Belakangan ini nama miliarder dunia, Elon Musk, menyita perhatian publik. Seolah menegaskan kekayaannya, ia sampai membeli seluruh saham Twitter sebagai dukungannya untuk kebebasan berbicara. Tak tanggung-tanggung, ia merogoh kocek sebesar US$44 miliar secara tunai.
Namun, kesuksesannya ini tak dia dapatkan dengan singkat dan mudah. Elon pernah menjadi korban perundungan hingga bertahan dengan uang pas-pasan di masa mudanya. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak di bawah ini.
1. Punya 3 kewarganegaraan
Saat ini, Elon punya tiga kewarganegaraan, yaitu Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). Orang tuanya bernama Errol dan Maye Musk. Sejak lahir hingga berusia 17 tahun, ia tinggal di Afrika Selatan.
Elon kemudian pindah ke Kanada. Tiga tahun kemudian, ia hijrah ke Amerika Serikat untuk mengenyam pendidikan bisnis dan fisika di University of Pennsylvania di Philadelphia.
2. Tertarik dengan teknologi sejak usia 9 tahun
Tak heran jika kini Elon menjadi bos untuk 2 perusahaan teknologi, Tesla dan SpaceX. Rupanya, ia telah menaruh minat kepada bidang ini saat usianya masih 9 tahun. Saat itu, langkahnya dimulai dengan mempelajari sendiri dasar-dasar pemrograman komputer.
Tiga tahun berselang, Elon sudah bisa membangun game PC bertema luar angkasa bernama Blastar. Dia kemudian menjual kode untuk Blastar seharga 500 dolar ke majalah komputer. Hingga kini, permainan tersebut masih bisa dinikmati secara online.