Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini 8 Kesalahan dalam Merawat Miss V yang Paling Sering Dilakukan

Ada yang sering kamu lakukan nggak?

Shelly Salfatira

Sebagai perempuan, menjaga organ kewanitaan adalah hal utama yang semestinya tidak boleh terlewatkan. Sayangnya, meski informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan vagina sudah banyak tersebar, masih banyak wanita yang mengabaikannya.

Merawat dan menjaga kesehatan vagina tidak hanya sebatas kamu membersihkannya dengan benar. Taruhan deh, masih banyak kesalahan dalam merawat dan menjaga kesehatan miss V yang kamu lakukan seperti delapan hal berikut ini!

1. Makan makanan pedas dan nutrisi tidak tepat

Bila kamu penggemar makanan pedas dan mengalami keputihan yang tidak kunjung reda, dokter biasanya akan memintamu untuk berhenti terlebih dahulu mengonsumsinya. Kandungan capsicum pada cabai dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri yang membuatmu selalu basah, lengket, dan tidak nyaman di bawah sana.

Pun bila kamu penggemar makan makanan yang manis, gorengan, udang, telur, keju, dan mentimun. Makan-makanan ini menimbulkan peluang yang besar dalam menimbulkan keputihan abnormal.

Tentu bukan berarti kamu sama sekali tidak boleh mengonsumsi makan-makanan ini, ya. Hanya saja, pastikan kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya diimbangi denga nutrisi lain yang tubuhmu perlukan.

2. Memakai pakaian ketat

Kamu tentu sudah mendengar hal ini berkali-kali. Hindari menggunakan jins, legging, atau pakaian lain dengan bahan yang hanya akan meningkatkan suhu di area kewanitaanmu dan berujung meningkatkan kelembapan di sana.

Bahan-bahan ini membuat oksigen susah untuk mengalir di area kewanitaan. Lingkungan yang lembap pun jadi habitat paling ideal untuk bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Kamu pun jadi lebih mudah mengalami infeksi ragi vagina dan keputihan yang jika dibiarkan akan berkembang menjadi penyakit yang lebih serius dan merisaukan.

Pilih bahan celana maupun celana dalam yang lebih nyaman dan mempunyai sirkulasi udara baik. Jangan lupa, segera keringkan dan ganti dengan pakaian yang baru setelah berolahraga atau jika berkeringat.

alternativeageing.com

3. Membersihkan bagian dalam vagina

Kalau ada iklan sabun pembersih kewanitaan dengan iming-iming membuat vagina bersih dan segar, tidak usah terpengaruh. Kamu tidak perlu menjadi korban iklan yang bahkan tidak akan bertanggung jawab bila terjadi masalah kesehatan yang serius pada vaginamu.

Vagina bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri, salah satunya adalah dengan keluarnya lendir yang biasa disebut sebagai keputihan. Di dalam organ ini terdapat mikroorganisme baik yang akan membantu proteksi kesehatannya. Sementara itu, saat melakukan douching, kamu justru akan mengubah kadar pH vagina dan membunuh mikroorganisme baik ini.

Penggunaan bahan-bahan ini berpotensi untuk menimbulkan infeksi ragi, peradangan panggul, masalah kehamilan, dan iritasi serta vagina yang kering. Bila ada hal-hal yang mengganjal, jangan terpengaruh iklan, tetapi segera konsultasi pada dokter ahli.

4. Tidak membersihkan bagian vulva

Kebalikannya, justru membersihkan bagian terluar vagina alias vulva sering diabaikan. Walaupun posisinya di luar, bukan berarti kamu tidak memberinya perhatian begitu saja.

Membersihkan vulva pun sama sekali tidak susah. Kamu bisa melakukannya hanya dengan air bersih dengan perlahan alias tidak menggosoknya dengan keras. Untuk bagian ini, kamu boleh-boleh saja menggunakan sabun meski tidak diperlukan, tetapi pilih sabun yang tidak menggunakan pewangi.

Tidak lupa, pastikan setelah membersihkan area ini kamu juga tidak lantas kembali mengenakan celana dalam, ya. Keringkan area miss V dengan tisu kering yang masih bersih sehingga tidak lembap.

healthline.com

5. Menggunakan pantyliner di luar siklus menstruasi

Penggunaan produk kewanitaan yang satu ini biasanya untuk mencegah adanya noda yang menempel pada celana dalam seperti karena keputihan atau vlek. Namun, kalau kamu pengguna setia pantyliner sekalipun di luar siklus PMS dan menstruasi, ada baiknya kamu setop melakukannya mulai sekarang.

Pasalnya, pantyliner memberikan risiko cukup tinggi dalam menimbulkan iritasi pada vulva, membuat keputihan semakin sering, dan infeksi vagina dan organ reproduksi lainnya. Pasalnya, pantyliner dapat menciptakan lingkungan yang lembap di sekitar vagina yang memicu terjadinya infeksi dan iritasi.

Karena itu, gunakan produk ini hanya jika kamu benar-benar membutuhkannya seperti beberapa hari menjelang menstruasi saat mengalami keputihan atau pada hari-hari terakhir menjelang menstruasi berakhir untuk menghindari vlek pada celana dalam.

6. Malas mengganti pembalut atau tampon

Jangankan untuk mengganti pembalut atau tampon ke kamar mandi, bahkan untuk mengganti posisi duduk maupun tidur saat menstruasi pun godaan malasnya sangat besar. Walau begitu, mengganti produk penampung darah menstruasi ini sangat penting kamu lakukan secara berkala.

Paling tidak jika sedang deras-derasnya, kamu perlu menggantinya setiap 6 jam sekali (atau bisa juga 4 jam sesuai kebutuhan dan kapasitas). Hindari untuk menampung lebih banyak darah dengan waktu yang lebih panjang. Hal ini hanya akan memberi kesempatan bakteri untuk berkembang lebih gesit menyerang organ reproduksimu.

Pilih pembalut atau tampon dengan bahan-bahan yang sehat. Hindari menggunakan produk yang disertai parfum untuk meminimalkan terjadinya iritasi.

refinery29.com

7. Mengabaikan gejala terlalu lama

Karena lokasinya yang tertutup, tidak jarang banyak yang mengabaikan gejala-gejala yang coba disampaikan oleh vaginanya. Padahal, kode ini menunjukkan ada sesuatu abnormal yang sedang terjadi.

Amati bila kamu telah mengalami keputihan abnormal atau tidak. Keputihan adalah hal yang sangat wajar dan sebagai salah satu bentuk self-cleaning vagina. Namun, bila kamu mengalami keputihan dalam jangka waktu yang lama dan menimbulkan gejala lain seperti gatal, panas, berwarna, berbau, dan lain-lain, waktunya kamu untuk segera ke dokter.

Setiap orang juga punya masalah yang berbeda seperti vagina yang beraroma tidak sedap, nyeri, rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau bercinta, dan lain-lain. Apa pun kondisinya, bila ada sesuatu yang tidak biasanya dan semestinya terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

8. Mengobati sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik. Karena itu, tidak sedikit orang yang kemudian mengikuti cara-cara tertentu yang berhasil dilakukan oleh orang lain tanpa benar-benar memastikan valid atau tidaknya informasi tersebut.

Pun demikian halnya dengan merawat vagina. Setiap orang punya gejala yang berbeda untuk gangguan kesehatan yang berbeda pula. Tidak ada salahnya untuk menambah informasi dari pihak nonmedis yang lain, tetapi lebih bijak jika kamu tidak menelan bulat-bulat dan menjalankan seluruh tips yang dibagikan.

Ingat, kondisi setiap orang berbeda. Bila memang kamu mengalami masalah di area kewanitaan, lebih baik jika kamu tidak menanganinya sendiri. Kunjungi dokter untuk mendapat edukasi, diagnosis, dan penanganan yang lebih tepat dan terpercaya.

Itulah beberapa kesalahan dalam merawat miss V yang harus kamu tau. Walau tidak kelihatan, tetapi menjaga organ kewanitaan tidak kalah penting dari menjaga penampilan luarmu. Yuk, jaga aset terbaik sebagai perempuan ini dengan maksimal!

Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "Ketahui 8 Kesalahan dalam Merawat Miss V yang Paling Sering Dilakukan"

IDN Media Channels

Latest from Health