5 Fakta Tentang Klitih yang Buat Trending #YogyaTidakAman

Dari kata bermakna positif berubah jadi negatif

5 Fakta Tentang Klitih yang Buat Trending #YogyaTidakAman

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Media sosial terkhusus Twitter, mulai ramai tentang tagar #YogyaTidakAman, #Klitih, dan #SriSultanYogyaDaruratKlitih. Bahkan hingga kini, tagar #YogyaTidakAman masih betah trending di Twitter. Tagar-tagar tersebut menghiasi trending media sosial lantaran sebuah organisasi yang mencemaskan dan mengkhawatirkan terkait kejahatan jalanan.

Berawal dari sebuah cuitan seorang warganet yang membagi ceritanya soal kejadian klitih yang ia alami, banyak warganet lain yang juga turut membagikan kisah mereka. Ramainya tagar tersebut juga menjadi respon terkait kejahatan jalanan yang beberapa kali terjadi di Jogja dan dikenal dengan istilah aksi klitih.

Jika di Jabodetabek dikenal dengan begal, Klitih di Yogya juga tidak jauh beda. Tahun lalu, tagar tersebut pernah muncul usai adanya kasus kejahatan jalanan atau klithih yang menimpa tiga pengendara ojek online dalam waktu sepekan.

Kali ini, tagar tersebut kembali ramai diperbincangkan karena banyak warganet yang merasa polisi dan Pemda DIY dianggap tak serius menangani kasus kejahatan jalanan, atau klitih yang masih saja terjadi di Jogja. Lantas apa itu Klitih? Berikut fakta-faktanya.

1. Klitih, dari makna positif beralih menjadi negatif

5 Fakta Tentang Klitih yang Buat Trending #YogyaTidakAman

Dalam bahasa Jawa, klitih adalah suatu aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran. Menurut Suprapto, Kriminolog yang sebelumnya bergabung di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, dalam sebuah wawancara dengan media, mengatakan Klitih berarti aktivitas positif yang dilakukan untuk mengisi waktu luang.

Namun, diadaptasi oleh para pelajar dalam dunia kekerasan remaja Jogja, pemaknaan klitih kemudian berkembang sebagai aksi kekerasan atau kejahatan jalanan dengan senjata tajam, atau tindak-tanduk kriminal anak di bawah umur di luar kelaziman.

2. Mulai beralih menjadi kekerasan sejak tahun 1990-an

Kata Klitih yang awalnya bermakna positif, berubah menjadi negatif pada tahun 1990-an. Tindak kriminal yang melibatkan remaja ini pernah muncul pada sekitar tahun tersebut. Pada 7 Juli 1993 silam, pernah tersiar berita bahwa Kapolwil DIY yang saat itu dijabat oleh Kolonel (Pol) Drs Anwari menyebut bahwa polisi telah memetakan keberadaan geng remaja dan kelompok anak muda yang sering melakukan aksi kejahatan di Yogyakarta.

Istilah klitih marak di pemberitaan media sekitar tahun 2016. Saat itu tercatat ada 43 kasus kekerasan yang melibatkan remaja. Per bulan rata-rata polisi menangani 3 kasus klitih.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌