Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Dari Ikut Audisi K-Pop Star, Elma Dae Kini Punya Lagu Sendiri

Lagu "Tapi Sayangnya" diciptakan Yovie Widianto

Aisyah Banowati

Tahun ini, dunia tarik suara Tanah Air semakin ramai dengan kehadiran musisi pendatang baru, Elma Dae. Punya musik yang cheerfull dengan vokal yang khas, suaranya menambah warna baru di panggung musik Indonesia. 

Bukan jebolan ajang pencarian bakat, juga bukan karena viral di media sosial, Elma Dae datang dengan gaya bermusiknya sendiri. Tak tanggung-tanggung, di single solo perdananya, Elma Dae langsung menampilkan satu lagu dalam tiga bahasa.

Bersama POPBELA, Elma Dae menceritakan pengalamannya ikut audisi K-pop, menyanyikan lagu yang diciptakan Yovie Widianto, hingga caranya untuk survive di industri hiburan.

Terinfluence oleh Agnes Mo

instagram.com/elma.dae

Mulai menari saat masih TK, Elma Dae berkisah saat itu menyanyi hanya menjadi hobi saja. Baru setelah melihat Agnez Mo perform lewat layar televisi—yang menurutnya sangat keren—Elma mulai mencoba bernyanyi dengan serius. 

"Terus akhirnya aku nyoba-nyoba nyanyi, tapi masih fals. Dari situ aku mikir kenapa nggak nari sambil nyanyi aja, ya? Terus di sekolah mulai aktif musikal, drama dan nyanyi. Di situ aku mulai latihan vokal," ungkapnya. 

Meski pernah berpikir jika menari sambil menyanyi adalah sesuatu yang keren, Elma Dae baru benar-benar menekuninya saat duduk di SMA. Kemenangannya saat mengikuti lomba membuatnya semakin yakin untuk fokus berkarier di bidang tarik suara.

Iseng ikut audisi untuk jadi trainee

instagram.com/elma.dae

Di tahun 2013 silam, Elma Dae tak menyangka jika keisengannya mengikuti audisi K-Pop Star berhasil mengantarkannya sampai ke tahap finalis. Meski gagal menjadi trainee di Korea Selatan pengalaman tersebut cukup membekas untuknya.

"Terus mulai ikut K-Pop Star. Audisi sendiri, iseng gitu. Audisi untuk jadi K-Pop trainee di Korea Selatan yang ngadain FNC Entertainment sama Star World. Dari 7 negara dipilih 2 perwakilan."

Nyanyi lagu ciptaan Yovie Widianto

instagram.com/elma.dae

Muncul pertama kali lewat duet bersama Christie, Elma Dae kembali dengan lagu solo pertamanya "Tapi Sayangnya". Lagu yang diciptakan Yovie Widianto dan Adrian Kitut ini menggambarkan kondisi saat ada dua orang yang bertemu namun berujung tak bersatu.

"Lagu ini diciptain Mas Yovie, kayaknya nyesuain karakter aku juga. Kan jarang Mas Yovie bikin lagu yang kayak gini, up beat dan cute. Dia lihat personality ku juga, cocoknya gimana," ungkapnya. 

Rilis dalam 3 bahasa

instagram.com/elma.dae

Bukan cuma vokalnya yang unik, lagu solo pertamanya "Tapi Sayangnya", juga punya kemasan yang menarik. Tak tanggung-tanggung, Elma Dae dan tim produksi merilis "Tapi Sayangnya" dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Korea dan Jepang. 

"Sekaligus sekalian nunjukin warna ku yang berbeda dari penyanyi dan musisi lain. Kan, belum ada yang rilis tiga bahasa, ini pertama kali," ungkapnya.

Menariknya, dalam versi berbahasa Indonesia, Elma Dae sendiri yang menambahkan lirik bahasa Korea. Penambahan lirik ini pun sebelumnya tidak direncanakan. Saat rekaman Elma Dae diminta menambahkan lirik atau sesuatu yang bisa menunjukkan warna dirinya.

"Akhirnya perkenalan. Karena aku pikir ini single pertama aku. Dimasukkin dan cocok, terus lucu," jelasnya.

Perbedaan di tiap versi lagu

instagram.com/elma.dae

Pada lagu "Tapi Sayangnya" versi Korea dan Jepang, Elma Dae berinisiatif untuk menambahkan lirik. Di bagian bridge "Tapi Sayangnya" versi Jepang, Elma Dae di bantu Hiroaki Kato, menambahkan lirik yang dibawakan dengan gaya semi nge-rap.

"Nyocokin sama liriknya. Tentang pelangi dan hujan. Kalau pelangi dan hujan kan nggak bakal bersatu," terangnya.

Untuk versi Bahasa Korea, Elma meminta bantuan temannya yang bernama Geun Woo untuk mentranslate liriknya. Untuk aransemennya sendiri, baik versi Korea maupun Jepang, sama seperti versi bahasa Indonesia. Hanya saja cara membawakan tiap versi memang cukup berbeda. 

"Kalau Korea tuh lebih bisa ngomongnya tapi nyanyinya lebih susah di lagu ini karena harus ekstra centil. Kalau cuma nyanyi flat kurang Korea vibesnya. Kalau Jepang lebih nyantai, pakai suara ngebass juga gapapa. Suara tebel pun masih oke karena Jepang tuh suaranya berat-berat orangnya. Jadi, disesuain juga sama negara masing-masing juga karakternya."

Perlahan tapi pasti adalah cara Elma Dae agar survive

instagram.com/elma.dae

Di tengah era yang serba cepat viral, Elma Dae mengakui jika situasinya saat ini cukup challenging karena pasar yang saat ini cukup beragam. Untuk itu, ia berusaha konsisten dalam berkarya serta terus mengasah kreativitasnya saat berpromosi. 

“Step by step is ok buat aku. Semakin ke atas jangan semakin turun. Aku ingin orang-orang tahu seorang Elma Dae itu gimana. Gapapa pelan-pelan, nggak langsung viral, at least orang-orang tau Elma Dae,” tutupnya. 

Lagu “Tapi Sayangnya” sudah dapat kamu dengarkan di berbagai platform streaming musik online. Menariknya, model dalam video musik “Tapi Sayangnya” versi bahasa Indonesia dipilih langsung oleh Elma Dae, lho!

Sudah dengar lagunya? Kalau belum cek video musik di atas, yuk. 

IDN Media Channels

Latest from Working Life