Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Menentang #MuslimBan dari Trump, Perusahaan Ini Ambil Langkah Cerdas

Apa yang mereka lakukan?

Mega Dini

Setelah Donald Trump resmi diangkat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, banyak sekali perdebatan yang terjadi di tengah masyarakat Amerika. Baru-baru ini, pihak Trump kembali menyampaikan pernyataan yang kontroversial tentang larangan bagi muslim untuk memasuki wilayah Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan Muslim ban. Sebenarnya, tindakan ini sudah sempat disinggung oleh presiden sekaligus pebisnis kaya raya tersebut pada saat kampanye.

cnn-cae012e25a13479cd591486395360a17.jpgwww.cnn.com

Tentu saja, banyak pihak yang geram mendengar pernyataan yang rasis tersebut. Nggak hanya dari kalangan selebritas, beberapa perusahaan turut bereaksi atas larangan terhadap pengungsi dan orang Muslim ini. Bahkan, Starbucks telah menyusun rencana untuk menyikapi masalah nasional yang berdampak pada banyak negara tersebut. Kira-kira apa saja yang akan dilakukan Starbucks?

1-0c2ac986366c2a19bf1c911dd6ba088c.jpg

Dilansir dari Independent, Howard Schultz selaku pimpinan gerai kopi tersebut mengaku akan menerima 10.000 karyawan dari golongan pengungsi untuk bekerja di gerai-gerai Starbucks. Hal ini akan berlaku jika Trump terbukti benar-benar melarang muslim dan pengungsi untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. Rencana ini sudah diumumkan secara resmi dan akan berlaku di seluruh dunia hingga 5 tahun ke depan.

2-8729708d37c325bc30e0be8428064f5d.jpg

Schultz juga mengungkapkan bahwa dia berencana untuk fokus pada para imigran dari Amerika Latin khususnya Meksiko. Dalam surat yang dia tulis, dia juga ingin membantu para petani kopi di Meksiko serta menyediakan asuransi kesehatan untuk mereka.

3-a2a242b1025e47263cfc000253be9f45.jpg

Schultz merupakan orang yang sangat memihak Hillary Clinton saat masa kampanye. Ketika mendengar isu muslim ban, Schultz sadar bahwa mungkin protesnya nggak akan mengubah keputusan orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut. Maka dari itu, dia memilih untuk merekrut banyak pengungsi nantinya. Budaya kerja di Starbucks juga akan lebih baik karena Schultz ingin lebih sering berkomunikasi dengan karyawannya secara langsung.

Hmm.. semoga rencananya memang akan direalisasikan, ya.

BACA JUGA: Inilah Tolak Ukur Majalah TIME Memilih Donald Trump Sebagai "Sosok Tahun 2016"!



 

IDN Media Channels

Latest from Inspiration