Hewan peliharaan gemuk dan bulat tentu sangatlah menggemaskan yang membuat kita ingin memeluknya sebagai bantal. Sayangnya, obesitas memiliki dampak negatif pada kesehatan anabulmu, seperti peningkatan risiko diabetes, penyakit ginjal, kanker, radang sendi, dan tekanan darah tinggi.
Pada 2018, Association for Pet Obesity Prevention atau Asosiasi Pencegahan Obesitas Hewan Peliharaan memaparkan, setidaknya sekitar 56% anjing dan 60% kucing mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Mengutip Reader's Digest, berikut ciri-ciri hewan mengalami obesitas!
Cara sederhana yang harus kamu lakukan untuk mengetahui apakah anabulmu obesitas atau tidak adalah melihat lipatan di pinggang anjing atau kucing. Hal ini juga bisa dilihat dari bentuk tubuh anabulmu. Apabila dilihat dari atas tubuh anabulmu berbentuk oval dan agak gemuk, sudah dipastikan mereka mengalami obesitas masalah kelebihan berat badan.
Hal ini dipaparkan Emi K. Saito, dokter hewan sekaligus ahli epidemiologi veteriner di Banfield Pet Hospital di Vancouver, Washington, Amerika Serikat (AS).
Perut six-pack pada hewan peliharaan tentu berbeda perut six-pack seorang atlet. Tetapi, setidaknya hewan peliharaan yang sehat dan bugar memiliki dua hingga tiga lekukan atau lipatan perut.
“Jika bentuk hewan peliharaan terlihat seperti satu garis lurus tanpa lekukan atau lipatan, ini menunjukkan terlalu banyak bobot,” ucap Callie Harris, Manajer Komunikasi Veteriner untuk Nestlé Purina PetCare di Atlanta.
Kamu dapat melihat kondisi ini dengan melihat bagian samping perut hewan peliharaan bukan dari atas dan memastikan apakah kamu melihat perut yang terselip dengan baik.
Pengecekan berat badan sahabat bulumu secara berkala sangatlah penting untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Pasalnya, kenaikan berat badan yang drastis berkepanjangan menjadi pertanda bahwa anabul mengalami obesitas.
“Ini bisa menjadi pelacak yang membantu untuk melihat apakah berat badan hewan peliharaan bertambah atau bahkan kehilangan berat badan,” imbuh Harris.
Untuk itu, kamu bisa memantau berat badan anabulmu dengan menimbangnya dua hingga tiga kali dalam sebulan.
Merupakan hal wajar apabila anabulmu bernapas terengah-engah setelah beraktivitas berat, seperti berlari di taman dan bermain bersama hewan lain. Namun hal ini perlu kamu waspadai.
Pasalnya, napas yang berat terjadi karena kemungkinan adanya kesulitan bernapas, dan hal ini tentu berkaitan dengan obesitas. Jika anabulmu bernapas terengah-engah, meskipun sedang tidur atau berdiam diri, segeralah konsultasikan ke dokter hewan untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Tanda paling familiar yang bisa kamu ketahui jika anabulmu obesitas adalah kesulitan bergerak. Tanda ini bisa dilihat dari aktivitas sehari-hari, seperti keluar-masuk mobil, naik-turun furnitur, bahkan naik-turun tangga. Hal ini diakibatkan berat badan ekstra yang membuat mereka menjadi malas dan enggan bergerak.
Namun, faktor lain seperti umur dan penyakit tulang pun bisa turut mempengaruhi. Reader Digest memaparkan bahwa hewan peliharaan yang mengalami obesitas berisiko penyakit sendi yang membuatnya nyeri ketika bergerak.
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing sangat menyukai aktivitas rutin yang menyenangkan, seperti lempar tangkap bola ataupun berlari dengan segerombolan anabul lainnya.
Tetapi, jika akhir-akhir ini anabulmu kehilangan minat pada hal favoritnya dan malas bermain, ini bisa menandakan mereka mengalami obesitas.Hal ini karena hewan peliharaan membawa beban tubuh lebih berat yang dapat memperlambat gerak monitorik.
"Itu bisa membuat aktivitas fisik menjadi terlalu berat dan kurang menarik," ucap Saito.
Nah, itu dia ketujuh tanda anabulmu mengalami obesitas. Yuk, periksakan secara berkala anabulmu, agar mereka tetap sehat dan ceria. Untuk mencegah obesitas pada anabul, kamu bisa mulai dengan menentukan porsi makanan yang pas dengan jadwal teratur.
