Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Hati-hati! Ini 7 Alasan Buruk dan Berisiko untuk Memulai Hubungan

Coba dipikir lagi, deh, Bela.

Raizza Monik Setiawanti

"Kok aku masih sendiri, ya?" 

"Mantan udah punya pacar lagi, kok aku belum?" 

Sadar atau tidak, sebagian dari kita pasti pernah memikirkan hal itu. Pertanyaan seputar kapan punya pacar terus memutar di kepala terlebih jika lingkungan sekitarmu memaksa kamu untuk memikirkan hal tersebut. Selain itu, ada juga, lho, beberapa alasan berisiko lainnya yang mendukung pemikiran kamu untuk memulai suatu hubungan. Apa saja, ya?

1. Karena kesepian dan takut sendirian

Pexels.com/Picjumbo.com

Alasan paling sering ditemui dalam hubungan yang bermasalah adalah karena tidak adanya ketulusan. Ketika hubungan dimulai dengan pertimbangan rasa sepi, takut sendiri, di situlah awal mula sebuah masalah. Padahal, ada banyak cara yang bisa dipilih untuk mengatasi rasa sepi, lho! Memulai hobi baru, memperluas pertemanan, atau memiliki hewan peliharan merupakan beberapa cara untuk meminimalisir kesepian dibandingkan harus terjebak dengan orang yang salah.

2. Membutuhkan keintiman fisik

Tidak bisa dipungkiri, kebutuhan soal keintiman fisik pada setiap orang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebuah pelukan bisa mendatangkan beberapa manfaat, salah satunya bisa mengalirkan hormon bahagia ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu, banyak orang yang sangat menginginkan sebuah pelukan, sehingga terburu-buru masuk ke dalam sebuah hubungan. Padahal, sentuhan fisik berupa pelukan ini bisa dilakukan dengan siapa pun tidak hanya terbatas pada pacar, bisa ke orangtua, teman, ataupun saudara.

3. Demi keamanan finansial

Pexels.com / Andrea Piacquadio

Permasalah finansial adalah permasalahan yang cukup sensitif. Untuk orang yang memiliki kebiasaan konsumtif, jelas mengelola keuangan sendiri adalah hal yang membebankan. Tak heran jika ada beberapa orang yang berpikir menjalin sebuah hubungan merupakan sebuah solusi. Akan tetapi, pikiran ini bisa menjadi bumerang jika kamu tidak teliti dalam memilih pasangan. Alih-alih ingin menjaga kestabilan finansial, kamu justru malah berbalik membiayainya. Hati-hati, ya, Bela!

4. Karena mendapatkan tekanan

pinterest.com

Stereotip yang sudah lama berkembang di masyakat kita adalah anggapan bahwa satu-satunya cara seseorang bahagia adalah dengan memiliki pasangan. Inilah mengapa sejumlah orang yang belum memiliki pasangan selalu dibombardir dengan pertanyaan tentang status hubungan. Padahal kebahagiaan itu dimulai dari diri sendiri, lho, dan nggak bisa kamu harapkan dari orang lain.

5. Untuk menaikkan harga diri

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Cara salah yang masih sering dilakukan oleh sebagian orang adalah mementingkan ego saat putus dengan pasangan. Hal ini yang memicu kamu masuk dalam hubungan yang salah, karena terburu-buru memutuskan hanya demi gengsi di hadapan mantan.

6. Untuk menyesuaikan dengan teman

Shutterstock/Ivanko80

Ketika kamu lajang, lalu berada dalam lingkaran sosial yang berpasangan, ini bisa memicu keinginan untuk menjalin sebuah hubungan. Namun, lagi-lagi jika tidak teliti, justru akan jadi bumerang buat kamu dan akhirnya kamu terjebak dalam hubungan yang tak menyenangkan.

7. Bagimu dia adalah tantangan

freepik.com/ karlyukav

Beberapa orang sangat menikmati sensasi dalam mengejar gebetan atau orang yang mereka sukai. Namun, setelahnya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Rasa penasaran ini bisa berbahaya jika tidak dibarengi dengan komitmen untuk terus mencintai pasangan. Jangan sampai kamu hanya penasaran, ya, Bela! Pikirkan juga perasaan si dia yang hanya buat 'mainan'.

Ayo, ingat kembali, ya, apa yang menjadi alasan kamu memulai suatu hubungan. Jangan sampai salah satu alasan berisiko di atas menjadi alasanmu!

IDN Media Channels

Latest from Single