Pepatah mengatakan bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang, dan pepatah ini jelas tertanam di Perang Dunia II. Perang ini selalu menggambarkan Sekutu sebagai ksatria putih yang datang untuk menyelamatkan seluruh dunia dari kejahatan Hitler dan Jepang.
Namun, di saat buku-buku sejarah cenderung menggambarkan Sekutu adalah pihak yang suci tanpa dosa, realitas yang terjadi tidak persis seperti yang telah digambarkan. Sekutu melakukan banyak kekejaman selama Perang Dunia II, dan banyak di antaranya yang dilupakan oleh khalayak umum.
Meskipun sedikit yang meragukan bahwa pihak Poros lebih kejam dari mereka, kekejaman yang dilakukan oleh Sekutu menunjukkan pada kita bahwa perang adalah tempat yang dapat mengeluarkan sisi brutal dari dalam diri manusia.
Berikut 10 kekejaman Sekutu di Perang Dunia II yang sering dilupakan oleh khalayak umum.
1. Melakukan pemboman besar-besaran di kota-kota Jepang
Sejarah pada umumnya sering membahas peristiwa jatuhnya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Alasan terkenal yang Amerika gunakan adalah bahwa Jepang tidak akan menyerah sebelum kota terpenting mereka diluluhlantakkan.
Kenyataan yang mengejutkan dari peristiwa itu adalah rusaknya tanah di Hiroshima dan Nagasaki selama puluhan tahun, dengan ratusan ribu jiwa rakyat sipil yang harus mati karenanya.
Namun, jauh sebelum pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Amerika sudah membom kota-kota sipil Jepang secara bertahap untuk menurunkan moral musuh dan menyebabkan korban jiwa yang cukup banyak.
Jenderal Curtis LeMay, yang memerintahkan serangan itu, berkeyakinan bahwa Jepang tidak akan benar-benar menyerah sampai semuanya dimusnahkan. Karena alasan inilah ia memutuskan bahwa pemboman di kota-kota biasa belumlah cukup. Menurutnya, Amerika harus menghancurkan kota terpenting milik Jepang dengan satu serangan mematikan.
Pada 9 Maret 1945, ia melaksanakan rencananya dan memerintahkan serangan udara di Tokyo. Pengeboman ini bukanlah pengeboman biasa, karena para pembom menjatuhkan silinder-silinder napalm dan petroleum jelly untuk mengebom seluruh kota.
Lebih dari 40 kilometer persegi kota dibakar hingga hancur, dan banyak korban yang langsung meleleh karenanya. Itu adalah pemandangan yang mengerikan, dengan setidaknya 100.000 warga sipil tewas.
Jenderal LeMay bahkan mengatakan bahwa Amerika Serikat mungkin telah membunuh lebih banyak orang di Tokyo daripada jumlah korban di Hiroshima dan Nagasaki. LeMay mengakui bahwa kemungkinan besar ia akan didakwa atas kejahatan perang jika pihak Sekutu saat itu kalah.
2. Tentara Rusia memperkosa para wanita Polandia setelah membebaskannya dari Nazi
Di antara tiga kekuatan besar Sekutu, Rusia dikenal memiliki reputasi terburuk dan selalu menjadi "wild card" mereka, tetapi tetap memiliki peran penting untuk menghentikan Hitler.
Rusia tidak hanya memperlambat pergerakan pasukan Nazi, tetapi juga berhasil memukul mundur mereka, melintasi wilayah yang telah diambil oleh Jerman dan akhirnya sampai ke Berlin terlebih dahulu.
Saat itu para prajurit Rusia pasti sangat kelelahan dan kehilangan semangat setelah melewati begitu banyak pertempuran, dan dengan banyaknya perempuan yang mereka temui di sekitar wilayah yang hancur, cukup mudah bagi mereka untuk kembali ke perilaku binatang mereka.
Dikutip dari telegraph.co.uk, beberapa di antaranya hanya melakukan penjarahan, namun sebagian besar dari mereka melakukan pemerkosaan dalam jumlah yang mengejutkan.
Stalin semakin memperburuk keadaan ini dengan menyetujui pemerkosaan yang dilakukan oleh tentaranya. Ia percaya bahwa hal itu adalah cara terbaik untuk menghancurkan musuh secara psikologis.
Mereka tidak hanya melakukannya di kota-kota besar Jerman, karena Tentara Merah juga membebaskan kamp-kamp di negara-negara seperti Polandia dan kemudian memperkosa semua korban perempuannya.
Setelah menjalani begitu banyak pertempuran yang mengerikan, banyak dari tentara ini yang hanya memikirkan hasrat binatang mereka. Mereka juga merasa bahwa mereka dapat mengambil apa pun yang diinginkan, mengingat betapa banyak bantuan yang telah mereka berikan di Eropa dengan membebaskan benua itu dari cengkeraman Nazi.