Review Film The Good Liar: Romansa Cinta Lansia Berbalut Kebohongan

Plot Twist Serba Tak Terduga yang Membuat Kita Tak Bisa Menebak Jalan Ceritanya

Sebelum menyaksikan film ini, saya sempat berbicara dengan beberapa penonton. Banyak yang awalnya enggan menonton The Good Liar karena mereka merasa kalau film ini terlalu berat. Alasannya? Banyak intrik dan detail yang harus diperhatikan jika kita nggak ingin ketinggalan cerita.

Jujur, mendengar statement seperti itu, membuat saya was-was juga saat akan menontonnya. Terlebih saya sedang dalam kondisi kurang fit untuk menyaksikan film yang mengharuskan ‘berpikir’ lebih berat.

Hal ini terbantahkan pada akhirnya. Ketika menyaksikan film ini, saya dapat mengikutinya dengan baik. Meski detail-detail kecil pada konflik terserak di sepanjang film, saya masih bisa menangkapnya tanpa ketinggalan sedikit pun.

Bagian paling seru dari film ini tentu di sepertiga akhir film alias klimaksnya. Kebohongan-kebohongan, baik yang dilakukan Courtnay maupun McLeish, pada akhirnya terbongkar dengan sendirinya dan mengarahkan pada sedikit adegan action yang cukup membuat degdegan.

Bagi saya, plot twist di bagian akhir film benar-benar tak terduga. Pikiran saya yang sudah menduga banyak hal mengenai akhir film ini, hilang begitu saja karena sama sekali salah. Saya bahkan sampai tak bisa berkata-kata melihat akhir film yang jauh di luar dugaan, dalam arti positif, tentunya.

Balas Dendam yang Menunggu Hingga 60 Tahun

Pembalasan dendam, mungkin menjadi benang merah dari film ini sekaligus pesan moral yang ingin disampaikan kepada penonton. Karena kesalahan yang dibuat Courtnay di masa lalu ternyata membuat hidup McLeish hancur total. Ia pun mencoba membalaskan dendamnya meski harus menunggu hingga 60 tahun.

Untuk kamu yang ingin menyaksikan film dengan genre berbeda, lebih segar, dan kisah yang tak biasa, The Good Liar bisa jadi salah satu rekomendasinya. Kalau sudah menontonya, jangan lupa tulis pendapat kamu di kolom komentar ya!