Pernikahan adalah hal yang paling membahagiakan bagi setiap insan yang saling mencintai. Namun, bagaimana jika pernikahan tersebut justru menimbulkan rasa rendah diri dan beban karena ada ketakutan dengan pasangan sendiri? Akankah ini berdampak buruk pada pernikahan tersebut?
Tentu saja, rasa takut terhadap pasangan akan mendatangkan dampak buruk terhadap diri sendiri. Tak hanya istri saja, suami pun juga bisa merasakan hal tersebut, lho. Tak sedikit kasus di Indonesia yang membuat pihak suami merasa ditindas, dikuasai penuh, atau dikendalikan oleh istri. Situasi seperti ini disebut 'suami takut istri'.
Istilah 'suami takut istri' sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Fenomena tersebut tak hanya di film saja, melainkan juga di dunia nyata, atau bahkan di sekitaran kita. Tak jarang bagi orang yang mengalami situasi 'suami takut istri' menjadi bahan ejekan orang lain.
Lalu, apa saja, ya, ciri-ciri suami takut dengan istrinya? Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut Popbela akan mengulasnya lewat artikel ini.
1. Menyerahkan semua keputusan kepada istri
Ciri-ciri suami takut istri yang pertama adalah suami yang membiarkan istrinya mengambil seluruh keputusan meskipun sepele. Umumnya, laki-laki lebih kuat secara mental ataupun fisik. Namun, ada saja yang mentalnya lemah seperti ini, sehingga istri menjadi dominan dan mudah mengendalikan suami. Laki-laki memiliki peran sebagai kepala rumah tangga, yang seharusnya menjadi pemimpin dalam keluarga.
Jika nanti istri yang memiliki kuasa penuh dalam hubungan, ini akan membuat laki-laki menjadi suami takut istri. Seharusnya, pernikahan menjadi kerja sama antara suami dan istri, bukan salah satunya menjadi dominan.
2. Selalu nurut apa pun perkataan istri
Selalu menuruti apa pun perkataan istri juga termasuk ciri-ciri suami takut istri. Dalam pernikahan, perbedaan pikiran atau pendapat adalah hal yang sangat lumrah. Namun, hal tersebut tidak baik, lho. Ketika membahas tentang sesuatu persoalan, baiknya mendengarkan pendapat secara dua pihak.
Bagi suami takut istri, dia memilih untuk mendengarkan dan cukup mengiyakan apa kata istrinya, yang padahal belum tentu sang suami setuju. Jika kejadian ini terus-menerus terjadi, suami semakin merasa takut dan memendam perasaan tersebut, itu akan berpengaruh buruk dalam pernikahan.