Minimalkan Kerugian, Ini Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan

Jangan sampai kamu tidak tahu uangmu lari ke mana

Minimalkan Kerugian, Ini Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Siapa yang mau lebih cuan di tahun 2021 ini? Sebenarnya, langkah awal untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan adalah dengan rutin membuat catatan atau laporan keuangan. Lewat laporan keuangan yang rutin kita buat setiap hari, akan memudahkan kita untuk melihat pengeluaran apa saja yang banyak menghabiskan biaya, sehingga bisa menentukan pengeluaran mana yang bisa ditekan. Tujuannya, kita bisa menabung lebih banyak pundi-pundi rupiah.

Untuk keuangan pribadi, laporan keuangan cukup dengan mencatat berapa jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Ditulis secara manual di buku atau catatan di ponsel masih sangat memungkinkan. Namun, bagi perusahaan, laporan keuangan bisa lebih kompleks karena besaran uang keluar-masuk benar-benar harus tercatat secara detail untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Mau membuat laporan keuangan, tapi bingung bagaimana cara memulainya? Simak contoh laporan keuangan dan cara membuatnya berikut ini.

Minimalkan Kerugian, Ini Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dapat kamu mulai dengan membuat catatan pengeluaran. Jika kamu mulai membangun bisnismu, jangan lupa untuk selalu mencatat setiap transaksi pengeluaran yang terjadi. Sekecil apapun pengeluaran tersebut, harus tetap kamu catat secara terperinci di laporan keuangan. Catatan pengeluaran ini sangat penting untuk mengetahui berapa modal yang telah kamu keluarkan untuk merintis bisnismu.

Catatan pengeluaran ini dapat kamu buat secara manual di buku besar atau menggunakan aplikasi Ms. Excel. Saat ini, sudah banyak juga aplikasi gratis yang dapat kamu manfaatkan sebagai catatan pengeluaranmu, seperti BukuKas atau Teman Bisnis.

Selain pengeluaran, kamu juga wajib mencatat laporan pemasukan. Bukan hanya nominalnya, catat juga sumber pemasukan secara detail. Misalnya, pemasukan hasil penjualan, pinjaman berbentuk utang, atau tambahan modal pribadi. Tulis semuanya secara jelas agar kamu dapat mengembalikan dan membayar kembali jika pemasukan tersebut berbentuk pinjaman.

Setelah membuat pengeluaran dan pemasukan pada catatan yang terpisah, secara berkala kamu wajib memiliki buku kas utama. Dalam buku ini, semua catatan pengeluaran dan pemasukan ditulis jadi satu secara runut berdasarkan tanggal transaksi. Dengan adanya buku kas utama, kamu dapat menentukan strategi untuk mengembangkan bisnis kamu di masa mendatang.

Selanjutnya, dalam laporan keuangan, kamu juga perlu membuat catatan yang berisikan inventaris barang-barang apa saja yang kamu miliki untuk menunjang kegiatan operasional bisnis kamu. Misalnya, ponsel, laptop, printer, kendaraan roda dua, hingga meja dan kursi kantor.

Catatan inventaris ini penting kamu miliki apabila jika suatu hari bisnismu mengalami kerugian, kamu bisa menjual inventaris yang kamu punya untuk menutup kerugian tersebut.

Jika bisnis yang kamu jalankan berupa jual-beli barang, catatan stok barang juga menjadi hal yang penting dalam laporan keuangan. Berapa banyak barang yang dibeli, barang yang terjual, atau barang yang terpaksa diretur harus tercatat jelas. Catatan ini bisa membantumu mengembangkan bisnis dan meminimalkan kerugian.

Untuk kamu yang masih bingung bagaimana contoh laporan keuangan lengkap dengan cara membuatnya serta aspek apa saja yang harus dicatat, berikut contoh yang bisa jadi rekomendasi kamu.

Laporan keuangan neraca sederhana

Pertama ada neraca sederhana. Pada neraca sederhana ini, kamu hanya perlu mencatat jumlah pengeluaran dan pemasukan yang terjadi setiap harinya. Supaya tidak bingung dan lebih jelas, kamu bisa menulis secara rinci dari mana saja pemasukan yang ada, serta apa saja pengeluaran yang dibutuhkan lengkap dengan tanggalnya.

Laporan keuangan laba rugi

Selanjutnya ada laporan keuangan laba rugi. Dalam laporan ini, catatan keuanganmu dikelompokan menjadi dua, yakni kelompok laba (pemasukan dan hasil penjualan) dan kelompok rugi (pengeluaran atau beban yang harus dibayar).

Semua keuntungan biasanya ditulis pada bagian atas laporan keuangan. Kemudian, setelah keuntungan tertulis secara rinci, baru di bagian bawahnya dimasukan laporan kerugian. Setelah ditulis semua, kamu bisa mengurangi keuntungan (laba) dengan kerugian (rugi) dalam periode tertentu.

Jika hasilnya untung, maka pendapatanmu lebih besar dari pengeluaran. Jika hasilnya rugi, kamu bisa menggunakan laporan keuangan ini sebagai bahan evaluasi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌