Pasca Tabula Rasa yang menggemakan nama Adriyanto Dewo sebagai sutradara terbaik ajang piala Citra 2015, maka Mudik menjadi karya berikutnya yang patut dinantikan dan disaksikan. Tentu ekspektasi menjadi tinggi setelah apa yang tersaji pada Tabula Rasa, apalagi iming-iming adegan serba organik di Mudik, yang membuat kami benar-benar penasaran. Olahan seperti apa lagi yang akan disuguhkan oleh Adri.
Lifelike Pictures sebagai rumah produksi, bergandengan dengan Mola TV untuk persembahan kali ini, demi tetap memberikan kita hiburan di kala pandemi. Per hari ini, Jumat, 28 Agustus 2020, kamu sudah bisa menyaksikan film yang diperankan oleh Ibnu Jamil, Putri Ayudya, Asmara Abigail hingga Yoga Pratama, di Mola TV, hanya dengan membayar Rp17.500 saja, Bela. Murah, ya!
Film Mudik menceritakan tentang seorang perempuan bernama Aida (Putri Ayudya) yang sedang menghadapi konflik rumah tangga bersama suaminya, Firman (Ibnu Jamil). Ia memutuskan untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta bersama sang suami denga harapan ada menemukan titik terang terhadap konflik yang mereka hadapi. Dalam perjalanannya, terjadi sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa seorang laki-laki. Peristiwa itu akhirnya mempertemukan Aida dan Firman dengan pasangan suami istri lainnya bernama Santi (Asmara Abigail) dan Agus (Yoga Pratama).
Lalu apa yang membuat film ini layak kamu tonton? Berikut 5 fakta menarik di balik film Mudik yang patut kamu simak.
1. Kekuatan pada dialog, aktor dan alur cerita
Sebagai penulis dan sutradara, Adri merasa bahwa kekuatan film ini ada pada latar belakang cerita, aktor dan aktris yang memerankan karakternya dengan sangat baik dengan memberikan kejujuran kepada karakternya masing-masing. Sedangkan bagi Sheila Timothy selaku co-producer, musiknya (scoring oleh Indra Perkasa) menjadi faktor penting pembawa mood dalam film ini. Hal ini pun diamini oleh para pemeran.
Namun bagi para aktor dan aktrisnya sendiri, kekuatan film ada pada sang sutradara yang mampu memberikan arahan pendalaman karakter bagi setiap pelakon, sehingga energi yang dikeluarkan pun terasa organik sesuai kebutuhan adegan. Hal ini yang akhirnya membuat jahitan cerita terasa mengalir dengan alami.
2. Kerja keras dan determinasi tinggi sang sutradara
"Mas Adri tuh, sempat kecelakaan dan berada di kursi roda selama dua minggu, pas masih di tengah-tengah shooting. Tapi dia mau liburnya cuma sehari. Habis itu lanjut shooting lagi!" cerita para pemeran kepada awak media di konferensi pers virtual yang diadakan pada Senin kemarin (24/8).
Kecelakaan tersebut tidak membuat Adri menunda proses pengambilan gambar, demi kesempurnaan yang ia inginkan.