Legging atau tight pants yang berarti celana ketat adalah salah satu item yang wajib dimiliki setiap perempuan. Selain nyaman saat memakainya, legging juga bisa digunakan di berbagai kesempatan. Misalnya berolahraga atau traveling, menjadi celana tidur, bahkan saat pengganti celana jeans saat hangout dan ingin tampil cuek.
Lalu bagaimana dengan jegging? Nah dari namanya saja sudah jenis celana ini berbeda dengan legging walau dari siluetnya persis sama, yakni sama-sama ketat dan menempel di kulit.
Perbedaan antara legging dengan jegging adalah pada materialnya. Jika legging dibuat menggunakan beragam bahan, mulai dari katun, spandex dan lycra, sedangkan jegging terbuat dari bahan denim yang mudah lentur.
Jegging atau jeans legging mempunyai nama yang mirip karena sama-sama ketat. Perbedaannya keduanya pun cukup beragam. Berikut perbedaan legging dengan jegging.
1. Bahan yang Digunakan
Meski sama-sama elastis, legging dan jegging menggunakan material yang berbeda. Kebanyakan legging yang dijual di pasaran dibuat menggunakan bahan katun. Ada pula yang dibuat dengan nilon, polyester, lycra, wol hingga sutra.
Sementara jegging dibuat dengan bahan denim campuran spandek. Sama seperti legging, bagian pinggang jegging juga dibuat dengan karet nyaman yang elastis. Hanya saja, tampilan jegging dibuat lebih mirip celana jeans karena terdapat saku, resleting dan kancing palsu.
2. Warna
Meski mayoritas legging dijual di pasaran berwarna hitam, namun banyak pula peminat di luar sana yang menyukai legging dengan motif dan warna beragam. Mulai dari warna terang hingga gelap, bahkan motif sederhana hingga heboh pun banyak ditemukan di pasaran.
Sedangkan jegging, karena terbuat dari denim dan spandek, yang dapat kita temukan adalah pada pilihan warna saja. Gelap atau terang, tanpa ada motif lainnya seperti legging.