EUI atau 'Economist Intelligence Unit', telah menetapkan 10 kota teraman di dunia. EUI telah memberi peringkat untuk 60 kota dengan 72 penilaian. Peringkat ini dibuat dengan tujuan memberikan gambaran tentang keselamatan perkotaan secara global.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya isu-isu keberlanjutan dan langkah-langkah adaptasi iklim setelah pandemi virus corona. Lima nilai utama yang diperhatikan adalah keamanan digital, kesehatan, infrastruktur, keamanan pribadi, serta lingkungan.
Pandemi virus corona telah mengubah tatanan global. Contohnya, keamanan digital yang menjadi fokus utama saat ini. Hal ini karena seluruh kegiatan telah berpindah secara online. Keamanan infrastruktur pun harus disesuaikan dengan intensitas penggunaan mode transportasi.
Pandemi juga telah menunjukkan krisis alam yang sebelumnya bukan menjadi fokus utama. Dalam situasi pandemi seperti ini, bagaimanakah kota yang benar-benar aman? Inilah 10 kota teraman di dunia menurut penilaian EUI.
Copenhagen menduduki peringkat pertama dengan skor 82,4. Copenhagen memiliki tingkat keamanan pribadi yang tinggi, tercatat kota ini memiliki tingkat kejahatan paling rendah selama satu dekade.
Pemerintah fokus pada pencegahan dini melalui kerjasama berbasis lokal antara sekolah, layanan sosial dan polisi. Di kota ini, kamu akan terbiasa dengan kesenjangan ekonomi yang relatif sempit.
Toronto mendapat nilai 8 untuk keamanan pribadi, yang mana angka tersebut cukup besar. Toronto menempati urutan ke-9 dalam keamanan digital dan urutan12 dalam keamanan infrastruktur. Secara keseluruhan total skor untuk Toronto adalah 82,2.
Toronto terkenal sebagai negara dengan harga properti yang mahal. Dengan tingginya harga properti, tidak menutup wisatawan untuk datang. Meskipun Toronto termasuk ke dalam kota yang aman, kamu tetap perlu berhati-hati saat berjalan sendirian di malam hari.
Singapura menempati peringkat kedua dalam hal keamanan digital. Total skor keseluruhan untuk Singapura adalah 80,7. Untuk jaminan kesehatan, negara ini menduduki peringkat ke-8, naik lima tingkat dibanding tahun 2017.
Singapura juga terkenal akan kebersihan kotanya yang nomor satu. Kesigapan Singapura dalam menangani pandemi COVID-19, juga perlu diapresiasi. Pemerintah menekankan warga untuk vaksin, hingga kemudahan untuk akses test kit COVID-19.
Jepang, khususnya Tokyo, tidak pernah ketinggalan untuk urusan keamanan kota. Meski harus turun peringkat dengan skor 80, Tokyo berhasil menduduki posisi ke-5. Tatanan kota yang apik, telah membawa Tokyo menduduki peringkat ke-5, terkait keamanan infrastruktur, mengalahkan Sydney.
Hong Kong menempati urutan ke-8 dengan skor 78.6. Di sisi lain, keamanan infrastruktur Hong Kong menempati posisi pertama. Hong Kong memiliki jumlah penduduk mencapai 7,4 juta dengan lahan seluas 1.073 kilometer persegi.
Padatnya penduduk, membuat Hong Kong membutuhkan perencanaan dan keamanan infrastruktur yang baik. Pada tahun 2017-2018, Hong Kong mendapat pengakuan internasional, untuk daya saing infrastruktur dalam laporan 'the World Economic Forum’s Global Competitiveness'.
Sejajar dengan Hong Kong, Melbourne menduduki peringkat ke-9 dengan skor 78.6, menjadi kota kedua di Australia yang menyabet titel kota teraman di dunia. Berkaitan dengan masalah kesehatan penduduknya, Melbourne berhasil menduduki peringkat ke-4 di bawah Tokyo, Singapura, dan Hong Kong. Selain itu, Melbourne juga berhasil menempati posisi ke-8 untuk keamanan digital mengalahkan Chicago.
Dengan skor 78.0, Stockholm masuk ke dalam 10 besar kota teraman. Stockholm berhasil menduduki peringkat empat keamanan pribadi terbaik, serta peringkat ke-6 keamanan infrastruktur.
Keamanan Stockholm memang tak perlu diragukan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menilai Stockholm sebagai lokasi dengan tingkat kejahatan yang rendah. Tingkat kejahatan umum di Swedia berada di bawah rata-rata nasional Amerika.