Memang tidak ada habisnya ya, jika membicarakan soal Rusia. Negara yang merupakan salah satu adidaya ini memiliki sejarah yang penuh tensi ketika masih bernama Uni Soviet. Dengan paham komunisme yang kuat, Uni Soviet memiliki kegiatan industri yang aktif terutama industri pertambangan di banyak kota.
Pasca runtuhnya Uni Soviet, kota-kota yang semula menjadi pusat utama industrialisasi tadi lama kelamaan ditinggalkan oleh penduduknya. Bangunan-bangunan disana masih berdiri kokoh, hanya saja tak nampak kehidupan dan terbengkalai.
Banyak wisatawan, khususnya penikmat sejarah yang tertarik mengunjungi kota-kota yang telah terabaikan ini, lho. Ini dia daftar kotanya.
1. Butugychag
Kota Butugychag terletak di timur Rusia tepatnya di Magadan Oblast. Kota ini digunakan sebagai salah satu tempat diterapkannya sistem gulag di tahun 1937-1957. Sistem gulag adalah situasi di mana para koloni pekerja paksa dan hukuman ditaruh di sebuah kamp untuk kemudian dipaksa bekerja di bidang industri.
Saat itu para pekerja gulag dipaksa bekerja di ladang tambang uranium yang memang ditemukan di kota Butugychag ini. Pasca kejatuhan Stalin, Khrushchev naik menjadi pemimpin Soviet. Pada tahun 1960, sistem gulag akhirnya dihapus.
Meski Butugychag ditinggalkan oleh para pekerja paksa sistem gulag, kota ini tidak ikut dihancurkan. Jika kamu mengunjungi tempat ini, kamu bisa melihat beberapa pabrik dan kamp-kamp pekerja masih berdiri dengan kondisi tak terawat. Menambah kelam suasana kota.
2. Khalamer-Yu
Sama seperti Butugychag, kota Khalamer-Yu merupakan saksi bisu aktivitas industri Soviet era Stalin. Pada tahun 1940, sumber daya batu bara ditemukan di tempat ini. Segera setelahnya, pemerintahan Stalin membuat tambang dan memulai industri batu bara.
Karena prospek tambang yang menjanjikan, banyak warga Soviet yang datang untuk bekerja di tambang dan akhirnya tinggal di Khalamer-Yu. Sayangnya pada tahun 1993 tambang ini ditutup dan selesai di likuidasi tahun 1995.
Setelah itu kota ini digunakan sebagai tempat uji coba bom dan bahan peledak lainnya. Sekarang di kota ini hanya tersisa puing-puing bangunan yang terbengkalai. Siapa pun akan merinding melihatnya. Kesannya jauh berbeda dibandingkan tahun 1950-an.