Aktor Kriss Hatta menjadi perbincangan publik setelah membuat pernyataan mengejutkan soal dirinya mengencani anak berusia 14 tahun. Pernyataan itu sontak menjadi perdebatan warganet karena dinilai tidak pantas.
Alasan Kriss Hatta mengencani perempuan yang lebih muda 20 tahun darinya agar mudah dikendalikan. Tidak seperti anak berusia 20 tahun yang agak sulit dikendalikan karena sudah mulai dewasa.
Merespons hal itu, Komisioner KPAI Retno Listyarti mengkritik pernyataan Kriss Hatta yang dinilai kontroversial, apalagi saat mantan suami Hilda Fitria itu berencana menikahi kekasihnya tersebut. Menurut Retno, hal itu berpotensi pada glorifikasi pernikahan usia anak.
Secara umum, ada istilah yang tepat untuk menggambarkan fenomena Kriss Hatta yang memacari anak usia di bawah umur, dikenal dengan grooming.
Grooming termasuk eksploitasi seksual anak, di mana pihak yang lebih kuat menggunakan kekuatan mereka, baik secara fisik, finansial, atau emosional, atas seorang anak atau remaja. Grooming dapat berpotensi pada pelecehan anak secara seksual atau emosional.
Kamu masih bingung dengan grooming? Perhatikan tanda-tanda berikut supaya dapat memahami lebih jauh, ya!
1. Siapa pun bisa menjadi korban
Anak di bawah umur rentan mengalami grooming karena kenaifan mereka. Menurut ahli hubungan seksual, Marlowe Garrison, grooming dapat terjadi pada usia berapa pun.
“Grooming sangat berkaitan dengan tipuan, rasa aman, dan budaya. Dimulai menargetkan orang yang rentan kemudian pelaku membangun kepercayaan,” kata Marlowe yang dikutip dari Allure.
2. Dimulai dengan persahabatan
Grooming dimulai dengan membangun rasa persahabatan antara pelaku dan korban. Hal itu dilakukan agar pelaku dapat mengenal korban dengan cukup baik untuk mengetahui apa yang mereka sukai.
Pelaku akan mencari berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan dari korban untuk menarik minat mereka. Pendekatan itu bisa juga dilakukan melalui media sosial, seperti menuliskan komentar baik di unggahan korban.