Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sering Terjadi, Ini 6 Alasan Karyawan Terbaik Resign

Masalah internal hingga peluang yang lebih menjanjikan?

Rosita Meinita

Ada banyak sekali kasus karyawan terbaik di suatu perusahaan lebih memilih resign atau mengundurkan diri, ketimbang memilih loyal dalam waktu yang lama. Ada banyak alasan, mulai dari faktor lingkungan, situasi internal dengan rekan kerja atau peluang di tempat lain.

Namun, alasan utama mengapa karyawan yang baik meninggalkan pekerjaan mereka, adalah untuk mencari peluang lain karena mereka merasa tidak puas dengan situasi kerja mereka saat ini. Psst, bahkan terjadi di perusahan besar dan ternama juga, lho. Lalu, apa saja bagian dari ketidakpuasan tersebut?

1. Karyawan nggak dihargai atau diremehkan

freepik.com/ pixel-shot

Menurut sebuah studi yang berfokus pada mengapa karyawan Facebook berhenti dari pekerjaan mereka, para pekerja tidak keluar karena masalah dengan manajer mereka; mereka pergi karena masalah dengan pekerjaan mereka. Sederhananya, bukti menunjukkan bahwa karyawan pindah ketika pekerjaan mereka tidak menyenangkan dan ketika mereka tidak merasa berguna dan dihargai dalam peran mereka.

Kuncinya: Perhatikan kebutuhan karyawan. Kalau perlu, jadwalkan pertemuan one on one sebulan sekali atau per quartal, untuk membahas masalah dan ide mereka. Pastikan mereka memiliki cukup pekerjaan, bahwa apa yang mereka kerjakan menantang dan menarik, serta memiliki dukungan yang mereka butuhkan untuk memenuhi tanggung jawab mereka.

2. Tidak ada jenjang karier

freepik.com/ photohobo

Tentunya sebagai karyawan, ingin ada jenjang peningkatan karier lewat promosi atau posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ilmu, keterampilan dan relasi yang telah ia bangun selama bekerja, tentu menjadi bekal untuk mendapatkan posisi yang lebih baik lagi di kemudian hari. Namu, jika perusahaan tidak memerhatikan hal tersebut, maka rasa bosan, tidak adanya semangat dan pekerjaan monoton, akan mereka rasakan hingga berujung pengunduran diri.

Kuncinya: Jika belum ada rencana perusahaan untuk menaikkan posisi karyawan, setidaknya berikan karyawan kesempatan untuk melakukan pelatihan tambahan, pengembangan keterampilan, hingga menerima tanggung jawab baru sebagai bagian dari rencana pengembangan perusahaan. Beri tahu mereka bahwa dengan kerja keras dan kontribusi yang konsisten, mereka akan dipromosikan dan diberi tanggung jawab tambahan. Ini memberi sinyal kepada mereka bahwa perusahaan menghargai kerja keras mereka dan berinvestasi untuk masa depan mereka.

3. Kultur perusahaan

freepik.com/ wayhomestudio

Budaya tempat kerja yang toxic adalah salah satu alasan utama seorang karyawan akan berhenti. Jika perusahaan lalai membuat tempat kerja yang inklusif, nyaman dan memiliki nilai-nilai yang menginspirasi serta memotivasi, makan tingkat karyawan yang mengundurkan diri pun akan tinggi.

Kuncinya: Bagian besar dalam mengembangkan lingkungan kerja positif, adalah berkomunikasi dengan baik dan mendengarkan umpan balik dari karyawan. Adanya keadilan dalam pembagian tugas, penempatan posisi, hingga bebas dari tekanan senioritas, mampu membuat karyawan tetap nyaman bekerja dan produktif. 

4. Minim apresiasi terhadap karyawan

freepik.com/ senivpetro

Melansir dari rushrecruitingandhr.com. studi terbaru telah menyatakan bahwa rasa adanya tujuan dan pencapaian prestasi, bahkan lebih penting daripada kebahagiaan, bagi kesehatan manusia. Karyawan yang tidak merasakan adanya tujuan dalam bekerja dan merasa berada di tim yang sehat, tidak mungkin tetap termotivasi dan bekerja keras, terutama jika mereka baru bekerja dari rumah dan berurusan dengan banyak gangguan dari luar.

Kuncinya: Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya, manajer bisa mengajak timnya untuk melakukan pertemuan online secara konsisten, di luar jam sibuk mereka. Bisa juga atur goal atau tujuan bulanan, serta berikan ruang untuk tidak menghubungi karyawan di waktu senggang dan hari libur mereka.

5. Promosi ke orang yang salah

freepik.com/ lgolubovystock

Beberapa perusahaan tentunya akan memberikan promosi untuk pekerjaan, akan tetapi jika hal ini diberikan kepada orang yang salah, bisa menjadi hal yang fatal. Ada pepatah yang mengatakan bahwa leader yang baik akan mempekerjakan orang yang lebih pintar dari mereka.

Ini nggak terjadi ketika seorang leader memiliki ego yang besar dan merasa terancam oleh siapa pun yang menunjukkan kecerdasan dan kemampuannya. Hal yang sering terjadi adalah orang yang dipromosikan bukan karena kemampuannya, tetapi untuk melindungi struktur kekuasaan yang ada.

Kuncinya: Mereka yag memiliki jabatan lebih tinggi, harus bisa melihat situasi seperti ini karena mampu mengganggu produktivitas dan kerja keras karyawan lainnya. 

6. Gaji dan tunjangan

freepik.com/ pressfoto

Pada akhirnya, semua bermuara ke uang. Karyawan akan cenderung 'menutup mata' dengan situasi perusahaan, selama ia mendapat gaji yang memenuhi segala kebutuhannya, beserta tunjangan yang mumpuni.

Faktanya, dalam sebuah penelitian, hampir 70% pekerja menyebutkan gaji rendah sebagai alasan mereka meninggalkan pekerjaan, dengan 40% juga merujuk pada kurangnya tunjangan. Terutama, adanya ketidakpastian di dunia dan tempat kerja saat ini karena COVID-19, karyawan mencari keamanan dan kompensasi yang dapat diandalkan.

Kuncinya: Mungkin bukan segalanya, tapi uang itu jelas penting. Mempertahankan karyawan teratas, berarti memprioritaskan gaji dan tunjangan mereka. Menawarkan kenaikan gaji, bonus dan manfaat komprehensif kepada karyawan, menandakan kepada mereka bahwa perusahaan menghargai pekerjaan yang mereka lakukan dan perusahaan peduli dengan kesejahteraan, kebahagiaan, serta kesehatan jangka panjang mereka.

Itulah 6 alasan mengapa karyawan memutuskan untuk resign. Apakah kamu pernah mengalaminya?

IDN Media Channels

Latest from Working Life