Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Buku yang Cocok Dibaca untuk Kesehatan Mental Selama Pandemi

Berikan jeda waktu untuk kesehatan mentalmu lewat buku ini!

Mariana Politton

Tahukah kamu? Pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, melainkan kesehatan mental setiap individu. Pasalnya, kita dituntut untuk memberlakukan kebijakan social distancing, yang mana hal ini bisa menyebabkan dampak psikologis tersendiri.

Oleh karena itulah, setiap individu disarankan untuk memperhatikan kesehatan mental. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan adalah melakukan meditasi melalui beberapa media termasuk buku-buku yang memuat konten inspiratif.

Nah, di bawah ini, Popbela sengaja merangkum setidaknya lima rekomendasi buku yang cocok dibaca untuk kesehatan mental selama masa pandemi. Yuk, kita mulai baca bersama!

1. Happiness Project

amazon.com

2010 | Penulis: Gretchen Rubin

Diambil dari sebuah kisah nyata, Gretchen Rubin memperkenalkan dirinya sebagai seorang perempuan yang mencoba mencari hal-hal yang mampu membuatnya bahagia. Upaya tersebut dinamakannya dengan sebutan "Proyek Kebahagiaan" yang menjadi judul buku.

Proyek ini sendiri dilakukan dengan cara yang sangat mudah diikuti. Beberapa di antaranya adalah membuat satu resolusi setiap bulan, mempraktikkan kasih sayang, meminta pertolongan, mendapatkan lebih banyak kesenangan, serta menulis jurnal.

Tentu, kamu dapat mengikuti poin-poin positif tersebut dalam rangka membangun "Proyek Kebahagiaan"-mu selama masa pandemi. Let's build the happiest life inside your home!

2. The Book of Sloth Philosophy

amazon.com

2018 | Penulis: Jennifer McCartney

Jika kamu pernah menyaksikan film kartun berjudul Zootopia (2016), kamu tentu mengingat karakter hewan kungkang atau sloth yang digambarkan bergerak lambat. Hal tersebut sesuai dengan kecenderungan hewan ini yang selalu terlihat santai namun fokus.

Atas dasar itulah, buku ini menyarankan pembaca untuk mencoba melawan gaya hidup yang terbilang overproductive sehingga kehilangan fokus atas diri sendiri. Mulai dari hal-hal kecil seperti makan dan tidur yang cukup, hingga waktu bersama orang terkasih.

Tentu, masa pandemi merupakan waktu yang mengingatkanmu untuk kembali menikmati pentingnya melakukan segala sesuatu dengan pelan namun fokus, layaknya kungkang.

3. What a Time to Be Alone

blackgirlindubai.com

2018 | Penulis: Chidera Eggerue

Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Akan tetapi, tidak menepis fakta bahwa aktivitas yang padat terkadang membuat seseorang merasa kesepian tanpa mengetahui alasan pastinya.

Secara gamblang dan kreatif, buku ini mengingatkan pembaca bahwa perasaan kesepian bukanlah hal yang salah. Justru, kamu dapat memanfaatkan rasa kesepian tersebut untuk lebih mencintai diri sendiri dan menjauhi orang-orang yang memberi pengaruh negatif.

Nah, kebetulan sekali! Masa pandemi atau bahkan karantina, terkadang membuat seseorang merasa sangat kesepian. Akan tetapi, inilah kesempatan untuk lebih memahami dan mencintai diri sendiri.

4. Love for Imperfect Things: How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection

amazon.com

2016 | Penulis: Haemin Sunim

Mencintai diri sendiri merupakan hak, kewajiban, sekaligus permasalahan yang akan terus digumuli. Pasalnya, setiap individu akan menghadapi berbagai tantangan yang menimbulkan efek psikologis tersendiri, seperti insecurity, anxiety dan semacamnya.

Menanggapi isu terkait, buku ini hadir untuk mengajarkan bagaimana mencintai diri sendiri dapat dimulai dari membayangkan dirinya sebagai sosok pribadi yang lebih pintar, lebih attractive secara visual dan lebih bahagia dibandingkan apa yang kamu rasakan.

Jika kamu mulai membayangkan sesuatu yang melebihi hal-hal di dunia realita, kamu akan merasakan efek psikologis yang positif yaitu merasakan hal yang dibayangkan tersebut.

5. The Things You Can See Only when You Slow Down

amazon.com

2012 | Penulis: Haemin Sunim

Dunia ini memang cenderung bergerak cepat sekaligus menuntut setiap individu untuk mencapai standar ideal masyarakat. Akan tetapi, pada dasarnya, kamu memiliki hak untuk memilih gaya hidup yang berbeda, yaitu bergerak lambat.

Pasalnya, bergerak lambat akan membuatmu melihat hal-hal yang sebelumnya tidak kamu sadari. Tanpa terkecuali keindahan yang sebenarnya ada pada dirimu sendiri serta perasaan yang sebelumnya tertahan sehingga kamu pun tidak memahaminya.

Dengan kata lain, buku ini akan membantumu melalui proses evaluasi diri sekaligus pengenalan akan dirimu. 

Nah, buku-buku tersebut cocok untuk dibaca selama masa pandemi ini, bukan?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration