Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

18 Tradisi Seks dari Suku-Suku di Dunia, Unik Hingga Ngeri!

Ada tradisi seks massal di air terjun sampai minum air mani.

Raizza Monik Setiawanti

Di Indonesia, membicarakan soal seks mungkin masih menjadi sesuatu yang tabu dan dianggap sedikit 'kotor'. Seperti misalnya ketika berbicara soal seks di luar pernikahan atau bahkan membicarakan seputar fantasi seksual.

Namun, hal yang berbeda terjadi di berbagai belahan dunia lainnya. Banyak suku atau kelompok masyarakat yang mewajarkan praktik tersebut, atau bahkan memang sengaja melakukannya.

Tidak hanya soal itu saja, ada juga tradisi seks lainnya yang normalnya akan kita anggap aneh, tetapi mereka lakukan dan sudah menjadi budaya yang turun temurun. Penasaran apa saja tradisi seks unik dari suku-suku di dunia? Berikut ini Popbela sudah merangkum dari berbagai sumber.

1. Hubungan seks massal di bawah air terjun Saut d’Eau

theguardian.com

Sebuah negara kecil di Laut Karibia, yaitu Haiti, dikenal dengan tradisi voodoo dan agama Katolik yang kuat. Ada sebuah tradisi seks yang berkaitan kuat dengan kepercayaan mereka tersebut. Tradisi ini mereka sebut dengan The Saut D’eau Ritual.

Setiap bulan Juli, banyak pasangan yang berkumpul dengan kondisi telanjang dan mandi bersama-sama di air terjun Saut d’Eau. Tidak hanya itu, mereka juga mandi di sana dengan mencampurkan darah hewan kurban, dengan kepala sapi dan kambing.

Ritual ini dianggap sakral dan suci karena mereka percaya Bunda Maria sempat tinggal di sana. Mereka juga percaya bahwa tradisi itu bisa memurnikan, menyembuhkan, dan membawa banyak rezeki untuk keluarganya.

2. Saudara laki-laki berbagi istri

guardian.ng

Penduduk Nepal memiliki sebuah tradisi di mana praktik poliandri adalah sesuatu yang wajar, tepatnya di daerah Pegunungan Himalaya. Penyebabnya pun sangat unik, yaitu karena adanya keterbatasan lahan. Jadi, untuk membangun sebuah keluarga di sana sangat sulit. 

Pasalnya, keluarga dengan lebih dari satu anak laki-laki akan dihadapkan pada pembagian tanah mereka, sehingga solusinya adalah mencari satu istri untuk semua anak laki-laki mereka. Dengan begitu mereka dapat hidup bersama sebagai satu keluarga dan menjaga keluarga mereka. Anak yang dihasilkan pun tidak terlalu banyak karena hanya berasal dari satu perempuan. Namun, saat ini praktik tersebut sudah mulai ditinggalkan.

3. Tradisi laki-laki saling mencuri istri

dailymail.co.uk

Suku Wodaabe di Niger, Afrika Barat, memiliki tradisi unik, yaitu laki-laki di sana diketahui saling mencuri istri. Tradisi ini dilakukan pada festival tahunan, Festival Gerewol. Dalam festival tersebut, laki-laki akan memakai kostum yang rumit dan menari. Mereka akan mengecat wajahnya, memakai kalung, topi, dan beragam aksesori suku tersebut. 

Namun, tujuannya bukan untuk memilih siapa yang paling tampan. Akan tetapi, untuk membuat para perempuan terkesan sehingga para lelaki bisa “mencuri” istri dari suaminya. Jika pasangan baru mampu mencuri tanpa terdeteksi (terutama dari suaminya saat itu yang mungkin tidak ingin berpisah dengan istrinya), maka mereka akan diakui secara sosial.

Tradisi ini terjadi karena pernikahan pertama di Suku Wodaabe diatur oleh orangtua mereka saat masih bayi dan harus antara sepupu dari garis keturunan yang sama. Oleh sebab itu, ketika pencurian itu berhasil, maka pernikahan ini disebut pernikahan cinta.

4. Tradisi minum air mani

guardian.ng

Dalam suku primitif Sambia, Papua Nugini, anak laki-laki disingkirkan dari kehadiran semua perempuan termasuk ibunya pada usia tujuh tahun, dan tinggal bersama laki-laki lain selama sepuluh tahun.

Selama waktu itu, kulit mereka ditusuk untuk menghilangkan kontaminasi yang dibawa oleh perempuan. Mereka juga dibuat sering mengalami mimisan dan muntah karena mengonsumsi tebu dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan karena masyarakat setempat menganggap perempuan adalah makhluk yang “kotor”.

Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan untuk menelan air mani dari orangtua mereka, yang dianggap dapat mempertahankan pertumbuhan dan kekuatan. Tujuan tradisi ini adalah agar si anak cepat tumbuh dewasa dan menjadi “laki-laki sejati”.

5. Anak-anak diizinkan berhubungan seks pada usia 6 tahun

guardian.ng

Masih dari Papua Nugini, penduduk suku Trobriander juga memiliki tradisi seks yang tak kalah aneh. Anak-anak di suku tersebut diperbolehkan mulai berhubungan seks pada usia yang sangat muda. Anak perempuan memulai di usia 6-8 tahun dan laki-laki di usia 10-12 tahun. Bahkan, hubungan seksual itu bisa dilakukan tanpa adanya stigma sosial. 

Masyarakat suku ini meyakini bahwa dengan melakukan hubungan seksual sejak dini, mereka tidak akan mengalami permasalahan saat berhubungan seks saat usia dewasa. Anehnya lagi, anak-anak bisa melakukan hubungan seksual tanpa harus menikah. Sebab, mereka menganggap itu adalah hal wajar dan tidak dibutuhkan komitmen untuk melakukannya.

6. Masturbasi massal sebagai ritual kepercayaan

reddit.com

Tradisi seks unik dari suku-suku di dunia lainnya dilakukan oleh orang-orang Mesir Kuno. Mereka rupanya cukup terobsesi dengan masturbasi. Bahkan, mereka percaya kalau surut dan mengalirnya Sungai Nil itu dipengaruhi oleh Dewa yang melakukan ejakulasi.

Pasalnya memang, tradisi masturbasi di Mesir Kuno diawali oleh dewa bernama Atum. Meski tak ada yang tahu keaslian dari kisah itu, masyarakat Mesir Kuno akhirnya mengadaptasi masturbasi sebagai ritual keagamaan. 

Itulah mengapa, muncul ritual masturbasi di Sungai Nil yang dilakukan dengan tujuan untuk memastikan air tetap mengalir dengan baik. Tradisi ini dilakukan pada Festival Dewa Min, yang mewakili potensi seksual Firaun.

7. Aktivitas seksual bisa dilakukan tanpa mengenal jenis kelamin

theworld.org

Tradisi seksual di masyarakat Yunani Kuno juga cukup nyeleneh. Masyarakat mereka percaya bahwa identitas seksual itu tidak tergantung pada jenis kelamin, gender, atau preferensi. Jadi, pada masa itu laki-laki dewasa diperbolehkan tidak hanya menikahi atau memilih perempuan saja.

Laki-laki dewasa bahkan diperbolehkan untuk menjalin hubungan dengan anak laki-laki yang lebih muda atau di bawah umur (minimal 12 tahun). Hubungan ini disebut dengan istilah "paiderastia".

Mereka tidak melihat aktivitas seksual hanya berdasarkan sesuatu yang dilakukan lawan jenis, melainkan soal siapa yang dipenetrasi dan yang mempenetrasi. Sederhananya, mereka membagi soal seksual dengan pihak dominan dan submisif. 

Pihak dominan dipegang oleh laki-laki dewasa atau yang disebut erastes. Mereka harus mendidik, melindungi, mencintai, serta memberi teladan bagi laki-laki muda atau eromenos yang sering diasosiasikan sebagai unsur kecantikan, masa muda, dan janjinya.

8. Berhubungan seksual tetap berpakaian

Becca Tapert/Unsplash

Biasanya, ketika berhubungan seksual hampir semua pasangan akan sama-sama melepas pakaian mereka. Namun, hal itu tidak terjadi dengan Suku Inis Beag, suku yang berada di lepas pantai Irlandia. Suku ini menekankan agar mereka tetap memakai pakaian bahkan selama berhubungan seksual.

9. Adanya seks bebas lewat pondok “cinta”

vice.com

Tradisi seks unik dari suku-suku di dunia selanjutnya dilakukan oleh Suku Kreung di Kamboja. Orangtua pada suku ini akan membangun sebuah pondok “cinta” untuk anak perempuannya yang berusia sembilan hingga 13 tahun. Pondok itu didirikan terpisah jauh dari rumah keluarga, sehingga anak perempuan mereka bisa dengan bebas bereksperimen seksual dengan anak laki-laki. 

Masyarakat setempat benar-benar menanamkan pesan kuat bahwa seks bebas atau sebelum menikah itu bisa diterima. Si anak perempuan akan dibiarkan melakukan seks dengan berbagai laki-laki. Lalu, dari hubungan yang beda-beda itu, barulah perempuan bisa memilih siapa yang ia inginkan menjadi pasangannya. 

Namun, tradisi itu tidak berlangsung sampai saat ini, karena tahun 2003, ritual pondok “cinta” dihentikan setelah ada beberapa remaja perempuan mendapat perlakuan seksual yang agresif dari laki-laki.

10. Anak-anak remaja diajarkan untuk berlatih seks pranikah

htoindia.com

Salah satu Suku di India Tengah, yaitu Suku Muria dari Chattisgarh, punya budaya unik yang sangat membebaskan hubungan seksual. Anak-anak yang menginjak usia remaja, baik itu laki-laki maupun perempuan sudah terbiasa untuk berlatih seks pranikah. Tradisi ini dikenal dengan nama Ghotul Muria. Ghotul sendiri adalah budaya suku Muria dan Gond yang tidak tabu tentang seks pra-nikah.

Sedikit mirip dengan pondok cinta Suku Kreung, Ghotul merupakan gubuk bercinta yang terbuat dari bambu atau tanah liat. Ghotul menjadi pusat keagamaan dan kegiatan sosial masyarakat yang merupakan asrama desa untuk anak perempuan dan laki-laki yang belum menikah.

11. Tradisi makan apel rasa ketiak

freepik.com/ bowonpat

Daerah pedesaan di Austria juga memiliki tradisi yang unik, bahkan cenderung menjijikkan, yaitu tradisi makan apel rasa ketiak. Apa itu?

Jadi, para perempuan muda di sana, akan memberikan apel kepada laki-laki yang mereka sukai atau calon pasangannya. Jika laki-laki itu juga suka dengan si perempuan, maka ia harus memakan apel itu.

Namun, apelnya ini bukan apel biasa, Bela, melainkan apel yang sudah ditaruh di ketiak si perempuan.

12. Ritual pemotongan penis untuk mencapai kedewasaan

Pexels.com/Deon Black

Suku Mardudjara di Australia juga memiliki tradisi seks yang unik dan anti-mainstream. Mereka memiliki kepercayaan bahwa sunat atau memotong ujung penis bagi anak laki-laki adalah simbol kedewasaan. Namun, sayangnya mereka melakukannya dengan cara yang cukup mengerikan karena tanpa bius sama sekali.

Dalam ritual sunat itu, anak laki-laki ditelentangkan di dekat api unggun, kemudian dadanya diduduki oleh kepala suku dengan menghadap ke arah kemaluannya. Kemudian, penisnya dipotong memanjang di bagian bawah, terkadang sampai ke skrotum. Lalu, kepala suku akan memerintahkan anak laki-laki itu menelan kulupnya sendiri. Darah yang keluar kemudian diteteskan di atas api untuk memurnikannya.

13. Adanya nikah mut’ah atau pernikahan sementara dengan bayaran

freepik.com/mrzubairmalik

Di negara-negara Muslim tertentu, seperti Iran, pasangan muda yang ingin berhubungan seks sebelum mereka siap untuk menikah dapat meminta “pernikahan sementara”. Mereka diizinkan untuk membayar upacara singkat, dengan kontrak tertulis yang menentukan berapa lama mereka akan “menikah”. Setelah ini dilakukan, mereka dapat berhubungan seks tanpa bertentangan dengan hukum Islam.

14. Larangan untuk berciuman

psypost.org

Masyarakat pertanian di Mozambik, khususnya Suku Tonga, tidak memiliki aturan berciuman. Praktik ini dianggap menjijikkan karena melibatkan pertukaran air liur. Meskipun demikian, budaya mereka tidak memiliki keraguan tentang seks publik dan ritualistik.

15. Mutilasi dan rasa sakit untuk mencegah seks menjadi menyenangkan

https://www.pexels.com/

Sebuah praktik yang disebut pemotongan alat kelamin perempuan atau sunat perempuan, umumnya diikuti di 27 negara Afrika, Yaman, dan Kurdistan Irak, dan di beberapa bagian Asia dan Timur Tengah untuk mencegah seorang anak perempuan merasakan kenikmatan selama seks. 

Dalam ritual ini ketika seorang anak perempuan lahir atau bahkan sebelum dia mencapai pubertas, sebagian atau seluruh alat kelamin luarnya dikeluarkan dengan menggunakan silet, dengan atau tanpa anestesi. Ritual ini diharapkan agar perempuan tidak mengkhianati suaminya setelah menikah, praktik ini masih diikuti di banyak budaya, meski ditentang keras oleh berbagai negara dunia.

16. Tradisi sunat pakai bambu

allure.com

Tidak hanya suku-suku luar yang memiliki tradisi seks unik dan aneh, Indonesia juga memilikinya. Tepatnya terjadi pada suku Atoni Pah Meto, suku asli yang mendiami NTT. Masyarakat di sana memiliki tradisi seks yang cenderung berbahaya yang disebut dengan ritual sifon. Untuk dinyatakan dewasa, anak laki-laki di suku Atoni Pah Metoh harus sunat dengan ujung bambu.

Jika umumnya sunat dilakukan saat anak laki-laki masih kecil, maka sifon dilakukan setelah laki-laki menginjak usia 18 tahun. Tepat di hari ulang tahun mereka ke-18, mereka akan diminta untuk menengumpulkan sejumlah batu sesuai dengan berapa perempuan yang pernah berhubungan badan dengannya.

Setelah itu, barulah ritual sunat bambu dilakukan. Setelah disunat, laki-laki itu akan diminta untuk berendam dalam air sungai yang mengalir, sekaligus meminum darah ayam dan air kelapa. Minuman itu adalah simbol seberapa deras darah yang keluar setelah disunat.

17. Ritual seks di muka umum

visitnara.jp

Masyarakat di Jepang bagian barat memiliki tradisi seks unik lewat Festival Onda Matsuri. Festival yang diadakan setiap bulan ini merupakan salah satu ritual kesuburan paling kuno di Jepang. Ritual ini juga dikenal dengan nama Festival Sawah, biasanya dilakukan di Kuil Asuka-ni-imasu.

Dalam Festival Onda Matsuri, seks dipertontonkan di muka umum. Namun, orang yang memainkan ritual tersebut tetap mengenakan pakaian dan memakai topeng di wajahnya, jadi tidak secara vulgar. Di sana, juga akan ada dua buah batu suci unik dengan bentuk alat genital laki-laki dan perempuan. Festival ini bertujuan untuk membawa keberuntungan dan kesuburan bagi setiap pasangan suami istri.

18. Melindungi kesucian diri dengan mengenakan korset

freepik.com/bearfotos

Di daerah Siberia Timur Laut, seorang anak perempuan diwajibkan mengenakan korset kesucian yang berat, yang berbentuk celana kulit tebal untuk menjaga keperawanan mereka sebelum menikah.

Itulah tadi rangkuman soal tradisi seks aneh dan unik dari suku-suku di dunia. Bagaimana, tradisi apa yang paling menarik menurutmu?

IDN Media Channels

Latest from Sex