Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Inspiratif! Program Merdeka Belajar Beri Inovasi yang Kreatif di Papua

Education is a must, girls!

Anastasia Desire

Kegiatan belajar dan mengajar merupakan salah satu aspek penting jalannya sebuah pendidikan untuk membangun generasi muda bangsa agar lebih maju dan berprestasi. Kemampuan untuk mengenyam pendidikan telah diupayakan oleh pemerintah agar seluruh pelosok Indonesia mampu memperoleh suatu pendidikan yang layak.

Kali ini, kebijakan Merdeka Belajar yang diamplifikasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mendapat banyak respon yang positif dan berbagai manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh peserta didik, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari seluruh pelosok negeri.

Kalau kamu termasuk cewek yang peduli dengan pentingnya pendidikan, it's for you! So, keep scrolling!

1. Awal mula program Merdeka Belajar

Dok. UNICEF Indonesia/Jimmy Kruglinski

Melansir dari kemdikbud pada 20 Juni 2022, praktik baik mengenai Program Merdeka Belajar kini telah diimplementasikan di tanah Papua. Adanya praktik baik ini diawali oleh semangat pengabdian untuk mengaplikasikan ilmu pendidikan Bahasa Inggris melalui sebuah metode pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.

Praktik ini dilaksanakan oleh Trias Agata Roni, guru Bahasa Inggris pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Diaspora Kotaraja Jayapura. DIketahui Trias Agata Roni menjadi satu dari 2.460 orang yang dinyatakan lulus dalam Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 1 Tahun 2020.

“Kurikulum yang saya gunakan dalam mengajar saat ini yaitu Kurikulum 2013, namun tidak menghalangi niat saya dalam menerapkan ilmu pembelajaran yang telah saya dapat melalui pelatihan PGP selama 9 bulan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)”, ungkap Trias, yang hingga sekarang masih menjadi guru honorer yang mengajar kelas XI dan XII di SMA YPK Diaspora, Papua.

2. Tumbuhkan semangat belajar serta rasa percaya diri para siswa

Dok. Kemendikbudristek

Trias merasa bersyukur bahwa PGP ini mampu menumbuhkembangkan semangat belajar serta rasa percaya diri siswa sehingga menjadi lebih percaya diri.

“Dulu sebelum sekolah kami (YPK Diaspora) menjadi Sekolah Penggerak, banyak siswa yang tidak berani bertanya, canggung dalam berdiskusi. Saat ini hampir setiap hari suasana deretan kelas X menjadi ramai, ramai dalam arti sesama siswa saling diskusi pelajaran”, lanjut Trias.

3. Jenjang pendidikan juga difokuskan di lingkungan kampus

Getty Images/Hispanolistic

Disamping itu, pembelajaran yang baik juga tak hanya diterapkan pada jenjang PAUD, SMP,  dan SMA saja, namun juga penting untuk mengimplementasikan pembelajaran yang baik di lingkungan kampus seperti di salah satu kampus di Indonesia yaitu Sampoerna Academy.

Lingkungan kampus juga perlu untuk dilaksanakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar para mahasiswa mampu merespon positif terkait pengajaran di kampus.

Tak hanya itu saja, teknik dan tips belajar efektif juga harus diajarkan agar pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih efisien. Mengingat kegiatan belajar sangat diperlukan tidak hanya bagi siswa atau mahasiswa saja, namun juga bagi mereka yang sudah bekerja.

Pembelajaran yang efektif bisa dilakukan dengan menyesuaikan gaya belajar dengan kepribadian, mengutamakan materi yang sulit, belajar dengan suasana santai, tidak berlama-lama, belajar dengan berbagai media, bersikap kritis, hingga belajar dengan berdiskusi.

4. Harapan besar Mendikbudristek kepada calon Guru Penggerak

Dok. Kemendikbudristek

Menurut Mendikbudristek, Nadiem Makarim, melalui PGP ini nantinya diharapkan akan terlahir guru-guru Penggerak yang dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, inovatif, dan kreatif agar dapat menggerakkan ekosistem pendidikan menuju kemajuan di masa yang akan datang.

“Saya sangat berbahagia, betapa calon-calon Guru Penggerak angkatan pertama, termasuk para instruktur, fasilitator, dan pengajar praktiknya sudah menunjukkan kemajuan yang kita cita-citakan bersama”, kata Nadiem.

Sangat dibutuhkan komitmen serta upaya yang kuat dan juga berkelanjutan agar Program Guru Penggerak (PGP) dan Sekolah Penggerak dapat berjalan dengan sukses. (WEB)

IDN Media Channels

Latest from Inspiration