Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

15 Tanda Orangtuamu Melakukan Emotional Abusive

Kenali tanda-tanda ini sebelum keadaan semakin parah!

Raizza Monik Setiawanti

Normalnya, orangtua adalah sosok yang paling memberikan rasa aman terbesar dalam hidup seorang anak. Merekalah yang pertama mengajarkan rasa hormat dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Sayangnya, nggak semua anak bisa merasakan hal itu. 

Orangtua bukanlah makhluk yang sempurna, mereka juga memiliki kekurangan. Beberapa anak tumbuh dengan ibu dan ayah yang perilakunya dapat menyebabkan anak-anak mereka terluka hingga mengalami kekerasan emosional atau emotional abusive

Dikutip dari bustle.com, psikoterapis Mayra Mendez, Ph.D., LMFT mengatakan bahwa "Emotional abusive adalah perilaku yang dilakukan pengasuh atau orang tua mencakup serangan verbal dan emosional seperti terus menerus mengkritik, mempermalukan, meremehkan atau mencaci anak, serta mengisolasi, mengabaikan, atau menolak seorang anak."

Untuk menghindari hal ini terjadi pada kebanyakan keluarga, simak ulasan berikut ini terkait apa saja tanda yang bisa menunjukkan kalau orangtua melakukan emotional abusive terhadap anaknya!

1. Kamu memiliki hubungan yang nggak sehat dengan orang lain

canva.com

Dalam keluarga, orangtua adalah contoh pertama yang dijadikan panutan oleh anak-anaknya. Bagaimana mereka bersikap tentu akan memberi pengaruh terhadap cara anak bersikap kepada orang lain. Untuk itu, akan sangat sulit melihat seorang anak memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, kalau hubungan mereka sendiri dengan sang orang tua berjalan tidak sehat.

"Kemampuan untuk terlibat dalam pola hubungan yang sehat terlihat pada kekuatan seseorang dalam kompetensi sosial emosional," kata Mendez. 

Jadi, ketika anak-anak mengalami emotional abusive, kemampuan mereka untuk terlibat dalam hubungan yang sehat akan terganggu.

2. Kamu merasa rendah diri

canva.com

Kekerasan emosional biasanya menyangkut harga diri. Hal ini karena melibatkan cacian dan kritik yang dilakukan tiada henti. Berurusan dengan kekerasan verbal ini tentu nggak mudah. Terlebih lagi kalau terjadi saat anak sedang berada dalam proses tumbuh dewasa. Semua kritik dan cacian yang diberikan padamu, akan berpeluang besar untuk kamu bawa dan ingat hingga dewasa.

3. Cenderung menjadi pesimis terhadap berbagai hal

canva.com

Ketika sudah terbiasa mendengar hal-hal yang negatif dari orangtua, tentu akan sulit untuk melihat sisi positif sekecil apa pun itu. Kamu akan sulit percaya bahwa sebenarnya selalu ada kesempatan baik di setiap apapun yang kamu lakukan. 

4. Kamu sering kali menekan emosi

canva.com

"Anak-anak belajar menekan emosi untuk bertahan dari rasa sakit akibat serangan emosional. Mematikan perasaan diperlukan untuk kelangsungan hidup psikologis," kata Mendez

Sebenarnya, menekan emosi adalah mekanisme yang bagus untuk bisa bertahan dengan orangtua yang melakukan emotional abusive. Akan tetapi, kalau dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan tentu hal ini menjadi tidak sehat. 

Perilaku menekan emosi ini akan menyulitkan kamu ketika berhubungan dengan orang lain. Kamu akan lebih sering membohongi perasaanmu sendiri dan jelas ini akan sangat menyiksa.

5. Kamu sering mencari perhatian

canva.com

Orangtua yang melakukan emotional abusive biasanya akan cenderung abai dan cuek dengan apa yang dirasakan anaknya. Hal ini membuat sang anak akan kehilangan perhatian dan kasih sayangnya. Nggak heran, kalau anak yang mengalami hal ini akan melakukan berbagai hal untuk mencari bentuk perhatian dari orang lain di sekitarnya.

"Kekerasan emosional membuat anak kelaparan akan cinta dan kasih sayang yang diperlukan, sering kali mengakibatkan diri mereka berusaha mendapatkan pengakuan dari orang lain dan perilaku mencari persetujuan yang berlebihan," ujar Mendez.

6. Kamu adalah orang yang berprestasi

canva.com

Sebagian besar anak yang mengalami emotional abusive dari orangtuanya biasanya adalah anak-anak yang berprestasi, lho. Kok bisa?

Yup! Ketika dihadapkan dengan kritik dan cacian, hal ini justru secara tidak sadar memacu diri mereka untuk bisa membuktikan kalau mereka itu tidak seperti yang dikatakan orang tuanya. Meskipun nantinya, pujian yang didapat hanya bersifat sementara, mereka akan tetap membuktikannya.

7. Kamu terlalu banyak meminta maaf

canva.com

Meminta maaf memang merupakan etika penting yang harus selalu dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana kalau kamu mengucapkan maaf pada hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting atau justru yang tidak seharusnya? Hati-hati, bisa jadi itu tanda kalau kamu mengalami emotional abusive dari orang tuamu!

Mereka bisa membuatmu memiliki kebiasaan minta maaf pada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, atau yang lebih parah pada hal-hal yang sebenarnya bukan salahmu, melainkan mereka. 

8. Kamu akan kehilangan tenaga setelah berinteraksi dengan orangtua

canva.com

Ketika orangtuamu sudah terlalu besar mengendalikan emosimu, maka yang terjadi adalah kamu akan merasakan lelah saat berinteraksi dengan mereka. Alih-alih mendapatkan ketenangan dalam keluarga, kamu justru akan merasa kehabisan energi dan seolah tidak memiliki ruang untuk bernapas.

9. Kamu bergosip dengan orangtua atau saudaramu

canva.com

Melakukan sedikit gosip-gosip seputar keluarga sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, kalau kamu menemukan bahwa kamu memiliki pola berbicara tentang saudara atau orang tuamu di belakang mereka, itu bisa menjadi pertanda bahwa ada dinamika yang beracun, Bela.

Seorang terapis keluarga, Dawn Friedman, M.S.E.d, mengatakan bahwa "tes loyalitas" sering kali merupakan indikasi bahwa ada orangtua yang suka melecehkan secara emosional. 

10. Orangtuamu sering menggodamu secara berlebihan

canva.com

Dalam situasi apa pun, candaan memang selalu mampu menjadi sebuah solusi. Akan tetapi, kalau dilakukan melewati batas, tentu bisa membuat siapa pun akan merasa tidak nyaman. 

Candaan orangtua kepada anak yang di luar batas tentu bisa mengarah pada pelecehan. Terlebih, kalau sang anak merasa tidak terlibat dalam candaan tersebut. Hasilnya, candaan yang dianggap orang tua lucu, justru malah memberikan emotional abusive kepada anaknya.

11. Kamu diabaikan

canva.com

Pelecehan verbal adalah bentuk pelecehan emosional yang paling jelas, tetapi yang kurang jelas adalah ketika diabaikan atau dikucilkan. Kalau kamu terus-menerus merasa dikucilkan sebagai seorang anak, atau sengaja dikucilkan oleh orangtuamu, hal ini bisa  menyebabkan pola negatif seiring bertambahnya usiamu, lho!

12. Sering dibanding-bandingkan dengan saudaramu yang lain

canva.com

Taktik lain dari pelaku emotional abusive yang dilakukan orangtua adalah perbandingan. Yup! Dengan selalu mengukur kemampuan dirimu dengan saudara-saudaramu, orangtua mungkin bisa membuat kalian berselisih. Hal ini karena perbandingan ini nggak hanya menyakitkan dalam hal harga diri, tapi juga bisa menghambat hubunganmu dengan saudara kamu karena berubah menjadi persaingan.

13. Kamu berada di bawah tekanan dan pengawasan

canva.com

Emotional abusive yang dilakukan orangtua secara tidak sadar membuat seorang anak berada di bawah tekanan. Kamu akan merasa harus selalu bisa memberikan pembuktian dan mendapatkan validasi dari mereka bahwa kamu hebat. Hal ini yang sering kali membuatmu melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin atau tidak bisa kamu lakukan.

14. Kamu sering kali dibuat merasa bersalah

canva.com

Orangtua yang suka melakukan emotional abusive akan membuat anak (berapa pun usianya) merasa bersalah karena memiliki hubungan di luar dirinya. Mereka mungkin juga membuat kamu merasa bersalah atas hal-hal lain yang tidak ada hubungannya denganmu, hanya demi mendapatkan kepuasan atas reaksi emosionalmu.

15. Privasimu dilanggar

canva.com

Batasan itu penting dalam hubungan apa pun. Ketika tumbuh dewasa, kamu tentu perlu ruang untuk privasimu dari siapa pun, tanpa terkecuali orangtua. Namun, kalau mereka terus menerus melanggar batasan dan mengganggu privasimu, itu artinya mereka tidak menghormati batasan yang sudah kamu buat.

Itulah sejumah tanda yang bisa kamu kenali terkait polah asuh emosional orangtuamu. Semoga kita semua terhindar dari hal-hal seperti itu, ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Single