Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Pernyataan Ini Seret Erick Thohir Terlibat Bisnis PCR

Baca juga pernyataan stafsus Erick berikut ini

Niken Ari Prayitno

Kisruh harga PCR yang naik turun, masih terus terjadi di Indonesia, nih, Bela. Bahkan, kontroversi tes PCR ini seolah menemukan babak baru setelah Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Agustinus Edy Kristianto menuliskan sejumlah nama yang diduga berada di balik bisnis antigen ini.

Pria yang akrab disapa Edy ini juga membongkar perusahaan yang berinvestasi di bisnis alat tes PCR ini. Bagaimana penjelasannya? Simak rangkumannya yang sudah Popbela buat berikut ini.

1. Sebut lima nama menteri yang diduga ikut 'bermain' dalam pengadaan tes antigen dan PCR

Instagram.com/Erickthohir

Di awal tulisan yang diunggah Edy pada tanggal 31 Oktober 2021 tersebut, ia menyebutkan lima nama menteri yang diduga ikut bermain dalam bisnis tes PCR ini. Menteri itu, yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marives Luhut Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Edy mengaku, ia tak hanya asal menyebutkan nama-nama tersebut. Namun, ia memiliki sejumlah bukti yang membuatnya semakin yakin bahwa ada pihak yang diuntungkan di balik bisnis PCR ini.

2. Janggal jika Erick Thohir merangkap jabatan sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Tim Penanganan COVID-19

Instagram.com/Erickthohir

Masih menurut Edy, janggal rasanya jika seorang menteri memiliki jabatan rangkap. Sebab, bisa jadi hal ini dimanfaatkan mereka untuk meraup untung di tengah pandemi.

"Terima kasih Majalah Tempo Edisi 30 Oktober 2021, yang secara khusus menulis artikel 'Kongsi Pencari Rezeki'. 'Sejumlah laboratorium tes PCR dimiliki politikus dan konglomerat. Meraup untung saat pandemi Covid-19,' demikian teaser-nya.

Gunakan akal sehat. Seorang Menko Marives merangkap jabatan sebagai Koordinator PPKM. Dia pucuk pimpinan dalam hal kebijakan Covid-19 dan investasi. Lalu, seorang Menteri BUMN merangkap Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Kesehatannya bekas Wakil Menteri BUMN," tulis Edy lagi.

3. Daftar pemilik saham dari PT PT Genomik Solidaritas Indonesia

Unsplash.com/Mufid Majnun

Di Indonesia sendiri, ada satu perusahaan yang memfasilitasi pengadaan tes antigen, yakni PT Genomik Solidaritas Indonesia atau yang disebut dengan GSI. Dalam tulisan Edy, disebutkan bahwa Erick memiliki afiliasi dengan GSI melalui perusahaan investor di bawah GSI.

Beberapa perusahaan yang berinvestasi di GSI antara lain adalah sebagai berikut.

  • Yayasan Indika Untuk Indonesia (932 lembar)
  • Yayasan Adaro Bangun Negeri (485 lembar)
  • Yayasan Northstar Bhakti Persada (242 lembar)
  • PT Anarya Kreasi Nusantara (242 lembar)
  • PT Modal Ventura YCAB (242 lembar)
  • PT Perdana Multi Kasih (242 lembar)
  • PT Toba Bumi Energi (242 lembar)
  • PT Toba Sejahtra (242 lembar)
  • PT Kartika Bina Medikatama (100 lembar)

4. Diketahui, Adaro merupakan milik kakak dari Erick Thohir

Bisnis.com

Dari daftar nama perusahaan itu, Edy menyebutkan bahwa Erick memiliki afiliasi dengan Adaro karena presiden direktur dari perusahaan tersebut adalah Boy Thohir, kakak dari Erick.

"Yayasan Adaro Bangun Negeri berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Presdirnya adalah Boy Thohir, kakak Erick Thohir, sekaligus pemegang 6,18% saham," jelas Edy.

5. Pernyataan dari stafsus Erick Thohir soal unggahan ini

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A via IDNTimes.com

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga membantah tudingan terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir yang dianggap terlibat dalam bisnis tes PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Menurut Arya, tuduhan ini sangat tendensius. 

Melansir dari IDNTimes.com, Arya menyampaikan data terkait tes PCR di Indonesia yang saat ini mencapai angka 28,4 juta. Dari angka tersebut, PT GSI yang dikaitkan ke Erick hanya melakukan tes PCR sebanyak 700 ribu. Oleh karena itu, Arya menilai tudingan keterlibatan Erick dalam bisnis tes PCR di Indonesia melalui PT GSI adalah sebuah hal yang lucu.

"Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR, jauh sekali," tutur Arya, seperti dikutip dari IDNTimes.com.

Semoga saja dengan adanya penjelasan ini, dalang yang menjadi pemain utama mahalnya biaya tes PCR bisa segera diketahui dan tidak lagi asal tuduh tanpa bukti yang kuat, ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from News