Profil Member December 10, Boyband Baru Simon Cowell yang Kontroversial Singgung BTS

- Profil member December 10 yang debut lewat Netflix Simon Cowell: The Next Act menampilkan perjalanan Cowell dalam membentuk boyband generasi baru dari ribuan peserta audisi di Inggris dan Irlandia.
- December 10 rilis video musik perdana "Bye Bye Bye" sebagai langkah awal, dengan dukungan dari nama-nama besar di industri musik dunia.
- Pernyataan kontroversial December 10 soal BTS memicu kemarahan penggemar BTS (ARMY) dan menuai kritik luas dari warganet, namun popularitas grup ini meningkat drastis setelah penayangan serial Netflix.
Boyband baru bentukan Simon Cowell, December 10, langsung mencuri perhatian global. Baru saja diperkenalkan lewat serial Netflix Simon Cowell: The Next Act, grup ini tak hanya merilis penampilan perdana berupa cover lagu legendaris NSYNC, tetapi juga memicu perbincangan panas di media sosial—baik karena lonjakan popularitas maupun kontroversi yang mengiringinya.
Dari dukungan industri musik papan atas hingga kritik tajam akibat komentar kontroversial soal BTS, perjalanan December 10 dimulai dengan sorotan besar. Apalagi, grup berisikan tujuh orang ini disebut-sebut sebagai harapan baru kebangkitan boyband Inggris. Kalau ingin tahu informasi lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!
Profil member December 10 yang debut lewat Netflix

Melansir dari TV Insider, Simon Cowell: The Next Act menampilkan perjalanan Cowell dalam membentuk boyband generasi baru dari ribuan peserta audisi di Inggris dan Irlandia, dengan penekanan kuat pada latar belakang dan karakter tiap anggota. Hasilnya adalah December 10, yang beranggotakan tujuh remaja dengan usia 16–19 tahun.
Cruz (19) berasal dari London Barat, Inggris, dan tampil sebagai figur paling vokal serta percaya diri dalam grup. Danny (17), Hendrick (19), John (17), dan Josh (17) sama-sama berasal dari Inggris, dengan latar belakang musik dan pengalaman panggung yang beragam. Sean (19) berasal dari Irlandia, membawa warna khas vokal Irlandia ke dalam grup, sementara Nicolas (16)—anggota termuda—berasal dari Portugal, memberi sentuhan internasional sekaligus energi segar pada formasi band.
Tak lama setelah diperkenalkan, December 10 langsung dikontrak oleh Island/EMI di bawah Universal Music Group, menegaskan keseriusan proyek ini sejak awal. Di balik layar, grup ini dikelola oleh Cassandra Gracey, sosok berpengalaman di industri musik internasional, yang bertugas membentuk arah karier dan citra profesional masing-masing anggota.
December 10 rilis video musik perdana "Bye Bye Bye"

Sebagai langkah awal, December 10 merilis video musik pertama mereka berupa cover akustik lagu legendaris NSYNC, “Bye Bye Bye”. Video tersebut direkam di Metropolis Studios, London, dan menjadi penampilan performa penuh pertama yang dirilis ke publik. Penampilan ini menunjukkan harmoni vokal serta potensi musikal grup, meskipun sebagian penggemar menilai langkah debut dengan lagu cover, alih-alih karya orisinal, sebagai keputusan yang cukup berisiko.
Dalam proses pembentukannya, December 10 mendapat dukungan dari nama-nama besar di industri musik dunia, termasuk Rami Yacoub, Savan Kotecha, Poo Bear, Julian Bunetta, dan Kamille. Deretan produser dan penulis lagu ini sebelumnya bekerja dengan artis-artis global seperti One Direction, Ariana Grande, Justin Bieber, dan The Weeknd. Presiden Island/EMI, Louis Bloom, menyatakan keyakinannya bahwa December 10 memiliki karisma dan kualitas bintang yang mampu menarik basis penggemar besar di masa depan.
Pernyataan kontroversial December 10 soal BTS

Namun, debut December 10 tidak lepas dari kontroversi. Sebuah klip dari serial Netflix memperlihatkan salah satu anggota, Cruz, melontarkan pernyataan yang dianggap meremehkan grup K-pop global BTS. Dalam klip tersebut, ia mengatakan: “Kalau BTS bisa menjual habis Stadion Wembley dalam lima menit, kami bisa menjual habis Pluto dalam lima menit. Planet lain. Tidak, aku serius. Mereka buruk.”
Pernyataan tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kemarahan penggemar BTS (ARMY), serta menuai kritik luas dari warganet. Banyak warganet menilai komentar tersebut tidak dewasa dan berpotensi merusak citra grup sejak awal karier. Sebagian lainnya menduga kontroversi ini sengaja diciptakan sebagai strategi promosi untuk menarik perhatian publik.
December 10 terus mendapatkan sorotan publik

Sejak penayangan serial Netflix tersebut, popularitas December 10 meningkat drastis. Akun TikTok resmi mereka tercatat melonjak hingga lebih dari 200 ribu pengikut, sementara Instagram mereka mencapai puluhan ribu penggemar hanya dalam hitungan hari. Lonjakan ini menunjukkan rasa penasaran publik yang sangat besar terhadap grup baru ini.
Terlepas dari kritik dan kontroversi, December 10 tetap mendapat dukungan industri yang sangat kuat. Grup ini menyatakan ambisi untuk merilis musik orisinal dan menghadirkan sesuatu yang berbeda mulai 2026, sekaligus menghidupkan kembali pamor boyband Inggris di kancah global. Keberhasilan mereka ke depan akan sangat bergantung pada kemampuan membuktikan kualitas musikal di luar sensasi dan kontroversi. Menarik untuk menantikan karya-karya selanjutnya dari December 10, Bela!

















