya yang bebas. 

2. Menggunakan bahasa konotatif

Dikarenakan buku fiksi tidak terikat dengan kenyataan, biasanya bahasa yang digunakan di dalamnya bersifat konotatif. Artinya, bahasa yang digunakan bukanlah bahasa yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperindah tulisan.

3. Memiliki kebenaran yang relatif

Tulisan yang imajinatif akan memiliki kebenaran yang relatif pula. Sebab, tulisan dalam buku tersebut tidak terikat dengan kenyataan. Maka dari itu, penulis bebas menuangkan imajinasinya seluas-luasnya. 

4. Tidak memiliki sistematika yang baku

Salah satu ciri yang paling terlihat antara buku fiksi dan nonfiksi adalah format tulisannya. Berbeda dengan tulisan nonfiksi yang terstruktur dan rapi, tulisan fiksi cenderung bebas dan tidak memiliki aturan. 

Demikian contoh buku fiksi beserta pengertian dan unsur-unsurnya yang perlu kamu ketahui. Jadi, jangan sampai salah membedakan mana yang buku fiksi dan mana yang bukan, ya!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration