Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ikuti 8 Cara Menanam Porang Ini Agar Hasil Panenmu Berkualitas

Dikutip langsung dari ahlinya

Natasha Cecilia Anandita

Tanaman Porang atau disebut juga iles-iles, kini mulai digemari para petani. Pasalnya, tak hanya memiliki nilai jual tinggi, tanaman ini pun mudah untuk ditanam. Memiliki nama ilmiah Amorphophallus muelleri, tanaman penghasil umbi ini memiliki pasar yang luas, mulai dari Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Australia, hingga Korea.

Umbi porang yang diolah menjadi tepung, memiliki harga jual yang tinggi di pasar ekspor. Lantas bagaimana cara membudidayakannya sehingga memiliki hasil berkualitas dan mendapat harga jual tinggi? Berikut Popbela berikan tata cara menanam tanaman porang, yang direkomendasikan oleh Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Edi Santosa S.P M.Si.

1. Jangan dijadikan tanaman tumpang sari

pexels.com/anna-shvets

Sang ahli menyarankan agar porang tidak dijadikan tanaman tumpang sari. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi rebutan nutrisi antara tanaman utama dan porang itu sendiri.

Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.

2. Tanah harus diolah

pexels.com/lukas

Dalam menanam tanaman porang, hal utama yang perlu dilakukan adalah merawat dan mengolah tanah tempat tanamnya. Kegemburan tanah juga menjadi faktor penentu kualitas tanaman.  Porang yang ditanam di tanah keras, membuat umbi yang ada di dalam tanah cenderung tumbuh ke arah atas. Sehingga, hasil akan didapatkan umbi porang yang berbentuk serupa dengan singkong agak memanjang.

Sebaliknya, jika ditanam di tanah yang gembur. Maka, hasil umbi Porang akan tumbuh ke samping dan bisa membulat besar. Akan lebih bagus lagi jika menanam porang di tanah dengan kandungan pasir yang tinggi.

3. Jangan menanam terlalu dalam

pexels.com/zen-chung

Hal selanjutnya yang harus kamu perhatikan adalah jangan menanam bibit porang terlalu dalam. Kedalaman paling ideal untuk menanam bibit porang adalah sekitar 10-15 sentimeter. Jika menanamnya terlalu dalam, maka hasil umbi porang akan memanjang seperti singkong dan terdapat sekat di antaranya.

4. Atur jarak tanam

pexels.com/tima-miroshnichenko

Tanaman porang merupakan tanaman yang bisa ditanam di naungan pohon ataupun tumbuhan lain. Namun disarankan agar jarak tanam porang jangan terlalu rapat, hal itu dapat menyebabkan umbi porang sulit untuk tumbuh besar membulat.

5. Pemberian pupuk

pexels.com/karolina-grabowska

Seperti pada umumnya, pupuk diperlukan agar hasil panen maksimal. Pupuk yang digunakan untuk porang adalah pupuk kandang. Pupuk kandang dipilih karena rendah kandungan kimia dan lebih baik untuk tanah. Pemberian pupuk akan lebih baik jika petani memberikan 1 kilogram pupuk kandang, hanya sekali selama masa tanam.

Jika tetap ingin memberikan campuran pupuk kimia NPK, maka cukup satu kali saja selama masa tanam. Masa tanam porang umumnya dilakukan saat periode musim kemarau hingga awal musim hujan.

6. Bersihkan rumput dan alang-alang sekitar Porang

pexels.com/anna-shvetspexels

Meski tetap bisa tumbuh tanpa perawatan, namun akan lebih baik dan berkualitas jika dilakukan perawatan seperti membersihkan rumput dan alang-alang yang tumbuh di sekitar tanaman porang. Pasalnya, alang-alang tersebut dapat menembus umbi dan merusak bila tidak dicabut.

7. Semprot seperlunya

pexels.com/cottonbro

Selama masa tanam, porang tidak perlu disemprot pestisida secara rutin. Kecuali, jika tanaman tersebut berada di tanah yang terlalu lembap dan diserang jamur, serta saat tanah terinfeksi yang bisa mengakibatkan umbi porang juga ikut terinfeksi. Jika tanah di sekitar penanaman Porang tersebut terinfeksi, maka petani wajib dan harus membersihkannya, memberi pupuk dan fungisida.

8. Waktu panen

pexels.com/taryn-elliott

Porang dapat dipanen setelah enam bulan atau setelah periode musim kemarau berakhir. Jika tidak dipanen, tanaman porang akan layu dan seolah mati. Tapi mereka tidak sebenarnya mati, musim berganti, tahun depan saat musim kemarau berikutnya jika diberikan pupuk dan dirawat dengan baik, tanaman porang bisa berisi kembali. Berdasarkan penuturan Edi Santosa, jika tanaman porang tidak sempat dipanen, dapat tetap hidup sampai tiga tahun kedepan, dan menghasilkan umbi yang besar jika dirawat.

Itulah tata cara menanam tanaman porang sampai panen yang berkualitas langsung dari ahlinya. Selamat mencoba!

IDN Media Channels

Latest from Inspiration