Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Viral Potret Babak Belur Reynhard Sinaga, Predator Seks, Ini Faktanya!

Dipukuli korban hingga masuk rumah sakit

Natasha Cecilia Anandita

Beberapa tahun lalu, 2017, publik digemparkan dengan viralnya kasus pemerkosaan oleh seorang mahasiswa Indonesia di Manchester, Inggris dengan total kasus 159 pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Mahasiswa tersebut bernama Reynhard Sinaga yang kini dijuluki predator seks terseram dan dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester. Beberapa waktu berselang, kini hadir potret Reynhard Sinaga yang babak belur.

Foto tersebut dirilis oleh Kepolisian Manchester Raya bersama dengan BBC jelang penayangan film dokumenter kasus Reynhard Sinaga yang berjudul Catching a Predators. Kapan foto tersebut diambil dan apakah alasannya? Berikut selengkapnya.

Potret babak belur Reynhard, terlihat menyedihkan

bbc.com

Publik Inggris hingga ke Indonesia kembali dihebohkan dengan Reynhard Sinaga si predator seks sesama jenis, saat foto babak belurnya beredar luas. Diketahui pihak yang merilis foto atau potret tersebut adalah Greater Manchester Police (GMP) atau Kepolisian Manchester Raya.

Potret tersebut adalah foto penahanan yang diambil usai Reynhard Sinaga terseret ke jeruji besi. Dalam foto tersebut terlihat Reynhard Sinaga tampak dalam kondisi yang menyedihkan. Wajahnya babak belur banyak luka lebam dan memar, matanya sayu dan terlihat lebam di sekitar mata, beberapa strip plester dan hidung yang sedikit bengkok.

Luka babak belur ternyata dari pukulan korbannya yang mengamuk

bbc.com

Melansir BBC, luka pada wajah Reynhard Sinaga itu diduga berasal dari pukulan korban yang mengamuk setelah sadar saat diperkosa. Ketahui korban terakhir adalah seorang atlet, ia melakukan perlawanan saat diperkosa dan membuat laporan ke polisi. Foto tersebut diambil saat Reynhard diseret ke penjara pada 2017 lalu.

Korban terakhirnya itu menjadi kunci membuka kedok pemerkosa produktif yang kejam dan buas itu. Reynhard menargetkan pria lajang dan membawa mereka ke apartemennya sebelum membius mereka dengan minuman mengandung zat bius GBH atau GBL.

Ia berpura-pura membantu remaja itu mencari teman-temannya, tetapi korban ini terbangun di tengah pemerkosaan. Ia berhasil melawan dengan memukuli Reynhard dan melarikan diri dari apartemen itu dengan membawa ponsel milik Reynhard.

Saat ditangkap polisi, Reynhard masih berlumuran darah dengan luka-luka karena pukulan korbannya.

Dijatuhi hukuman seumur hidup minimal 40 tahun

bbc.com

Ponsel milik Reynhard pun diserahkan pada polisi oleh korban terakhir itu. Dalam ponsel tersebut terlihat beberapa rekaman perbuatan menjijikan dan buas yang dilakukan Reynhard terhadap korbannya dan itu menjadi bukti untuk mendakwanya.

Menurut polisi, jika video-video itu digabungkan, terdapat durasi yang sangat lama hingga ratusan jam. Detektif Sersan Kimberley Harmes-Evans usai menangkap Reynhard Sinaga, mengatakan ada video pria muda yang dilecehkan dan diperkosa secara seksual.

Pada awal 2020 lalu, Reynhard menerima hukuman setelah korbannya bertambah menjadi 206 pria. Awalnya ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan waktu minimal penjara 30 tahun, namun akhirnya diperberat menjadi minimal 40 tahun penjara.

Salah satu korban buka identitas dan ceritakan pengalaman buruknya

pexels.com/rodnae-productions

Pemerkosaan menjadi suatu pengalaman kelam bagi kehidupan seseorang, baik itu laki-laki atau perempuan. Salah seorang korban Reynhard membuka identitasnya dan menceritakan pengalaman buruknya itu. Korban itu bernama Daniel, ia awalnya tidak mengetahui bahwa dirinya ternyata adalah korban pemerkosaan Reynhard.

Kala itu, tahun 2015, Daniel baru saja merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya. Ia sempat brpisah dari teman-temannya setelah perayaan tersebut.

"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke sebuah gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," katanya.

pexels.com/rodnae-productions

Keesokan paginya, ia bagun di sofa dengan pakaian lengkap dan merasa sedikit pusing, tapi ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Daniel mengaku tidak mengingat apa-apa. Ia hanya melihat kaki orang sedang berjalan dan hanya bisa mematung.

Setelah mereka pergi, ia lekas bangkit, lari meninggalkan ruangan tersebut. Sejak saat itu, ia terus bertanya-tanya namun tidak mempertimbangkan untuk lapor polisi karena "meragukan diri sendiri", "merasa bodoh", dan "tidak tahu apa yang telah terjadi".

Barulah dua tahun kemudian, pada tahun 2017, seorang detektif menghampirinya dan memperlihatkan foto-foto serangan Reynhard dua tahun lalu. Ia baru saja mengetahui saat itu juga bahwa dirinya adalah korban pemerkosaan. Meski merasa lega karena pertanyaanya terjawab, namun bukan itulah yang sebenarnya ia inginkan.

Dirinya bisa dikatakan hancur saat itu juga.

pexels.com/rodnae-productions

"Mengerikan melihat diri saya begitu rapuh dalam foto-foto yang diabadikan orang lain. Anda bisa melihat saya dalam keadaan koma. Saya tampak (seperti) sudah meninggal. Saya bisa melihat cara dia (sang detektif) menatap mata saya bahwa dia mengenali saya. Tidak bisa dibantah, itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya," cerita Daniel.

"Untuk bisa bicara sebagai pria bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sangat sulit. Membuat saya begitu rapuh," tambahnya.

Ia pun ditawari pendampingan dan yang paling penting baginya adalah berbicara dengan ayahnya.

Itulah fakta baru dan potret baru yang dirilis oleh Kepolisan Manchester Raya dengan BBC jelang penayangan film dokumenter BBC berjudul Catching a Predator.

IDN Media Channels

Latest from News