Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

10 Mitos Tentang Jodoh yang Masih Dipercaya, Apa Saja?

Salah satunya jangan memberi hadiah baju ke pacar

Fithriyah Saiidah

Mitos atau cerita-cerita zaman dahulu yang mengandung unsur makna tersendiri hingga saat ini masih ada yang meyakini. Seperti mitos tentang jodoh yang masih dipercaya. Jodoh memang sebuah misteri atau takdir Tuhan yang tidak kita ketahui. Terkadang ada yang mengaitkan urusan mudah dan sulit mendapat jodoh dengan mitos orangtua atau orang-orang terdahulu yang turun-temurun.

Banyak yang beranggapan mitos tentang jodoh itu tidak logis dan hanya berlaku di zaman dahulu saja. Namun, ternyata nasihat atau kepercayaan orangtua terdahulu memiliki arti atau alasannya tersendiri. Walaupun memang, tidak selalu berkaitan dengan jodoh, tapi pasti ada sesuatu yang dilarang demi kebaikan anak atau cucunya.

Mitos tentang jodoh yang masih dipercaya di Indonesia tidak hanya satu, tapi banyak sampai terkadang membuat pikiran jadi terngiang-ngiang saat melakukannya. Seperti jangan menyapu yang tidak selesai, mandi di air tujuh sumur, dan macam mitos tentang jodoh yang masih dipercaya di Indonesia. 

Penasaran apa saja 10 mitos tentang jodoh yang masih dipercaya? Simak tulisan di bawah ini.

1. Dapat suami berewokan kalau menyapu tidak bersih

pexels.com/RODNAE Production

Anak gadis kalau diminta bantu orangtua harus bersih supaya nggak dibilang nanti dapat suami berewokan. Mitos ini sering disebut-sebutkan orangtua zaman dulu yang melihat anak perempuannya tidak tuntas menyapu dengan bersih. Sekilas memang tidak logis, ya. Namun, bisa diambil baiknya bahwa orangtua ingin menasihati anak perempuannya agar selalu tuntas dalam melakukan pekerjaan.

Apalagi yang akan menjadi calon istri dan ibu, harus bisa mencontohkan kebersihan untuk lingkungan dan anak-anaknya. Mitos mendapat suami berewokan bisa dikaitkan sebagai orang yang malas mengurus dirinya. Walaupun, faktanya saat ini berewokan menjadi salah satu tren.

2. Jangan duduk di depan pintu supaya nggak sulit jodoh

pexels.com/Loc Dang

Jangan duduk di depan pintu supaya nggak sulit mendapat jodoh menjadi mitos yang sering didengar dari orangtua terdahulu. Entah mulai kapan mitos ini berkembang hingga saat ini masih dipercaya. Duduk di depan pintu dengan kesulitan jodoh memang tidak bisa dikaitkan. Namun, bisa dipikirkan tentang kemaslahatan bahwa jika duduk di depan dapat mengganggu jalan dan menghalangi orang masuk atau keluar.

3. Cepat putus kalau memberi baju ke pacar

pexels.com/ANTONI SHKRABA

Mitos memberi baju sebagai hadiah untuk pacar katanya akan membuat hubungannya cepat putus. Mitos ini banyak berkembang di daerah Jawa. Mitos ini akhirnya menjadi pantangan bagi pasangan yang ingin hubungannya langgeng. Bukan tanpa alasan, orangtua terdahulu mengaitkan mitos ini dengan gambaran bahwa baju akan luntur. Jadi jika dalam hubungan seseorang memberi baju, akan menjadi luntur seperti baju yang luntur dari waktu ke waktu.

4. Menolak lamaran jadi susah dapat jodoh

pexels.com/Sandro Crepulja

Mitos tentang jodoh yang masih dipercaya hingga kini adalah menolak lamaran jadi susah dapat pasangan. Mitos ini berkaitan dengan nilai sosial yang berlaku dan bisa jadi memang sesuai kenyataan. Walaupun cinta dan perasaan tidak bisa dipaksakan, terkadang ada saja orang-orang yang menganggap hal buruk atau kurang bersyukur. Itu tergantung dari kasus yang terjadi.

5. Mengambil bunga melati di kepala pengantin

pexels.com/Los Muertos Crew

Ada mitos yang cukup menarik, yaitu mengambil bunga melati di kepala pengantin tanpa ketahuan bisa cepat menikah. Sampai sekarang banyak perempuan yang belum menyadari. Kalau dikaitkan memang susah, bisa jadi bunga yang diambil dari kepala pengantin itu menjadi motivasi tersendiri untuk menikah. Untuk mitos ini, lebih baik tidak perlu dilakukan karena akan membuat malu jika ketahuan dan bisa menimbulkan masalah bagi rias pengantin.

6. Mandi di tujuh sumur berbeda

Pexels.com/Monstrea

Orangtua zaman dulu sering meminta anak-anak gadisnya untuk mandi di tujuh sumur yang berbeda supaya enteng jodoh katanya. Entah sejak kapan mitos ini dilakukan, namun hingga kini masih ada saja yang melakukannya. Mitos mandi di tujuh sumur berbeda ini memang sulit dikaitkan dengan jodoh. Mungkin maksud orang dahulu memakai mitos ini agar anak gadinya selalu menjaga kebersihan.

7. Menangkap buket bunga pengantin

pexels.com/Cleyder Duque

Kebiasaan yang sering dilakukan saat melangsungkan pernikahan adalah menangkap buket bunga yang dilempar oleh pengantin. Ini menjadi salah satu mitos tentang jodoh yang masih dipercaya. Dengan mendapat bunga yang dilemparkan pengantin, katanya pertanda akan segera menikah. Karena ini, banyak para tamu undangan berebut untuk mendapatkan buket bunga saat acara pernikahan.

8. Cuci muka dengan air bekas siraman

instagram.com/raisa6690

Bagi orang suku Jawa, saat melangsungkan pernikahan akan melakukan tradisi siraman. Mitos orangtua dulu bilang, kalau cuci muka dengan air siraman tersebut akan jadi mudah jodohnya. Walaupun terdengar mustahil, sampai saat ini masih ada saja orang yang percaya dan melakukannya.

9. Wajah yang mirip berarti jodoh

pexels.com/Gustavo Fring

Mitos wajah yang mirip berarti jodoh sudah sering dengar bukan? Iya, ini merupakan salah satu mitos yang masih dipercaya hingga saat ini. Katanya, sih, pasangan bisa mirip wajahnya itu karena hasil saling mencintai. Entah apakah orang yang belum kenal, namun mirip wajahnya juga termasuk jodoh? Itu tidak ada yang tahu sampai memang terjawab di pelaminan.

Ternyata wajah mirip berarti jodoh bukan hanya mitos, ada juga penelitian yang membuktikannya. Dilansir dari Reader Digest, Robert Zajonc, seorang psikolog di Universitas Michigan menganalisis foto-foto pasangan yang diambil saat mereka masih menjadi pasangan baru. Hasilnya, setelah 25 tahun menikah, ternyata semakin lama bersama pasangan akan memiliki kemiripan satu sama lain. Wah, mencengangkan!

10. Menikah sesama anak sulung jadi sering bertengkar

Freepik.com

Mitos tentang jodoh yang masih dipercaya yang terakhir adalah pernikahan sesama anak sulung akan menuai banyak konflik. Mitos ini berkembang di daerah Jawa. banyak yang bilang sesama anak sulung tidak memiliki kecocokan. Hal tersebut mungkin karena mereka memiliki ego dan sikap keras yang sama, jadi akan sulit untuk mengalah satu sama lain. 

Terkait mitos ini, ada juga penelitiannya bahwa pasangan terbaik dalam pernikahan itu dari anak bungsu dan sulung. Namun, terlepas dari mitos dan data dari hasil penelitian, kelanggengan pernikahan itu merupakan tanggung jawab setiap pasangan untuk saling memahami dan bersikap dewasa dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga.

Itulah 10 mitos tentang jodoh yang masih dipercaya hingga saat ini di Indonesia. Memang nggak semua orang bisa menerima mitos ini, namun beberapa mitos bisa dikaitkan dengan hal-hal moral yang berlaku di lingkungan kita. Jodoh pun cepat atau lambat merupakan hal yang patut diusahakan. Kalau Bela, yakin nggak sama mitos di atas?

IDN Media Channels

Latest from Single