Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Masuki 2024 dengan 5 Tips Menyusun Resolusi Keuangan untuk Masa Depan

Yuk, belajar menambah pundi-pundimu

Mariana Politton

Kamu memang telah memasuki tahun baru 20243. Inilah waktu yang tepat untuk kamu menengok ke belakang dan sekali lagi, melihat bagaimana catatan keuanganmu di tahun-tahun sebelumnya, terutama di era pandemi. Atau, mungkinkah kamu belum memiliki catatan terkait?

Tenang, tidak pernah ada kata terlambat untuk segala sesuatu. Tanpa terkecuali masalah keuangan yang notabene adalah, "hilang seribu, tumbuh seribu yang lain." Dengan kata lain, selalu ada kesempatan untuk mengatur keuanganmu lagi dan lagi.

Nah, untuk membantu upaya tersebut, Popbela sengaja merangkum setidaknya lima tips menyusun resolusi keuangan di tahun 2024. Semoga bermanfaat!

TAHAP PERENCANAAN

"Sedia payung sebelum hujan." Istilah ini tentu tidak asing lagi di telingamu, bukan? Dengan kata lain, kamu pun memahami konsep mencegah lebih baik dibandingkan mengobati. Begitu juga dalam hal keuangan, lebih baik mempersiapkan segalanya sebelum terlambat.

1. Menetapkan skala prioritas

freepik.com/doucefleur

Dalam tahap perencanaan, kamu pasti langsung memikirkan beberapa poin pengeluaran. Mulai dari kewajiban hingga kebutuhan hidup yang tak terelakkan. Tidak ketinggalan, hal-hal yang bersifat sekunder, namun selalu membebani pengeluaranmu setiap bulannya.

Atas dasar itulah, kamu sebaiknya memilah setiap poin pengeluaran dan menentukan poin mana sajakah yang layak masuk ke dalam skala prioritas. Pastikan skala prioritas terbagi dalam beberapa bagian, seperti prioritas tahunan, bulanan, hingga per minggunya.

Misalnya, kamu menentukan skala prioritas tahunan meliputi pengeluaran untuk hadiah ulang tahun orang-orang tercinta. Sedangkan skala prioritas bulanan meliputi kewajiban. Berbeda dengan skala prioritas mingguan yang meliputi kebutuhan hidup. Got it?

2. Menyiapkan dana darurat

pixabay.com/maklay62

Siapa yang tahu apa yang akan terjadi sedetik kemudian, besok dan hari-hari seterusnya? Buktinya, tidak ada yang menyangka bahwa tahun 2020 menjadi awal masuknya virus COVID-19 ke Indonesia. Sehingga ekonomi yang kokoh dibutuhkan dalam masa darurat.

Itu artinya, kamu wajib mempersiapkan dana darurat. Caranya, dengan menyimpan sejumlah uang di deposit hingga mencapai satu kali jumlah pengeluaran setiap bulannya. Dari situ, tambah jumlah hingga mencapai enam atau sembilan kali jumlah terkait.

3. Melunasi utang

Pexels.com/Karolina Grabowska

Bisa dibilang, tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa menerima bantuan. Tidak hanya bantuan tangan dari orang lain, tetapi juga bantuan berupa kredit untuk memenuhi beragam keperluanmu. Apakah pernyataan ini langsung membuatmu mengangguk setuju?

Eits, sebelum berkata "amin", kamu harus mengingat fakta bahwa bantuan kredit bukanlah hal yang diberikan secara cuma-cuma. Sebaliknya, kamu harus menggantinya dengan ketentuan denda bunga yang telah ditetapkan. Hal ini memengaruhi jumlah pengeluaran.

Oleh karena itulah, dalam tahap perencanaan, pastikan kamu melakukan upaya untuk melunasi semua utang kredit. Tahukah kamu? Terbebas dari utang, memastikan keadaan finansialmu sebagai fondasi kehidupan yang aman dan kokoh.

TAHAP EKSEKUSI

Apakah kamu sudah sukses melakukan perencanaan keuangan di atas? Tentu, belum! Karena perencanaan memakan waktu yang cukup lama. Namun, ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan dalam mengeksekusi pengaturan keuangan, seperti berikut!

4. Mengontrol gaya hidup

Shutterstock/Dragon Images

Bernostalgia  ke masa kecil, apakah kamu masih mengingat pelajaran ekonomi di bangku sekolah atau setidaknya, nasihat orangtua mengenai pentingnya berhemat? Tentu, kamu mengingatnya tanpa pernah melaksanakannya secara konsisten hingga kini, bukan?

Itulah fakta mengenai "teori lebih mudah diresapi ketimbang dipraktekkan." Semua setuju? Nah, hal tersebut berlaku pada eksekusi finansial yang mana gaya hidup tidak seimbang dengan pengeluaran. Sehingga kamu wajib mengontrolnya agar mampu berhemat.

Misalnya, pemasukkanmu nyatanya tidak cukup untuk membeli beragam produk skincare mahal atau beberapa baju setiap minggunya. Yuk, dikontrol bersama, Bela!

5. Melakukan pencatatan keuangan

qldwriters.org.au

Pernahkah terpikirkan olehmu mengenai pundi-pundi uang yang entah bagaimana bisa, mereka terbang dan hilang tanpa jejak? Kemana sajakah mereka mendarat? Kamu pasti kehilangan jejak dan tidak tahu bagaimana cara menjawabnya secara spesifik.

Itu artinya, kamu tidak pernah melakukan pencatatan keuangan secara berkala. Mulai dari catatan keuangan mingguan hingga bulanan. Sehingga kamu tidak tahu kenapa budget untuk self-reward berkurang hingga mencapai 2 juta? Memangnya kamu beli apa saja, tuh?

Nah, untuk mengatasi masalah umum tersebut, mulai bangun kebiasaan untuk mencatat setiap pengeluaran, tanpa terkecuali. Simpan beberapa bukti transaksi sebagai bukti. Dengan ini, kamu akan mengetahui pengeluaranmu dominan di mana. Boros atau hemat?

Bonus: membuka peluang investasi

unsplash.com / austin distel

Kamu cukup percaya diri bahwa kamu sudah hemat dalam bidang finansial. Setidaknya, kamu tidak pernah lupa menyisihkan pemasukan ke dalam rekening tabungan. Akan tetapi, sadarkah kamu? Uang dalam bentuk deposit nyatanya bersifat mati.

Dengan kata lain, uang deposit tidak akan menghasilkan sejumlah untung. Berbeda dengan investasi berupa pasar uang, obligasi, saham, maupun emas. Ketika kamu memasukkan sejumlah saldo, kamu dapat memperoleh untung dari 1% hingga 100% apabila beruntung.

Oleh sebab itu, membuka peluang investasi harus disertai dengan pemahaman akan bidang investasi itu sendiri. Jangan langsung ikut-ikutan sebelum belajar. Bisa rugi, lho!

So, apakah kamu sudah siap untuk mengatur keuanganmu di tahun 2024, ini?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration