HYBE Resmi Ekspansi ke Afrika, Gandeng Tyla sebagai Artis Perdana

- HYBE resmi ekspansi ke Afrika dengan menggandeng Tyla sebagai artis pertama
- Tyla, penyanyi asal Afrika Selatan, menjadi artis pertama dalam inisiatif ini dan akan dikelola oleh NFO LLC
- Ekspansi ini bertujuan membangun ekosistem jangka panjang untuk talenta Afrika dan mendukung musik Afrika di pasar internasional
Perusahaan hiburan raksasa asal Korea Selatan, HYBE, kembali menegaskan ambisinya sebagai pemain global dengan mengumumkan ekspansi strategis ke pasar musik Afrika, pada 16 Desember 2025. Melansir dari Music Business Worldwide, langkah ini diwujudkan melalui kemitraan manajemen global bersama dua veteran industri musik Afrika, Brandon Hixon dan Colin Gayle, dengan menggandeng penyanyi asal Afrika Selatan, Tyla, sebagai musisi pertama dalam inisiatif tersebut.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi “multi-home, multi-genre” HYBE yang sebelumnya telah membawa perusahaan ini berekspansi ke Amerika Serikat, Jepang, Amerika Latin, India, dan Tiongkok. Melalui kolaborasi ini, HYBE bertujuan membangun ekosistem jangka panjang untuk menemukan, mengembangkan, dan mendukung talenta Afrika agar mampu bersaing di pasar musik internasional, tanpa menghilangkan identitas budaya mereka.
Tyla jadi artis pertama dalam inisiatif Afrika HYBE

Penyanyi pop asal Afrika Selatan, Tyla, menjadi artis pertama yang mendapatkan dukungan langsung dari inisiatif ini. Pemenang Grammy Awards 2024 untuk kategori Best African Music Performance tersebut tetap berada di bawah manajemen Brandon Hixon dan Colin Gayle, dengan HYBE berperan memperluas skala global melalui infrastruktur dan jaringan internasionalnya.
Nama Tyla melejit secara global lewat lagu “Water” yang menembus peringkat 7 Billboard Hot 100. Album debutnya, TYLA (2024), juga mencatat kesuksesan dengan debut di posisi No. 24 Billboard 200 dan sertifikasi Gold dari RIAA. Dengan lebih dari 3 miliar streaming di Spotify, Tyla dinilai sebagai representasi sempurna dari potensi global musik Afrika.
NFO LLC dan dukungan terintegrasi untuk artis Afrika

Sebagai bagian dari ekspansi ini, HYBE membentuk joint venture bernama NFO LLC, yang akan menangani manajemen global Tyla sekaligus mengembangkan pipeline artis Afrika lainnya. Perusahaan ini dijalankan oleh Hixon dan Gayle bersama Jen McDaniels, CEO HYBE America Management.
Melalui NFO LLC, HYBE akan memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari tur dunia, pemasaran, strategi digital, produksi multimedia, hingga kerja sama brand dan merchandise. Tidak seperti ekspansi regional HYBE sebelumnya yang banyak mengadopsi sistem pelatihan a la K-pop, pendekatan di Afrika ini lebih fleksibel dan berbasis kolaborasi dengan pelaku industri lokal yang telah berpengalaman.
Momentum global musik Afrika serta visi jangka panjang HYBE

Ekspansi HYBE ke Afrika datang di saat yang tepat, seiring melonjaknya popularitas genre seperti Afrobeats dan Amapiano di pasar global. Laporan IFPI 2025 mencatat pertumbuhan pendapatan musik Sub-Sahara Afrika sebesar 22,6 persen dalam setahun, menembus angka lebih dari 100 juta dolar AS.
CEO HYBE, Lee Jae Sang, menyebut kemitraan ini sebagai tonggak penting dalam strategi global perusahaan. Ia menegaskan bahwa HYBE ingin membangun jembatan berkelanjutan yang memungkinkan artis Afrika berkembang di panggung dunia. Dengan menggabungkan kepemimpinan kreatif berbasis komunitas dan kekuatan infrastruktur global, HYBE berharap dapat memperluas portofolionya melampaui K-pop sekaligus mendorong era baru musik Afrika di tingkat internasional, Bela!


















